Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PARA ilmuwan telah memperkuat potensi keterkaitan antara energi gelap dan lubang hitam. Penelitian terbaru menunjukkan semakin banyak lubang hitam yang terbentuk dalam “ulang balik Big Bang kecil” di alam semesta yang berusia 14,6 miliar tahun, kekuatan energi gelap semakin mendominasi dan terus berubah hingga saat ini.
Energi gelap adalah nama yang diberikan untuk gaya misterius yang mendorong percepatan ekspansi alam semesta saat ini. Hal ini mengganggu para ilmuwan karena mereka tidak tahu apa itu energi gelap, namun kekuatan ini mendominasi alam semesta, mencakup sekitar 70% dari komposisi energi/materi kosmik.
Pada awalnya, alam semesta dikuasai oleh materi dan gravitasi yang berhasil memperlambat ekspansi awal akibat Big Bang hingga hampir berhenti. Sekitar 5 miliar tahun lalu, energi gelap mengambil alih, mempercepat ekspansi alam semesta. Namun, asal usul dan proses pergantian dari materi ke energi gelap masih menjadi misteri.
Untuk mengatasi misteri ini, sekelompok ilmuwan bertanya di mana gravitasi saat ini sekuat seperti di awal alam semesta. Jawabannya hanya di pusat lubang hitam. Dengan demikian, tim ilmuwan berhipotesis bahwa lubang hitam bisa memiliki “keterkaitan kosmis” dengan energi gelap.
Menurut Gregory Tarlé, profesor fisika di Universitas Michigan, teori ini menyatakan bahwa lubang hitam terhubung dengan alam semesta yang berkembang dan dipenuhi energi gelap yang bertambah seiring ekspansi alam semesta. Ini memberikan bukti bahwa lubang hitam yang terhubung secara kosmologis bisa menjadi sumber energi gelap di alam semesta.
Tarlé berpendapat ketika lubang hitam terbentuk dari kematian dan kolaps gravitasi dari lubang hitam lain, proses tersebut seperti Big Bang yang berjalan mundur. Selama proses ini, materi bintang besar yang membentuk lubang hitam akan berubah menjadi energi gelap saat kolaps gravitasi penuh terjadi.
Jika lubang hitam memang mengandung energi gelap, tim ilmuwan berspekulasi bahwa mereka dapat terhubung dengan struktur alam semesta dan memicu percepatan ekspansi. Tim ilmuwan juga menemukan bukti adanya perubahan densitas energi gelap yang disarankan oleh instrumen Dark Energy Spectroscopic Instrument (DESI). DESI melakukan pemetaan 3D yang mencakup puluhan juta galaksi hingga jarak 11 miliar tahun cahaya.
DESI memberikan indikasi kepadatan energi gelap di alam semesta mungkin tidak konstan, melainkan terus berubah. Tim ilmuwan membandingkan data DESI mengenai perubahan energi gelap dengan jumlah lubang hitam yang terbentuk dari kematian bintang besar sepanjang sejarah kosmis. Hasilnya menunjukkan semakin banyak lubang hitam tercipta, semakin meningkat kandungan energi gelap di alam semesta.
Tim ilmuwan berencana melanjutkan penelitian ini untuk mengeksplorasi distribusi lubang hitam yang terkait kosmis dalam alam semesta dan menyusun solusi internal untuk lubang hitam yang terhubung kosmologis.
Menurut Tarlé, apakah lubang hitam merupakan energi gelap atau terhubung dengan alam semesta bukan lagi pertanyaan teoretis, melainkan eksperimen. (Space/Z-3)
Ilmuwan asal Amerika Serikat dan Jepang berpacu mencari jawaban mengapa alam semesta kita ada?
Penelitian terbaru dari Radboud University, Belanda, mengungkap bahwa akhir alam semesta bisa terjadi jauh lebih cepat dari yang selama ini diperkirakan.
Dua temuan astrofisika terbaru telah mengguncang dasar pemahaman kita tentang struktur dan evolusi alam semesta: struktur misterius di luar Bima Sakti serta gelombang kejut raksasa
Penelitian terbaru mengungkap bahwa energi gelap—kekuatan misterius yang selama ini diyakini mempercepat perluasan alam semesta—mungkin tidak bersifat konstan
Teleskop Kosmologi Atacama (ACT) berhasil menangkap citra paling presisi dari latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB), yang merupakan cahaya fosil pertama alam semesta.
SPHEREx akan memetakan seluruh langit dalam bentuk 3D setiap enam bulan, sehingga melengkapi pengamatan yang dilakukan oleh teleskop luar angkasa lainnya seperti James Webb dan Hubble.
Penemuan terbaru menggunakan teori medan kuantum memodelkan gelombang gravitasi saat dua lubang hitam berinteraksi tanpa bergabung.
Penelitian terbaru menyoroti kemungkinan pemanfaatan energi dari lubang hitam berputar.
Untuk pertama kalinya, jet plasma yang diluncurkan dari lubang hitam ini berhasil diamati secara real-time, bergerak dengan kecepatan hampir sepertiga kecepatan cahaya.
Sebuah tim ilmuwan telah mengembangkan model lubang hitam yang menghilangkan singularitas pusat—titik di mana hukum fisika selama ini runtuh.
Para astronom menemukan lubang hitam terdekat ke Bumi, Gaia BH1, yang berjarak 1.560 tahun cahaya dengan massa sekitar 10 kali Matahari.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menemukan pola rotasi galaksi yang tidak acak, dengan sebagian besar berotasi ke arah yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved