Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Desa Tangguh Bencana Perkuat Penanggulangan Bencana di Kabupaten Bandung

Media Indonesia
07/11/2023 17:58
Desa Tangguh Bencana Perkuat Penanggulangan Bencana di Kabupaten Bandung
Warga berjalan melewati area terdampak banjir di Kabupaten Bandung(ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

BUPATI Bandung Dadang Supriatna menyatakan daerahnya berada pada peringkat ke-8 dalam indeks risiko bencana di Jawa Barat. Pada 2021 lalu, total kejadian bencana mencapai 273 kejadian, dengan 217.192 jiwa terdampak.

"Jenis kejadian bencana yang diwaspadai ialah tanah longsor, angin kencang, banjir, kekeringan dan gempa bumi. Pada 2022, jumlah kejadian bencana bertamah menjadi 310 kali, dengan jumlah warga terdampak mencapai 49.819 jiwa," tambahnya, Selasa (7/11).

Pada 2023, kejadian bencana di Kabupaten Bandung mengalami kenaikan. "Fenomena El Nino menyebabkan berkurangnya hujan, sehingga menimbulkan kekeringan. Dampaknya terjadi kekurangan air ersih, kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan," tambahnya.

Bupati mengungkapkan untuk mengurangi risiko bencana itu, badan penanggulangan bencana daerah menyiapkan regulasi dan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam penanggulangan bencana.  

"Kita pun melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan bekerja sama dengan pemerintah daerh lain yang berbatasan dengan kawasan rawan bencana. Di antaranya kita melakukan komitmen bersama pengelolaan kawasan perkotaan cekungan Bandung bersama Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang," lanjutnya.

Upaya mitigasi dan kesiapsiagaan, tambah dia, juga dilakukan melalui pembentukan desa tangguh bencana yang melibatkan para relawan.
"Desa tangguh bencana itu memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana."

Semmentara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, menambahkan untuk pengurangan risiko bencana, BPBD melakukan upaya peningkatan kapasitas melalui  pendekatan dan sosialisasi kepada para siswa TK, SD, SMP dan SMA.

"Kami berupaya membentuk satuan pendidikan aman bencana. Satuan pendidikan menerapkan standar sarana dan prasarana serta budaya yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana," tambahnya.

Peningkatan kapasitas, lanjutnya, juga dilakukan dengan membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bandung. BPBD juga melaksanakan pelatihan pencegahan dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana.

Yang tidak kalah penting ialah melaksanakan kegiataan peringatan dini. "BPBD Kabupaten Bandung menerapkan sistem peringatan dini terintegrasi sesuai ancaman bencana. Salah satunya yakni dengan memasang alat ukur tinggi muka air, pemasangan automatic water level recorder, dan Ina tewas dari BMKG. Selain itu ada juga pemasangan rambu-rambu kebencanaan di beberapa titik daerah rawan bencana," ujarnya. (SG)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner