Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Fasilitas Kesehatan Antisipasi Omikron

20/12/2021 05:00
Fasilitas Kesehatan Antisipasi Omikron
Ilustrasi MI(MI/Seno)

 

 

KEMENTERIAN Kesehatan secara resmi melaporkan tiga kasus positif varian omikron di Indonesia. Kasus pertama ialah pekerja kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran. Dua lainnya yang terpapar setelah melakukan perjalanan dari Amerika Serikat dan Inggris.

Tiga kasus omikron itu memperlihatkan negeri ini sedang tidak baik-baik saja. Sebab, menurut WHO, penyebaran virus korona varian omikron itu cepat sekali. Varian ini telah dilaporkan di 89 negara dan diprediksikan terus meningkat.

WHO memperingatkan bahwa dengan kasus yang meningkat begitu cepat, bisa menyebabkan rumah sakit kewalahan. Pasien rawat inap di Inggris dan Afrika Selatan, misalnya, terus meningkat. Mengingat jumlah kasus yang meningkat pesat, ada kemungkinan sistem perawatan kesehatan kewalahan.

Karena itulah, pemerintah diminta segera mempersiapkan infrastruktur kesehatan yang memadai. Pengalaman buruk dalam penanganan varian delta jangan sampai terulang lagi.

Kalau terjadi lonjakan rawat inap akibat diterjang kasus omikron, jangan ada lagi cerita rumah sakit kekurangan oksigen, obat hilang dari pasaran, tempat tidur ICU tidak cukup, masyarakat harus berkeliling mencari tempat tidur. Kisah pilu kasus delta ialah orang kehilangan nyawa karena fasilitas kesehatan tidak mampu antisipasi secara baik dan benar.

Mempersiapkan fasilitas kesehatan merupakan upaya di hilir. Di hulunya, pemerintah wajib menjaga semua pintu masuk dan tidak kenal lelah mengadvokasi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

Menjaga pintu masuk bisa dilakukan dengan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu mengingat laju penularan omikron yang semakin masif.

Perjalanan ke luar negeri, apalagi hanya untuk tujuan pelesiran, hendaknya diurungkan. Mengurungkan niat bepergian ke mancanegara, selain menyelamatkan diri sendiri, juga menyelamatkan orang lain.

Dalam kaitan itulah, patut diapresiasi Kementerian Agama yang telah memutuskan untuk menunda keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia. Semula, keberangkatan jemaah umrah dimulai pada 23 Desember 2021. Eloknya pula, agar ada keseimbangan, pemerintah mestinya juga menghentikan sementara kedatangan tenaga kerja asing.

Pemerintah hendaknya meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan penapisan pelaku perjalanan dari luar negeri di pintu masuk negara. Siapa pun yang kembali dari luar negeri harus dipastikan bahwa mereka menjalani isolasi.

Konsistensi menerapkan regulasi terkait isolasi sangat dibutuhkan. Regulasi itu jangan berjalan miring-miring apalagi bila pelanggarannya bisa ‘diselesaikan secara adat’. Kata kuncinya ada pada penegakan hukum yang berjalan selurus-lurusnya.

Mematuhi protokol kesehatan bagian dari pencegahan omikron di hulu. Pemerintah mestinya terus-menerus mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak. Pemerintah juga diminta memperkuat 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment.

Tugas pemerintah kian berat karena fenomena omikron muncul di saat masyarakat tengah mempersiapkan diri untuk libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Karena itu, pemerintah daerah mesti memastikan tidak ada perayaan yang menimbulkan kerumunan selama Natal dan Tahun Baru.

Tidak kalah pentingnya ialah pemerintah daerah mempercepat vaksinasi yang dipercaya mampu membendung virus korona.

Cukup keledai yang jatuh di lubang yang sama dua kali, infrastruktur kesehatan jangan sampai kolaps dua kali menghadapi virus korona. Penanganan varian delta mestinya menjadi pelajaran berharga untuk mengantisipasi omikron.



Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik