Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Natal Menguatkan Persaudaraan

25/12/2020 05:00
Natal Menguatkan Persaudaraan
Ilustrasi(MI/Duta)

 

 

NATAL 2020 di tengah pandemi covid-19 jelas akan berbeda bila dibandingkan dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya. Dirayakan dengan menghindari kerumunan yang potensial menularkan covid-19, bahkan sejumlah gereja memberlakukan ibadah daring untuk mencegah munculnya klaster penyebaran.

Tentu hal ini tidak akan mengurangi esensi dari perayaan kelahiran Yesus itu sendiri. Justru ini bisa menjadi momentum untuk meneguhkan peringatan Natal yang khidmat, penuh dengan kasih serta kesederhanaan.

Perayaan Natal tidak selamanya harus dirayakan dengan kemeriahan. Yang paling penting, bagaimana Natal bisa menjadi sukacita bagi sesama yang tengah dilanda musibah terkena dampak pandemi covid-19. Perayaan Natal yang kontekstual memperkuat persaudaraan antarsesama.

Hal terpenting dari perayaan Natal ialah kesadaran umat kristiani untuk semakin dekat dengan Sang Mahakuasa sebagai pemberi hidup bagi manusia. Kesadaran itu lalu diwujudkan dalam perubahan dan harapan ke arah yang lebih baik.

Bukankankah kelahiran Yesus juga diperingati dengan spirit optimisme yang melahirkan harapan serta keyakinan? Roh optimisme yang menjadi pendorong umat kristiani untuk bergerak meneruskan misi Yesus menghadirkan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi sesamanya, terutama yang terdampak pandemi.

Bersimpati kepada saudara-saudara sebangsa yang terdampak. Dengan semangat kepedulian itulah akan terbangun harmoni sosial sehingga di antara seluruh umat beragama terjalin kerukunan dalam bingkai teologi yang mengajarkan kebersamaan dan sikap toleransi.

Toleransi yang mengacu pada nilai saling menghargai perbedaan dan mensyukuri keragaman. Toleransi yang sudah menjadi tradisi bangsa ini sejak bangsa ini ada, yang selalu merawat persatuan di atas perbedaan.

Toleransi jelas tak boleh luntur. Spirit keberagaman tidak boleh sedikit pun memudar. Sangat penting untuk mewujudkan semangat Natal yang mampu mengajarkan kita bahwa kekuatan toleransi dan keberagaman akan menjadi landasan kukuh untuk menghadapi tantangan-tantangan pelik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Natal yang dirayakan secara sederhana dan penuh rasa peduli terhadap sesama, juga jadi cermin atas kelahiran Yesus ke dunia yang penuh dengan kesederhanaan. Kelahiran juru selamat yang memunculkan harapan dan optimisme yang kontekstual untuk melawan pandemi covid-19.

Natal yang mampu menjadi roh dalam menggerakkan kepedulian sosial dan nilai-nilai solidaritas kemanusiaan di tengah pandemi. Selain itu, mampu membangun semangat kebersamaan dan toleransi di antara pemeluk agama yang berbeda, yang dalam konteks berbangsa dan bernegara merupakan upaya mengukuhkan persatuan nasional.

Hanya dengan kekuatan bersama, bangsa ini akan mampu membebaskan diri dari segala kesulitan, termasuk dalam menghadapi pandemi covid-19.

 



Berita Lainnya
  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.