Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Keamanan sebelum Keadilan Vaksin

08/12/2020 05:00
Keamanan sebelum Keadilan Vaksin
(MI/Seno)

 

 

KEDATANGAN 1,2 juta dosis vaksin Sinovac di Tanah Air patut disambut gembira meski vaksinasi massal tidak serta-merta di laksanakan. Setidaknya, kedatangan vaksin itu memberi harapan setelah hampir sembilan bulan kita dilanda kecemasan akibat pandemi covid-19. 

Vaksinasi massal tidak bisa segera dilaksanakan karena vaksin Sinovac asal Tiongkok itu masih menunggu hasil evaluasi dari Badan  Pengawas Obat dan Makanan untuk aspek mutu, ke amanan, dan efektivitasnya. Juga menunggu fatwa Majelis Ulama Indonesia terkait dengan kehalalannya.

Presiden Joko Widodo menyebut kedatangan vaksin itu sebagai kabar baik. Apalagi, masih ada 1,8 juta dosis lainnya yang diupayakan datang pada Januari 2021.

Pemerintah Indonesia juga akan mendatangkan 45 juta dosis vaksin berupa bahan baku curah yang akan diproses Bio Farma. Sebanyak 15 juta dosis akan diterima Desember ini dan 30 juta dosis sisanya masuk Indonesia Januari 2021.

Pengadaan vaksin telah berlandaskan hukum lewat Perpres 99/2020 yang ditandatangani Presiden Oktober lalu. Pengadaan vaksis Sinovac pun telah tercantum dalam Kepmenkes yang ditandatangani 3 Desember lalu. Selain Sinovac, masih ada lima vaksin lainnya yang ditetapkan dapat digunakan. Kelima vaksin itu buatan AstraZeneca, PT Bio Farma (persero), China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, dan Pfizer Inc & BioNTech.

Kita tetap berharap agar keamanan seluruh vaksin yang diproduksi itu terjamin. Jaminan itu harus dipenuhi sebelum berbicara soal keadilan vaksin.

Jaminan keamanan sangat penting karena mempertaruhkan keselamatan nyawa. Pasti timbul petaka jika yang didistribusikan itu vaksin yang tidak aman dan tidak efektif. Kita percaya, sangat percaya, pemerintah sudah mempertimbangkan semua aspek sebelum vaksinasi dilaksanakan.

Ujung tombak jaminan itu mau tidak mau ada pada Badan Pengawas Obat dan Makanan. Sebab badan inilah yang memiliki kewenangan izin edar maupun emergency use authorization (EUA). Saat ini, EUA menjadi bahasan paling hangat karena vaksin awal ini telah disebutkan untuk distribusi terbatas.

Badan POM telah jauh hari mengeluarkan standar dan kriteria untuk pemberian EUA. Standar sesuai WHO itu di dalamnya termasuk syarat soal data klinis. Maka, kita pun menuntut agar segala persyaratan itu dipenuhi tanpa kompromi.

Kedatangan cepat vaksin Sinovac semestinya sudah mempertimbangkan uji klinis tahap 3. Beberapa waktu lalu, Bio Farma sendiri  menyatakan uji klinis fase 3 baru akan selesai pada pertengahan atau akhir Januari 2021. Sebab itu, Badan POM harus dapat membuktikan bahwa persyaratan EUA benar-benar ditegakkan.

Lebih dari itu, kita semua harus benar-benar memahami bahwa vaksin bukanlah obat. Bahkan level efektivitas vaksin pun bukanlah efektivitas terhadap penurunan infeksi, melainkan hanya penurunan pada kasus simptomatik.

Sebagai contoh, vaksin buatan Pfizer yang disebut memiliki efektivitas paling tinggi, yakni 90%, berarti memiliki efektivitas 90% dalam menurunkan gejala. Bukan menurunkan 90% pada kasus baru.

Betul bahwa penurunan gejala jelas akan mengu rangi beban rumah sakit, tetapi tidak menurun kan infeksi, yang berarti akan tetap terjadi penularan virus ke orang lain. Sebab itu, lagi-lagi jelas bahwa kedisiplinan protokol kesehatan tidak bisa berubah meski vaksin ada.

Kedatangan vaksin dan vaksinasi akan dilakukan bertahap. Tenaga kesehatan dan petugas layanan publik diprioritaskan untuk tahap  vaksinasi pertama sesuai dengan aturan teknis Kementerian Kesehatan.

Pemerintah sudah menyiapkan dua program, yakni vaksinasi program pemerintah secara gratis serta vaksinasi mandiri secara berbayar oleh masyarakat. Program subsidi vaksinasi oleh pemerintah akan dikoordinasikan Kemenkes, sedangkan vaksinasi mandiri dikoordinasikan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Vaksinasi menjadi titik terang di tengah kecemasan dampak pandemi covid-19.



Berita Lainnya
  • Jangan Gembos Hadapi Tannos

    17/6/2025 05:00

    GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).

  • Berebut Empat Pulau

    16/6/2025 05:00

    PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.

  • Bertransaksi dengan Keadilan

    14/6/2025 05:00

    KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.

  • Tidak Usah Malu Miskin

    13/6/2025 05:00

    ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.

  • Gaji Tinggi bukan Jaminan tidak Korupsi

    12/6/2025 05:00

    PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.

  • Upaya Kuat Jaga Raja Ampat

    11/6/2025 05:00

    SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.

  • Vonis Ringan Koruptor Dana Pandemi

    10/6/2025 05:00

    UPAYA memberantas korupsi di negeri ini seperti tidak ada ujungnya. Tiap rezim pemerintahan mencetuskan tekad memberantas korupsi.

  • Membagi Uang Korupsi

    09/6/2025 05:00

    PERILAKU korupsi di negeri ini sudah seperti kanker ganas. Tidak mengherankan bila publik kerap dibuat geleng-geleng kepala oleh tindakan culas sejumlah pejabat.

  • Jangan Biarkan Kabinet Bersimpang Jalan

    07/6/2025 05:00

    DI tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, soliditas di antara para punggawa pemerintah sangat dibutuhkan.

  • Jangan Lengah Hadapi Covid-19

    05/6/2025 05:00

    DALAM semua kondisi ancaman bahaya, kepanikan dan kelengahan sama buruknya. Keduanya sama-sama membuahkan petaka karena membuat kita tak mampu mengambil langkah tepat.

  • Merawat Politik Kebangsaan

    04/6/2025 05:00

    PANCASILA telah menjadi titik temu semua kekuatan politik di negeri ini.

  • Obral Nyawa di Tambang Rakyat

    03/6/2025 05:00

    JATUHNYA korban jiwa akibat longsor tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon, Jawa Barat, menjadi bukti nyata masih amburadulnya tata kelola tambang di negeri ini.

  • Melantangkan Pancasila

    02/6/2025 05:00

    PANCASILA lahir mendahului proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Tujuannya untuk memberi landasan langkah bangsa dari mulai hari pertama merdeka.

  • Penegak Hukum Tonggak Kepercayaan

    31/5/2025 05:00

    CITRA lembaga penegak hukum dan pemberantasan korupsi di negeri ini masih belum beranjak dari kategori biasa-biasa saja.

  • Palestina Merdeka Tetap Syarat Mutlak

    30/5/2025 05:00

    PERNYATAAN Presiden Prabowo Subianto soal kemungkinan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika negara itu mengakui negara Palestina merdeka sangat menarik.

  • Keadilan Pendidikan tanpa Diskriminasi

    29/5/2025 05:00

    SEMBILAN hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) lagi-lagi membuat geger. Kali ini, mereka menyasar sistem pendidikan yang berlangsung selama ini di Tanah Air.