Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemkot Bandung dan Komunitas Dilans Gelar Aksi Ramah Disabilitas dan Lansia

Naviandri
03/12/2023 18:43
Pemkot Bandung dan Komunitas Dilans Gelar Aksi Ramah Disabilitas dan Lansia
Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono bersama penyandang disabilitas(DOK/HUMAS PEMKOT BANDUNG)

GUNA memenuhi perlindungan dan hak penyandang disabilitas serta warga lanjut usia, Pemerintah Kota Bandung bersama Komunitas Dilans Indonesia
memasifkan inklusi di Kota Bandung. Di Bandung, kebijakan ramah disabilitas telah diatur dalam Perda nomor 15 tahun 2019, Perwal nomor 120 tahun 2022, dan Perwal nomor 1439 tahun 2018.

"Bandung terus berupaya untuk menciptakan Kota Bandung yang ramah
bagi disabilitas dan lansia. Kota inklusi akan terus kita gaungkan, agar hak dan perlindungan masyarakat disabilitas dan lansia bisa terus
terpenuhi secara berkala," kata Penjabat Wali Kota Bandung Bambang
Tirtoyuliono.

Selain itu, ujar Bambang, pemkot juga memberikan aturan agar pendidikan
inklusif, menerima penyandang disabilitas maksimal 5% dari kuota penerimaan peserta didik baru (PPDB). Begitu juga dengan pengadaan ASN,
rekrutmen diwajibkan dibuka minimal 2% formasi untuk disabilitas.

"Pemkot juga berupaya untuk menyediakan fasilitas yang ramah lansia dan
disabilitas pada ruang-ruang publik. Salah satunya di RSUD Bandung
Kiwari melalui layanan Laraspurwa. Termasuk di rumah ibadah dan trotoar
secara berkala pun kita buat agar ramah disabilitas dan lansia," jelasnya.

Presiden Dilans Indonesia, Farhan Helmy menuturkan, fasilitas yang telah dipenuhi selama ini bagi para disabilitas dan lansia bisa dinikmati serta dirayakan. Dilans sudah hampir 2 tahun berjuang untuk para disabilitas dan lansia di seluruh Indonesia termasuk Kota Bandung.

"Berkaitan hari jadi Dilans yang kedua, berbagai kegiatan selama 10
hari diselenggarakan. Puncaknya pada 10 Desember 2023, diisi dengan beragam kegiatan. Ada Yoga for Dilans, dialog interaktif, pameran, pemutaran film, kuliah umum, pertunjukan musik, kerja sama MoU
dengan berbagai komunitas dan penyerahan simbolik kursi roda elektrik
pada relawan Dilans," sambungnya.

Menurut Helmy, kegiatan-kegiatan tersebut dibuat untuk menunjukkan jika
disabilitas dan lansia bukan berarti akhir dari segalanya. Sampai saat sudah ada 500 orang aktivis Dilans Kota Bandung yang ikut berperan membantu para Disabilitas dan lansia.

"Ini adalah proses yang harus kita perjuangkan sama sama, bukan mimpi
yang instan. Ada teman netra usia 20 tahun mahasiswa yang bisa membaca
peta berkat dibantu oleh aktivis dari Dilans," ungkapnya.

Helmy akan terus mencari cara, untuk bisa mengakses fasilitas bagi
disabilitas. Terutama dalam hal pemberdayaan, menjadi penting bagi para
disabilitas dan lansia. Pihaknya juga mengusahakan melalui dimensi lain
yang berhubungan dengan kebijakan inklusifitas yang bekerja sama dengan
pemerintah untuk menghadirkan regulasi yang lebih baik. (SG)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner