Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PARA astronom telah menemukan lubang hitam tertua yang pernah diamati –sejak awal mula alam semesta– yang 'memakan' galaksi induknya hingga mati.
Temuan itu didapat tim internasional yang dipimpin oleh Universitas Cambridge. Mereka menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb untuk mendeteksi lubang hitam dengan mengintip ke masa lalu.
Lubang hitam ini terbentuk sekitar 400 juta tahun setelah Big Bang (Dentuman Besar), yang terjadi lebih dari 13 miliar tahun yang lalu, dan secara mengejutkan berukuran sangat besar –beberapa juta kali massa Matahari kita.
Dan fakta bahwa lubang hitam begitu besar pada awal sejarah alam semesta menantang asumsi para ahli tentang bagaimana lubang hitam terbentuk dan tumbuh.
Para astronom percaya bahwa lubang hitam supermasif yang ditemukan di pusat galaksi seperti Bima Sakti tumbuh hingga ukurannya saat ini selama miliaran tahun.
Namun ukuran lubang hitam yang baru ditemukan menunjukkan bahwa mereka mungkin terbentuk dengan cara lain – mereka mungkin 'terlahir besar' atau mereka dapat memakan materi dengan kecepatan lima kali lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Menurut model standar, lubang hitam supermasif terbentuk dari sisa-sisa bintang mati, yang kemudian runtuh dan mungkin membentuk lubang hitam yang massanya sekitar seratus kali massa Matahari.
Jika pertumbuhannya sesuai dengan perkiraan, lubang hitam yang baru ditemukan ini akan membutuhkan waktu sekitar satu miliar tahun untuk berkembang hingga mencapai ukuran yang diamati.
Namun, usia alam semesta masih belum mendekati satu miliar tahun ketika lubang hitam ini terdeteksi.
“Masih sangat awal di alam semesta untuk melihat lubang hitam sebesar ini, jadi kita harus mempertimbangkan kemungkinan terbentuknya lubang hitam lainnya,” kata Profesor Roberto Maiolino.
Galaksi-galaksi yang tercipta sangat awal sangat kaya akan gas, sehingga mereka akan menjadi seperti prasmanan bagi lubang hitam.'
Seperti semua lubang hitam, lubang hitam ini melahap materi dari galaksi induknya, yang disebut GN-z11, untuk mendorong pertumbuhannya. Namun, lubang hitam purba ini ditemukan melahap materi jauh lebih kuat dibandingkan saudara-saudaranya pada zaman selanjutnya.
Seiring waktu, hal ini dapat menghentikan proses pembentukan bintang, memperlambat pembunuhan galaksi dan sumber makanan lubang hitam, sehingga membunuh lubang hitam itu sendiri.
Para ahli mengatakan mustahil mengetahui seperti apa lubang hitam atau galaksi induknya saat ini karena cahaya dari jarak sejauh itu membutuhkan waktu sangat lama untuk mencapai kita.
Temuan ini dipublikasikan di jurnal Nature. (Daily Mail/M-2)
Teleskop James Webb mendeteksi cincin air beku di sekitar bintang muda HD 181327. Penemuan ini buka peluang baru pencarian kehidupan di luar tata surya.
JWST kembali mencuri perhatian dengan menampilkan gambar luar biasa dari nebula planet NGC 1514, yang dikenal juga sebagai “Nebula Bola Kristal”.
Para peneliti menggunakan JWST untuk membuat laporan cuaca pertama dari SIMP 0136+0933, sebuah objek mirip eksoplanet yang tidak mengorbit bintang.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menemukan pola rotasi galaksi yang tidak acak, dengan sebagian besar berotasi ke arah yang sama.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mengungkap atmosfer exoplanet HD 189733 b, mengandung hidrogen sulfida, gas berbau seperti telur busuk.
Teleskop Luar Angkasa James Webb kembali mencetak tonggak sejarah dengan mengungkap galaksi paling muda dan paling jauh yang pernah terdeteksi.
Teleskop Luar Angkasa James Webb menemukan planet ekstrasurya TWA 7b, yang massanya sekitar 100 kali massa Bumi.
Dua planet dalam sistem tersebut, yakni YSES-1 b dan YSES-1 c, memiliki kandungan silika yang sangat kasar dan menarik perhatian.
Data dari Teleskop James Webb mengungkap kabut kompleks di Pluto yang mengatur iklimnya.
Sebuah gambar dari Teleskop Observatorium Selatan Eropa di Chili menampilkan bintang muda yang dikelilingi cakram gas dan debu berbentuk mata berputar.
Teleskop James Webb (JWST) mendeteksi galaksi MoM z14, yang terbentuk hanya 280 juta tahun setelah Big Bang.
Teleskop James Webb mendeteksi adanya es air kristalin di sistem bintang muda, membuka wawasan baru tentang pembentukan planet dan potensi kehidupan di luar Tata Surya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved