Teleskop ALMA Ungkap Struktur Galaksi Muda di Alam Semesta Purba

Thalatie K Yani
04/7/2025 12:30
Teleskop ALMA Ungkap Struktur Galaksi Muda di Alam Semesta Purba
ALMA berhasil memetakan struktur internal galaksi awal dan menunjukkan bukti pembentukan cakram galaksi serta sisa tabrakan kosmik di era awal alam semesta.(CRISTAL Large Program)

PARA astronom yang tergabung dalam proyek CRISTAL (CII Resolved ISM in STar-forming galaxies with ALMA) berhasil menembus waktu ke masa ketika alam semesta baru berusia sekitar satu miliar tahun, dan mengamati galaksi-galaksi muda dengan detail luar biasa.

Dengan memanfaatkan kemampuan luar biasa teleskop ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array) dalam menembus debu dan gas kosmik, para peneliti berhasil melihat struktur internal galaksi-galaksi jauh yang sebelumnya hanya tampak sebagai titik cahaya buram.

“Kami tidak lagi hanya melihat cahaya samar di kejauhan,” ujar Dr. Rodrigo Ignacio Herrera Camus, astronom dari Universidad de Concepción.
“Sekarang kami bisa memetakan struktur dalam galaksi-galaksi ini dan memahami proses pembentukan bintang di dalamnya.”

Galaksi Awal yang Berotasi hingga Bertabrakan

Dalam survei CRISTAL, para astronom meneliti galaksi-galaksi pembentuk bintang yang mengikuti pola umum antara massa dan tingkat pembentukan bintangnya. Hasil pengamatan mengungkapkan bahwa sebagian galaksi sudah menunjukkan tanda-tanda rotasi teratur, pertanda pembentukan cakram galaksi awal.

Namun, galaksi lainnya justru tampak kacau dan terganggu, dengan bentuk tak beraturan akibat proses tabrakan atau penggabungan antar galaksi.

Gas Kosmik dan Bintang-Bintang Muda

ALMA juga berhasil mendeteksi awan gas yang memancarkan cahaya khas dari karbon terionisasi, yang menyebar jauh melampaui wilayah pembentukan bintang di galaksi. Temuan ini mengindikasikan bahwa galaksi-galaksi muda tersebut dikelilingi oleh cadangan gas besar—baik sebagai bahan bakar pembentukan bintang baru maupun hasil semburan dari aktivitas bintang yang kuat.

Beberapa galaksi memperlihatkan pembentukan bintang yang terfokus dalam gumpalan-gumpalan, memberikan gambaran baru tentang bagaimana bintang lahir di era awal alam semesta.

Temuan Unik: Galaksi CRISTAL-10

Salah satu hasil paling mencengangkan adalah penemuan galaksi awal bernama CRISTAL-10, yang menunjukkan defisit ekstrem dalam pancaran karbon terionisasi dibandingkan cahaya inframerahnya. Pola ini serupa dengan yang terlihat pada Arp 220, galaksi terang dan tersembunyi di alam semesta lokal.

Studi lebih lanjut terhadap CRISTAL-10 diharapkan bisa mengungkap sumber energi dan kondisi fisik medium antarbintang pada masa awal alam semesta.

Mengubah Cara Kita Melihat Evolusi Galaksi

“CRISTAL memberikan data detail yang sebelumnya tidak mungkin diperoleh tanpa ALMA,” kata Dr. Herrera Camus. “Kita kini memiliki potret keluarga baru tentang evolusi galaksi di masa awal.”

Pengamatan ini tak hanya memperkaya pengetahuan kita, tetapi juga menantang model-model lama pembentukan galaksi dan membuka arah penelitian baru.

Melalui survei ini, ALMA kembali menunjukkan perannya sebagai instrumen kunci dalam melacak gas dingin dan debu yang menjadi bahan bakar bintang, serta merekonstruksi perjalanan pembentukan galaksi, termasuk galaksi kita sendiri, Bima Sakti. (Sci News/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya