Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tim Seismologi ITB Teliti Gempa Sumedang

Naviandri
04/1/2024 19:22
Tim Seismologi ITB Teliti Gempa Sumedang
Rumah warga di Sumedang roboh akibat gempa( ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)


TIM Seismologi Institut Teknologi Bandung (ITB) memasang sebanyak 22 seismograf di sekitar area terjadinya gempa di Kabupaten Sumedang. Pemasangan  ini bertujuan untuk lebih memahami dan meneliti fenomena gempa yang terjadi di wilayah itu belakangan ini.

Tim tersebut berasal dari Kelompok Keahlian Geofisika Global Fakultas
Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB dan Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Sains dan Teknologi Kegempaan ITB. Tim ini diketuai oleh Prof Andri Dian Nugraha dengan anggota Zulfakriza, serta 2 mahasiswa S3
dan 2 mahasiswa S1 Program Studi Teknik Geofisika ITB.

Ketua tim Seismologi ITB, Prof Andri Dian Nugraha di Bandung Kamis (4/1) menjelaskan, pemasangan 22 seismograf dilakukan selama 2 hari, yakni Selasa (2/1) hingga Rabu (3/1). Gempa yang terjadi di Kabupaten Sumedang pada akhir 2023, memberikan dampak kerusakan pada beberapa
bangunan serta rumah tinggal.

Bahkan, getaran gempa dirasakan di sejumlah wilayah lainnya di Jabar, seperti Bandung, Subang, Garut hingga Cirebon.  Gempa pertama terjadi pada pukul 14.35 WIB dengan kekuatan M 4,1 serta kedalaman 7 kilometer. Pusat gempa berada di 1 kilometer Timur Laut Kabupaten Sumedang.

Gempa terbesar dengan kekuatan M 4,8 terjadi pada pukul 20.34 WIB. Pusat gempa berada di darat sekitar 2 kilometer arah Timur Laut Kabupaten Sumedang pada kedalaman 5 kilometer dan tergolong gempa dangkal.

Menurut Andri, berdasarkan mekanisme fokus sumber gempa yang diumumkan
oleh BMKG, gempa terpicu oleh adanya pergerakan sesar aktif yang
bergerak secara medatar (strike slip). Badan Geologi dalam keterangan
resminya memperkirakan bahwa keberadaan Sesar Cileunyi -Tanjungsari
sebagai penyebab terjadinya rangkaian gempa di Kabupaten Sumedang. Namun untuk memastikan karakteristik dari fenomena gempa Sumedang, masih dibutuhkan kajian lanjutan, salah satunya adalah kajian seismologi.

"Tim Seismologi ITB membawa 22 unit seismograf dengan tujuan untuk
merekam gempa susulan yang terjadi di Sumedang. Selain itu, tim juga
akan melakukan kajian ambient seismic noise tomography untuk mencitrakan profil struktur seismik bawah permukaan yang menjadi sumber kejadian gempa Sumedang," terangnya.

Tim, lanjut Andri, akan meneliti 22 sebaran titik pengamatan seismograf dengan lebih detil. Sebaran titik pengamatan seismograf
melingkupi area kejadian gempa di Kabupaten Sumedang.

Perekaman gempa susulan akan dilakukan selama 30 hari. Selanjutnya data rekaman gempa susulan akan dianalisis untuk memahami fenomena kejadian gempa Sumedang. (SG)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner