Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
PARA astronom kembali meneliti salah satu ledakan terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta, terkuat sejak Big Bang. Penelitian ini untuk mengungkap lebih jauh tentang fenomena misterius bernama gamma-ray bursts (GRB), atau semburan sinar gamma.
Ledakan luar biasa ini diberi nama "BOAT" yang merupakan singkatan dari Brightest Of All Time dan secara resmi dinamai GRB 221009A. Ini adalah GRB paling kuat yang pernah diamati. Sebagai perbandingan, dalam hitungan detik, GRB dapat memancarkan energi setara dengan total energi yang diproduksi Matahari selama 10 miliar tahun masa hidupnya.
Meski sangat terang dan berenergi tinggi, sumber GRB sulit untuk dilacak. Mayoritas diyakini berasal dari luar galaksi Bima Sakti dan sinyalnya melemah seiring perjalanannya menempuh jarak kosmik yang sangat jauh.
Fenomena ini berlangsung sangat singkat, hanya beberapa detik hingga menit. Nmun diikuti afterglow atau cahaya sisa yang bisa bertahan dari beberapa jam hingga berbulan-bulan.
BOAT sendiri diduga berasal dari ledakan supernova sebuah bintang masif sekitar 2,4 juta tahun cahaya dari Bumi, yang kemudian membentuk lubang hitam bermassa bintang.
Para astronom mendeteksi peningkatan sinyal sinar gamma dari BOAT, yang mengindikasikan adanya struktur kompleks dalam semburan GRB. Hal ini memperkuat dugaan ledakan GRB menghasilkan jet berlapis, di mana partikel-partikel didorong dengan kecepatan sangat tinggi.
BOAT pertama kali terdeteksi pada 9 Oktober 2022 oleh berbagai teleskop, termasuk satelit Fermi dan Swift milik NASA. Meskipun awalnya hanya tampak sebagai kilatan sinar gamma super terang, afterglow-nya dapat diamati dalam berbagai panjang gelombang cahaya, memungkinkan pengamatan lebih lanjut dari teleskop berbasis darat.
Salah satu tim peneliti menggunakan teleskop prototipe Large-Sized Telescope 1 (LST-1) di Observatorium Roque de los Muchachos, La Palma, Spanyol. Teleskop ini mulai mengamati BOAT sekitar satu hari delapan jam setelah ledakan, meski dalam kondisi bulan purnama yang menantang.
Selama 20 hari pemantauan, tim berhasil menetapkan batas atas energi sinar gamma yang dipancarkan ledakan. Hasil ini dapat membantu menyaring berbagai teori pembentukan GRB.
Pengamatan LST-1 mengungkap jet BOAT kemungkinan memiliki struktur berlapis: inti berupa aliran materi berkecepatan tinggi yang dikelilingi lapisan gas bermassa lebih besar yang bergerak lebih lambat. Ini bertentangan dengan model sebelumnya yang menggambarkan jet seperti topi datar, dengan "pinggiran" yang terdiri dari partikel berenergi lebih rendah.
Temuan ini juga memberi petunjuk tentang mesin pusat yang mendorong jet tersebut, memperkuat pentingnya penelitian lanjutan terhadap GRB.
Studi ini menunjukkan potensi besar teleskop seperti LST dalam memahami alam semesta berenergi tinggi. Tiga teleskop LST tambahan sedang dikembangkan di lokasi yang sama di La Palma, sementara pembangunan teleskop serupa telah dimulai di Cile. Kehadiran instrumen ini di belahan bumi utara dan selatan akan meningkatkan kemampuan global dalam memantau dan merespons peristiwa GRB secara lebih cepat dan efektif. (Space/Z-2)
Ledakan sinar gamma lebih sulit diprediksi karena sifatnya yang tiba-tiba dan jarang terjadi. Jika salah satu berkas energi ini mengarah langsung ke Bumi, dampaknya bisa jauh lebih destruktif
Teleskop James Webb (JWST) mendeteksi galaksi MoM z14, yang terbentuk hanya 280 juta tahun setelah Big Bang.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mengungkap keberadaan galaksi cakram raksasa bernama Roda Besar, yang terbentuk hanya dua miliar tahun setelah Big Bang.
NASA sukses meluncurkan observatorium SPHEREx pada 11 Maret 2025 dengan misi mengungkap detik-detik awal setelah Big Bang.
Penelitian terbaru menunjukkan lubang hitam primordial, mungkin memainkan peran lebih besar dalam pembentukan alam semesta daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Sebuah studi mengungkap air mungkin terbentuk jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved