Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Cimahi Targetkan 2025 tidak Membuang Sampah ke TPA

Depi Gunawan
03/11/2023 18:26
Cimahi Targetkan 2025 tidak Membuang Sampah ke TPA
Penjabat Wali Kota Cimahi Dicky Saromi mengunjungi tempat pembuangan sampah di Pasar Atas(MI/DEPI GUNAWAN)

PEMERINTAH Kota Cimahi tengah menyiapkan tempat pengelolaan sampah sendiri. Mereka menargetkan dalam dua tahun ke depan tidak lagi membuang sampah ke tempat pembuangan akhir bersama daerah lain di Bandung Raya.

"Di minggu ke-2 menjabat Pj Wali Kota Cimahi, salah satu fokus perhatian dan prioritas saya ialah persampahan. Kita cari solusi untuk berkontribusi dalam penanganan sampah Bandung Raya terutama di Cimahi," ucap Penjabat Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, Jumat (3/11).

Dia menargetkan, Cimahi tidak lagi membuang sampah ke TPA bersama pada
2025 mendatang. Untuk memastikan sejauh mana rencana program pengelolaan
sampah, pihaknya sudah memantau sejumlah TPS seperti Santiong dan Pasar
Atas.

"Untuk penanganan salah satunya memakai mesin gibrik untuk mengurangi
sampah. Juga ada upaya pengelolaan lain seperti komposting dan magotisasi yang dikelola wilayah, kerja sama dengan pihak swasta, dan lainnya. Saya cek, ternyata sejumlah program itu sudah berjalan sesuai yang direncanakan," bebernya.

Volume sampah yang dihasilkan di wilayah Cimahi mencapai 226 ton per hari. Saat kondisi TPA Sarimukti normal, kuota pembuangan Kota Cimahi mencapai 170 ton, sisanya sebanyak 56 ton dikelola di tingkat RT/RW, TPS, bandar barang bekas, dan lainnya.

"Setelah kejadian kebakaran TPA Sarimukti, kuota Kota Cimahi menjadi 120 ton, sehingga sisa yang harus diolah bertambah. Pada 2024 mendatang, jatah Kota Cimahi 77 ton, berarti 149 ton sampah harus diolah sendiri. Hal ini menjadi perhatian khusus," ungkapnya.

Menurut Dicky, TPS Santiong akan menjadi proyek unggulan Kota Cimahi dalam pengelolaan sampah. "Ini lokasi jadi masa depan Cimahi dalam pengelolaan sampah. Jadi kami tidak lagi bergantung pada TPA manapun. Selesai di Cimahi," ujarnya.

Dijelaskan Dicky, upaya pihaknya dalam penanganan sampah yaitu mendukung program yang berjalan di TPS Santiong sebagai proyek bantuan pemerintah pusat. "Luasnya sekitar 0,5 hektare dengan kapasitas pengolahan hingga 50 ton per hari. Pada 2025 kita tidak bergantung lagi ke TPA," jelasnya.

Dua lokasi


Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menambahkan, dua lokasi pengolahan sampah yang disiapkan berada di Lebaksaat dan Santiong. Pembangunannya ditargetkan rampung tahun depan.

"Biayanya itu sekitar Rp30 miliar bantuan dari pusat. Rencananya kalau
Maret baru selesai pembangunan. Jadi kalau kami hitung jika Maret sudah selesai semua peralatan sudah ready, sehingga bisa digunakan," katanya.

Chanifah menerangkan dua lokasi itu memiliki fungsi berbeda. Titik
pengolahan di Santiong berfungsi dari mulai memilah hingga mencacah sampah karena peralatannya lebih lengkap. Dari mulai conveyor belt yang berfungsi memilah sampah berdasarkan jenisnya hingga mesin pencacah sampah.

"Kalau yang Lebaksaat khusus untuk maggotisasi. Tidak terlalu banyak alatnya  karena untuk mencacahnya semua dikerjakan di Santiong," terangnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner