Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PEMERINTAH resmi meniadakan pelaksanaan ujian nasional UN) untuk sekolah, yang semula dijadwalkan pada pertengahan Maret sampai awal April 2020. Keputusan ini menjadi bagian dari upaya mengutamakan keselamatan dan kesehatan siswa, guru, dan keluarganya di tengah penularan wabah covid-19.
Pengumpulan 8 juta siswa yang terdaftar mengikuti UN memang tidak sebanding dengan risiko yang bisa ditimbulkan. Terlebih, masih ada berbagai cara lain untuk mengukur kompetensi siswa.
Sebagai pengganti UN tahun ini, sekolah dapat mengadakan ujian mandiri secara online atau cukup melihat nilai lima semester sebelumnya.
Tugas yang juga harus segera diselesaikan Kemendikbud adalah penentuan sekolah dapat mengadakan ujian mandiri secara online atau penilaian akumulasi rapor bagi setiap sekolah itu. Kecepatan penentuan ini sama pentingnya dengan keputusan peniadaan UN 2020, sebab waktu pelaksanaan ujian memang sudah di depan mata. UN bagi SMA sedianya pada 30 Maret, sementara SMP pada akhir April.
Kecepatan penentuan bentuk penilaian kompetensi itu penting agar pekerjaan rumah di bidang pendidikan Indonesia tidak semakin panjang. Sebab, harus diingat, tanpa wabah covid-19 pun, UN maupun sistem pendidikan kita telah banyak kelemahan.
UN telah bertahun-tahun dikritik karena buta terhadap tidak meratanya kualitas fasilitas pendidikan. Mereka yang bersekolah di pedalaman dituntut untuk punya nilai sama dengan anak sekolah di kota.
Tidak hanya itu, UN pun mengeyampingkan keunikan karakter anak. Akibatnya bukan saja siswa stres, banyak guru yang menempuh cara curang demi mengatrol nilai. Itu pula sebabnya UN sedianya memang akan diwafatkan pada 2021.
Mulai tahun itu, Mendikbud Nadiem Makarim akan menerapkan asesmen kompetensi minimum yang diadakan di tengah, bukan di akhir, periode belajar. Selain itu Nadiem juga akan menerapkan survei karakter sebagai pelengkap penentuan kelulusan.
Kondisi urgen global saat ini pun menjadi pelajaran akan kebutuhan penilaian kompetensi yang lebih luwes namun tetap akurat dan terstandar. Sebab bukan tidak mungkin di masa-masa mendatang kegawatdaruratan kembali terjadi.
Kesiapan akan sistem penilaian kompetensi yang sahih dan akurat sesungguhnya menjadi cermin kualitas pendidikan itu sendiri. Selama ini harus kita akui sistem pendidikan kita yang bolak-balik diubah tidak berbuah pada kompetensi anak bangsa.
Buktinya adalah hasil skor Programme for International Student Assessment (PISA) untuk Indonesia pada 2018 yang diumumkan Desember 2019.
Pengukuran PISA yang dibuat The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan dengan mengukur kinerja siswa di pendidikan menengah. Bidang pengukurannya adalah matematika, sains, dan literasi.
Hasilnya skor matematika siswa Indonesia berada di urutan 72 dari 78 negara yang dinilai. Urutan kita jauh di bawah negara tetangga, contohnya Malaysia yang diurutan 47 dan Thailand di urutan 57. Nilai kita pun jauh di bawah skor rata-rata yakni 379 dari skor rata-rata 489.
Hasil itu harus serius dibenahi. Sebab bukan hanya menunjukkan kemampuan nalar siswa namun juga cermin masa depan bangsa yang tertinggal jauh dari bangsa lainnya. Perlu membenahi pendidikan secara menyeluruh.
MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.
GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.
KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.
PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.
ADA-ADA saja dalih yang diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerbu negara lain.
PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.
VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini
ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.
KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.
GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).
PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.
KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.
ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.
PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.
SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved