Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AIR molekul penghilang dahaga yang dianggap penting untuk kehidupan. Air ada di awal kehidupan alam semesta, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan hari ini di Nature Astronomy.
Pada awalnya, tim peneliti memodelkan air di alam semesta purba. Para peneliti menemukan dunia yang dapat dihuni terbentuk jauh lebih awal dalam garis waktu alam semesta daripada yang diyakini sebelumnya hingga miliaran tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
Menurut simulasi tim, molekul air mulai terbentuk setelah supernova pertama-ujung ledakan kehidupan bintang. Supernova diperlukan untuk menciptakan unsur-unsur berat pertama termasuk oksigen yang (mungkin secara langsung) adalah O di H20.
“Sebelum bintang-bintang pertama meledak, tidak ada air di alam semesta karena tidak ada oksigen. Hanya inti yang sangat sederhana yang selamat dari Big Bang - hidrogen, helium, litium, dan sejumlah kecil barium dan boron,” kata Daniel Whalen, seorang kosmolog di Universitas Portsmouth dan penulis utama studi tersebut dalam sebuah rilis universitas.
"Oksigen ditempa di jantung supernova ini, dikombinasikan dengan hidrogen untuk membentuk air, membuka jalan bagi penciptaan elemen penting yang dibutuhkan untuk kehidupan," tambah Whalen.
Dalam penelitian tersebut, tim menyelidiki dua jenis supernova yang disebut supernova runtuh inti dan Supernova Populasi (atau Pop) III. Supernova runtuh inti menghasilkan sejumlah elemen berat saat meledak, sedangkan supernova Pop III diketahui mengeluarkan lebih dari 10 kali massa logam Matahari saat meledak. Kedua peristiwa tersebut membentuk gumpalan gas yang diperkaya air yang melayang melalui kosmos.
Situs utama produksi air dalam sisa-sisa ini adalah inti awan molekuler padat, yang dalam beberapa kasus diperkaya dengan air primordial menjadi fraksi massa yang hanya merupakan faktor dari beberapa di bawah yang ada di Tata Surya saat ini. Inti yang padat dan berdebu ini juga kemungkinan merupakan kandidat untuk pembentukan cakram protoplanet,” tulis tim peneliti dalam pracetak makalah yang diselenggarakan di arXiv.
"Selain mengungkapkan bahan utama untuk kehidupan sudah ada di alam semesta 100 - 200 (juta tahun) setelah Big Bang, simulasi kami menunjukkan bahwa air kemungkinan merupakan konstituen utama dari galaksi pertama," tambah tim.
Dengan kata lain, salah satu kondisi paling mendasar untuk kehidupan ada jauh lebih awal daripada yang diketahui sebelumnya. Ini menunjukkan alam semesta awal mungkin merupakan tempat yang mengejutkan.
Memiliki instrumen yang dapat mendeteksi cahaya yang sangat redup dan jauh, yang berarti cahaya dari alam semesta awal akan membantu para ahli dalam pencarian mereka untuk memahami sejarah kehidupan seperti yang kita kenal serta evolusi kosmos.
Observatorium termasuk Teleskop Luar Angkasa Webb sangat penting untuk misi ini, karena setiap pengamatan membantu para astronom mengupas lapisan alam semesta, dan mengurai garis waktunya dari pembentukan galaksi pertama hingga komposisi kimia dari struktur tersebut. (Gizmodo/Z-2)
Para astronom baru-baru ini menemukan salah satu pemandangan paling unik dari masa awal alam semesta, yaitu galaksi yang dijuluki Cosmic Grapes atau “Anggur Kosmik”.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa usia alam semesta mungkin jauh lebih pendek dari perkiraan sebelumnya, dan bahwa alam semesta bisa mulai 'sekarat' dalam kurun waktu 10 miliar tahun.
BOAT: ledakan sinar gamma terkuat yang pernah terdeteksi tantang pemahaman ilmuwan.
Penelitian terbaru memicu dugaan energi gelap tak konstan. Alam semesta bisa berhenti mengembang dan runtuh dalam Big Crunch lebih cepat dari perkiraan.
ALMA berhasil memetakan struktur internal galaksi awal dan menunjukkan bukti pembentukan cakram galaksi serta sisa tabrakan kosmik di era awal alam semesta.
Tim Ilmuan memperkirakan alam semesta terbentuk di dalam sebuah lubang hitam kolosal, yang berada dalam semesta 'induk'.
Sebanyak 14 galaksi yang berhenti bentuk bintang setelah Big Bang, berhasil ditemukan astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Astronom mengungkap struktur jet berlapis dari semburan sinar gamma terkuat sepanjang sejarah, GRB 221009A alias "BOAT", yang diyakini muncul dari supernova bintang masif.
Teleskop James Webb (JWST) mendeteksi galaksi MoM z14, yang terbentuk hanya 280 juta tahun setelah Big Bang.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mengungkap keberadaan galaksi cakram raksasa bernama Roda Besar, yang terbentuk hanya dua miliar tahun setelah Big Bang.
NASA sukses meluncurkan observatorium SPHEREx pada 11 Maret 2025 dengan misi mengungkap detik-detik awal setelah Big Bang.
Penelitian terbaru menunjukkan lubang hitam primordial, mungkin memainkan peran lebih besar dalam pembentukan alam semesta daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved