Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kedaulatan Vaksin demi Rakyat

23/7/2020 05:00
Kedaulatan Vaksin demi Rakyat
Ilustrasi(MI/Duta)

DALAM perang melawan virus korona baru, covid-19, kehadiran vaksin jelas penting sebab cara-cara pencegahan penularan yang sudah dilakukan selama ini terbukti bukan perisai ampuh.

Pencegahan selama ini menggunakan pendekatan pembatasan sosial berskala besar. Masyarakat diimbau menjaga jarak, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan. Pendekatan itu belum ampuh. Penularan covid-19 belum sepenuhnya bisa di kendalikan.

Belum dapat dikendalikannya penularan covid-19 mengakibatkan pada 18 Juli jumlah kasus positif di Indonesia sudah melampaui Tiongkok, yang merupakan negara asal pandemi ini. Saat itu, jumlah kasus positif di Tanah Air mencapai 84.882 orang dan kemarin naik lagi menjadi 91.751 orang. Angka kesembuhan memang tinggi, kemarin menjadi 50.255 orang. Akan tetapi, angka kematian juga tak bisa dianggap sepele, jumlahnya mencapai 4.459 orang.

Penambahan jumlah kasus positif covid-19 ti dak ada kaitannya dengan relaksasi agar ekonomi berdenyut. Pangkal soalnya ialah rendahnya karakter disiplin bangsa ini. Tidak disiplin menggunakan masker di ruang publik. Disiplin itu tidak berkorelasi dengan tingkat pendidikan dan ekonomi. Faktanya, penularan tertinggi belakangan ini terjadi di lingkungan pegawai kantor.

Mental bebal macam itu di satu sisi tak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di banyak negara maju. Di sisi lain, negara-negara tersebut memiliki teknologi riset dan pengembangan vaksin yang jauh lebih unggul.

Saat ini terdapat 23 pengembangan vaksin di seluruh dunia yang sudah masuk uji klinis. Di antaranya buatan Inggris dan Tiongkok.

Di Tanah Air, vaksin yang dikembangkan Lembaga Biomolekuler Eijkman diperkirakan selesai pada 2021 dan kemudian baru masuk ke tahap uji klinis.

Dengan kondisi tersebut, kita ibarat keluar kandang macan masuk ke kandang singa. Kita berusaha lepas dari korona dengan ancaman menjadi korban perang dagang vaksin luar negeri.

Sebab itu, seberapa pun urgensi ketersediaan vaksin dengan cepat, kemandirian vaksin harus diperjuangkan. Indonesia harus memiliki kedaulatan vaksin untuk dapat menangkal covid-19. Kedaulatan vaksin tentu saja untuk melindungi rakyat.

Kedaulatan vaksin bisa terpenuhi jika negara mendukung sepenuhnya riset pengadaan vaksin di dalam negeri. Apalagi, meski virus korona di Indonesia umumnya sama dengan yang ada di negara lain, bisa saja galurnya berbeda karena mutasi.

Jika galurnya berbeda, bisa menyebabkan lubang yang sangat besar dalam upaya menciptakan antibodi.

Seperti dijelaskan ahli patologi Universitas Gadjah Mada, Raden Warsito, bahwa pemberian vaksin memang bisa saja menghasilkan pembentukan antibodi pada tubuh manusia. Na mun, ketika di lapangan yang ada ialah virus dengan galur berbeda, Warsito yang 12 tahun meriset vaksin untuk hewan karena korona di Amerika Serikat mengingatkan bahwa antibodi yang ada di tubuh tetap tidak bisa menetralisasi virus.

Karena itu, janganlah terlena oleh keberadaan vaksin impor yang bisa saja tidak tepat. Jika ini terjadi di kondisi masyarakat kita yang tidak disiplin, petakanya lebih mengerikan.

Inilah yang harus disadari benar meski kini kita sudah masuk uji klinis tahap tiga untuk vaksin Sinovac asal Tiongkok. Pengujian tahap ketiga artinya melibatkan 2.000-an penerima.

Optimisme akan vaksin itu kini sudah membuncah karena tim penguji mengatakan sejak pengujian tahap satu yang baru melibatkan puluhan orang, antibodi sudah terbentuk. Se lebrasi terlalu awal bisa menjerumuskan. Pemangku kebijakan hendaknya tetap memberikan dukungan lebih besar pada riset-riset sains di dalam negeri sehingga bisa meraih kedaulatan vaksin demi rakyat.



Berita Lainnya
  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.