Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Teleskop luar angkasa James Webb telah menemukan lubang hitam tertua yang pernah terdeteksi. "Lubang Hitam ini berkembang pesat setelah Big Bang (ledakan besar) sehingga menantang pemahaman kita tentang bagaimana raksasa langit ini terbentuk," kata para astronom, kemarin.
Lubang hitam itu melahap galaksi induknya hanya 430 juta tahun setelah kelahiran alam semesta selama periode yang disebut fajar kosmik, menurut sebuah penelitian yang telah diterbitkan di jurnal Nature ini.
"Itu menjadikannya 200 juta tahun lebih tua dibandingkan lubang hitam masif lainnya yang pernah diamati," kata rekan penulis studi dan astronom Universitas Cambridge Jan Scholtz kepada AFP. "Namun ia memiliki massa 1,6 juta kali lebih besar dari Matahari kita," imbuhnya.
"Bagaimana tepatnya lubang hitam bisa tumbuh sebesar itu dengan cepat setelah Big Bang 13,8 miliar tahun lalu akan memberikan informasi baru untuk model teoretis generasi berikutnya yang bertujuan untuk menjelaskan apa yang menciptakan lubang hitam," kata Scholtz.
Seperti semua lubang hitam, ia tidak terlihat dan hanya dapat dideteksi oleh ledakan cahaya besar yang tercipta ketika ia melahap materi apa pun yang berada di dekatnya.
Cahaya inilah, kata dia, yang memungkinkan teleskop luar angkasa Hubble pada tahun 2016 menemukan galaksi induknya GN-z11, yang berada di arah konstelasi Ursa Major (lihat gambar)
Pada saat itu GN-z11 adalah galaksi tertua -- dan karena itu terjauh -- yang pernah diamati. Namun Hubble tidak melihat lubang hitam yang mengintai di tengahnya.
Pada tahun 2022, Teleskop Webb menyalip Hubble sebagai teleskop luar angkasa terkuat, menghasilkan serangkaian penemuan yang membuat para ilmuwan bergegas untuk mengikuti perkembangan temuan teleskop ini.
Ia tidak hanya berhasil menemukan lubang hitam di jantung GN-z11, namun juga menemukan galaksi-galaksi yang lebih jauh lagi dalam ruang dan waktu, yang juga lebih besar dari yang diperkirakan. (AFP/M-3)
Waktu tampaknya berjalan lima kali lebih lambat di alam semesta awal. Ini dikatakan para ilmuwan pada Senin (3/7).
Sejumlah ilmuwan membahas riset teranyar mengenai lubang hitam atau black hole saat perayaan satu abad Observatorium Bosscha.
Dr. Christian merupakan alumni dari Binus School Simprug angkatan 2008 yang melanjutkan pendidikannya di UC Berkeley dan dan Harvard University.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa lubang hitam purba ini terbentuk pada awal penciptaan alam semesta. Namun, berbeda dengan lubang hitam yang dikenal luas seperti Sagitarius
Lubang hitam yang ditemukan, diberi nama LID-568, pertama kali terlihat dalam survei sinar-X Chandra, yang memantau objek pemancar sinar-X di alam semesta yang jauh.
Tahukah kamu, apa warna paling gelap di dunia? Warna ini begitu pekat hingga mampu menyerap hampir semua cahaya yang menyentuh permukaannya.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tersenyum saat ditanya mengenai kemungkinan maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Teleskop Luar Angkasa Nancy Grace Roman, proyek ambisius dari NASA, semakin mendekati tahap penyelesaian dan siap mengungkap misteri kosmos yang belum terpecahkan.
SPHEREx akan memetakan seluruh langit dalam bentuk 3D setiap enam bulan, sehingga melengkapi pengamatan yang dilakukan oleh teleskop luar angkasa lainnya seperti James Webb dan Hubble.
Dua temuan astrofisika terbaru telah mengguncang dasar pemahaman kita tentang struktur dan evolusi alam semesta: struktur misterius di luar Bima Sakti serta gelombang kejut raksasa
Pembelajaran yang baik hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi dan aktivitasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved