Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Pertemuan Majelis Kesehatan Dunia tahun ini telah dipangkas dari yang biasanya berlangsung selama tiga minggu menjadi hanya dua hari.
Trump menuntut WHO membebaskan diri dari Tiongkok dan melakukan perbaikan dalam tempo 30 hari ke depan.
Trump juga menegaskan dirinya mempertimbangkan untuk menarik dukungan AS dari WHO
"Kita semua memiliki sesuatu untuk dipelajari dari pandemi. Setiap negara dan setiap organisasi harus memeriksa responsnya dan belajar dari pengalamannya."
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memulai menggelar pertemuan virtual pertamanya pada hari ini atau Senin (18/5).
Dokumen itu kemudian menggarisbawahi menyemprotkan disinfektan kepada individu sama sekali tidak disarankan dalam kondisi apa pun.
Irmansyah mengatakan, WHO berupaya mempercepat penemuan obat dengan melakukan drug repurposing
Hingga saat ini, sebanyak 4 obat telah menjadi kandidat kuat untuk digunakan pada pasien covid-19.
"Ini adalah seluruh tim WHO yang bertanggung jawab dalam mendukung Burundi dalam respons terhadap covid-19," kata seorang pejabat Burundi kepada kantor berita AFP.
"Virus itu bisa kemudian menjadi virus endemi di komunitas kita dan tidak akan pernah pergi. Sama seperti HIV yang tidak pernah pergi, namun kita telah menerima keberadaan virus itu."
WHO meminta negara-negara untuk menunjukkan kewaspadaan yang tinggi ketika mereka mulai melonggarkan pembatasan mereka.
Pejabat kesehatan di seluruh dunia sedang mengamati seberapa banyak tingkat infeksi meningkat dalam gelombang kedua.
AS menolak resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata di berbagai negara di seluruh dunia.
Sebuah studi baru oleh kantor regional WHO di Brazzaville yang menemukan bahwa antara 83.000 dan 190.000 orang bisa meninggal dan 29 hingga 44 juta terinfeksi selama periode itu.
"Kami tidak menerima data atau bukti apa pun dari pemerintah AS terkait asal virus itu. Jadi, menurut pandangan kami, hal itu hanya spekulasi."
Tanpa intervensi pemerintah, mengandalkan disiplin warga, kiranya negara ini bisa remuk terjangkit korona.
Kontribusi yang dibayarkan Indonesia sebesar Rp34,8 miliar kepada WHO untuk tahun 2019, justru membawa manfaat lebih besar bagi masyarakat.
"Tetapi, kami berharap obat ini dan obat lainnya terbukti membantu pengobatan covid-19."
Sejauh ini, WHO telah menerima laporan 2.954.222 kasus covid-19 yang dikonfirmasi dan 202.597 kematian di seluruh dunia.
"Menghentikan pendanaan WHO saat dunia tengah menghadapi pandemi covid-19 bukanlah jawaban yang tepat."
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved