Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Memperkuat Arsitektur Kesehatan

14/5/2022 05:00
Memperkuat Arsitektur Kesehatan
Ilustrasi MI(MI/Duta)

 

SETELAH dihajar habis-habisan, dunia kian terang menuju kemenangan dalam perang besar melawan covid-19. Kerugian teramat besar yang diderita umat manusia akibat pandemi itu mesti ditebus dengan ketahanan lebih kuat untuk menghadapi petaka serupa di masa mendatang.

Arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kukuh harus dibangun dunia. Pandemi covid-19 memberikan pelajaran berharga bahwa wabah setiap saat bisa melanda dengan dampak yang tak terbayangkan sebelumnya.

Itulah yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat berpidato secara virtual pada Global Covid-19 Summit yang dihelat di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (12/5). Indonesia, melalui Jokowi, mengingatkan kepada dunia akan pentingnya kerja bersama untuk mengatasi pandemi. Indonesia menekankan pentingnya sistem kesehatan dan kesiapasiagaan yang lebih kuat.

Kerja bersama mengatasi pandemi penting karena covid-19 belum sepenuhnya usai. Meski tren pelandaian penyebaran kasus terjadi di seluruh belahan dunia, sejumlah negara masih disibukkan oleh serangan korona. Tiongkok, negara yang diyakini sebagai tempat awal munculnya covid-19, bahkan masih memberlakukan lockdown di beberapa wilayah.

 

Pada konteks itu, tepat betul apa yang disampaikan Jokowi agar seluruh negara terus berkolaborasi untuk membasmi pandemi. Amatlah sulit memusnahkan covid-19 dari muka bumi jika setiap negara bekerja sendiri-sendiri, jika negara yang satu tak peduli pada negara lain.

Fakta menunjukkan covid-19 bukanlah masalah negara per negara. Dia menjadi persoalan global karena apa yang terjadi di satu negara berdampak pada negara-negara lain.

Dengan kerja bersama seperti yang diserukan Indonesia, dunia lebih punya peluang untuk benar-benar mengalahkan covid-19. Dengan kerja bersama, seluruh umat manusia punya kekuatan berlipat untuk melancarkan serangan terakhir sehingga korona betul-betul tak berdaya.

Itulah yang dibutuhkan dunia saat ini. Namun, dunia juga butuh kerja bersama di antara seluruh negara untuk masa depan. Dunia butuh arsitektur kesehatan yang lebih tangguh agar tak lagi rapuh ketika pandemi serupa covid-19 kembali menerpa.

Mustahil dimungkiri, dunia begitu gagap menghadapi serangan mendadak covid-19. Jangankan negara-negara miskin, jangankan negara-negara berkembang, negara-negara maju yang punya sistem kesehatan andal pun babak belur dibuatnya.

Tak mengherankan jika korban meninggal akibat covid-19 luar biasa banyak. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut di kisaran 13,3 juta hingga 16,6 juta orang. Tak mengherankan pula perekonomian dunia juga ambruk.

Belajar dari pandemi covid-19, arsitektur kesehatan yang lebih kuat adalah kebutuhan mutlak. Arsitektur yang bisa diandalkan untuk menghadapi wabah setiap saat, bukan sesaat. Bukan seperti Covax Facility

 sebagai program bersama untuk mendukung akses penanggulangan covid-19 melalui kolaborasi mempercepat penelitian, produksi, dan akses yang setara atas vaksin.

Dunia perlu arsitektur kesehatan yang dijalankan oleh sebuah badan layaknya Dana Moneter Internasional (IMF) di sektor keuangan. Dengan kewenangan menggalang sumber daya kesehatan dunia mulai dari pembiayaan darurat, pembelian vaksin, obat-obatan, alat kesehatan, hingga merumuskan standar protokol kesehatan, penanganan lebih terkoordinasi saat terjadi pandemi.

Dengan arsitektur kesehatan yang lebih kukuh, dengan kesiapasiagaan yang lebih kuat, dunia tak akan lagi menjadi bulan-bulanan pandemi.

Pandemi covid-19 boleh jadi segera berakhir, tapi ia bukanlah yang terakhir. Akan ada lagi pandemi-pandemi berikutnya di kemudian hari yang perlu kita antisipasi. Itulah yang harus dilakukan dunia, itulah yang disuarakan Indonesia.



Berita Lainnya
  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.