Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
ALAM semesta adalah ruang yang begitu luas dan penuh dengan objek-objek raksasa yang membentuk struktur megah dan mengagumkan.
Di antara sekian banyak objek yang tersebar di seluruh jagad raya, ada beberapa yang menonjol karena ukurannya yang sangat besar.
Berikut ini adalah beberapa objek antariksa terbesar yang telah ditemukan oleh para ilmuwan.
Baca juga : Ternyata Lubang Hitam di Pusat Bima Sakti Lebih Dekat dengan Bumi
Superkluster galaksi adalah kumpulan besar dari kluster-kluster galaksi yang saling terikat oleh gravitasi.
Superkluster ini adalah struktur raksasa yang menyusun sebagian besar alam semesta yang terlihat.
Salah satu contohnya adalah Laniakea Supercluster, yang mencakup galaksi Bima Sakti kita. Superkluster ini berukuran sekitar 500 juta tahun cahaya dan berisi ribuan galaksi.
Baca juga : Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua
Superkluster menjadi salah satu elemen terbesar dalam struktur kosmos.
Jika superkluster sudah sangat besar, ada lagi yang lebih megah: Great Walls. Ini adalah kumpulan dari superkluster yang membentuk struktur seperti dinding raksasa yang tersebar di alam semesta.
Hercules-Corona Borealis Great Walladalah yang terbesar, dengan panjang sekitar 10 miliar tahun cahaya. Penemuan ini benar-benar menakjubkan, mengingat betapa luasnya struktur ini dibandingkan dengan objek lainnya di alam semesta.
Baca juga : Astronom Temukan Lubang Hitam Purba Tertua, Berusia Miliaran Tahun
Selain kumpulan galaksi, ada juga wilayah kosong yang sangat besar di alam semesta yang dikenal sebagai Void. Ini adalah ruang kosong yang hanya mengandung sedikit galaksi.
Salah satu void terbesar yang ditemukan adalah Boötes Void, yang memiliki diameter sekitar 330 juta tahun cahaya. Meskipun tampak kosong, void ini memberikan wawasan tentang bagaimana galaksi dan kluster terbentuk dan terdistribusi di alam semesta.
Galaksi adalah sistem raksasa yang terdiri dari bintang-bintang, gas, debu, dan materi gelap yang semuanya terikat oleh gravitasi. Galaksi terbesar yang diketahui adalah IC 1101, yang terletak sekitar 1,04 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Baca juga : Waktu Berjalan Lima Kali Lebih Lambat di Alam Semesta Awal
Galaksi ini memiliki diameter sekitar 6 juta tahun cahaya, menjadikannya galaksi terbesar yang pernah ditemukan. Sebagai perbandingan, galaksi Bima Sakti hanya memiliki diameter sekitar 100.000 tahun cahaya.
Nebula adalah awan gas dan debu yang sangat besar di luar angkasa, sering kali menjadi tempat lahirnya bintang-bintang baru.
Nebula terbesar yang dikenal adalah Tarantula Nebula di Awan Magellan Besar. Lebarnya sekitar 1.000 tahun cahaya, dan merupakan salah satu area pembentuk bintang yang paling aktif dan terbesar di alam semesta yang bisa kita amati.
Quasar adalah salah satu objek paling terang di alam semesta.
Mereka adalah inti galaksi aktif yang memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya, yang dikelilingi oleh gas yang sangat panas dan memancarkan cahaya terang.
Quasar terbesar yang diketahui adalah TON 618, yang memiliki salah satu lubang hitam terbesar dengan massa sekitar 66 miliar kali massa Matahari. Energi yang dilepaskan oleh quasar ini begitu besar sehingga bisa dilihat dari jarak miliaran tahun cahaya.
Lubang hitam supermasif adalah objek lain yang mendominasi alam semesta.
Mereka ditemukan di pusat galaksi dan memiliki massa jutaan hingga miliaran kali lebih besar dari Matahari. Lubang hitam terbesar yang pernah ditemukan adalah di pusat quasar TON 618, dengan massa yang setara dengan 66 miliar kali massa Matahari.
Ini adalah contoh luar biasa dari seberapa besar lubang hitam bisa tumbuh di alam semesta.
Alam semesta adalah tempat yang penuh dengan objek-objek luar biasa besar.
Dari superkluster galaksi, dinding raksasa yang dikenal sebagai Great Walls, hingga galaksi dan lubang hitam supermasif, semua objek ini menunjukkan betapa luas dan kompleksnya kosmos kita.
Meskipun manusia hanya memahami sebagian kecil dari alam semesta, penelitian dan eksplorasi terus mengungkap struktur-struktur megah yang membentuk jagad raya, memberikan kita wawasan tentang skala alam semesta yang begitu luas. (Z-10)
Astronom mengamati peristiwa langka AT2024tvd, saat lubang hitam supermasif di luar pusat galaksi menghancurkan bintang.
Observatorium Sinar-X Chandra NASA mendeteksi retakan pada filamen pusat galaksi yang dijuluki “Si Ular”.
Penemuan ini dicapai dengan bantuan Teleskop Subaru dan teknik lensa gravitasi. Teknik ini bekerja ketika cahaya dari objek yang jauh dibelokkan oleh medan gravitasi dari objek masif
Astrofisikawan Ethan Nadler dari University of California, meneliti kemungkinan halo materi gelap "gelap", yaitu gumpalan materi gelap yang tidak pernah membentuk bintang.
Lubang hitam supermasif yang sebelumnya tidak aktif di pusat galaksi SDSS1335+0728, mendadak menjadi aktif dengan semburan sinar-X luar biasa kuat dan panjang.
Tim peneliti dari Universitas Warwick menemukan sepasang bintang katai putih yang langka dan padat, yang diprediksi akan bertabrakan dalam 23 miliar tahun.
Penemuan terbaru menggunakan teori medan kuantum memodelkan gelombang gravitasi saat dua lubang hitam berinteraksi tanpa bergabung.
Penelitian terbaru menyoroti kemungkinan pemanfaatan energi dari lubang hitam berputar.
Untuk pertama kalinya, jet plasma yang diluncurkan dari lubang hitam ini berhasil diamati secara real-time, bergerak dengan kecepatan hampir sepertiga kecepatan cahaya.
Sebuah tim ilmuwan telah mengembangkan model lubang hitam yang menghilangkan singularitas pusat—titik di mana hukum fisika selama ini runtuh.
Para astronom menemukan lubang hitam terdekat ke Bumi, Gaia BH1, yang berjarak 1.560 tahun cahaya dengan massa sekitar 10 kali Matahari.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menemukan pola rotasi galaksi yang tidak acak, dengan sebagian besar berotasi ke arah yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved