Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Badan PBB itu khawatir mengenai kenaikan jumlah kasus dan kematian di Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin dan beberapa negara Asia.
Tedros menegaskan WHO telah menyatakan wabah virus korona itu sebagai 'Darurat Kesehatan yang Mengkhawatirkan Secara Internasional' pada 30 Januari.
Peringatan itu datang ketika sejumlah negara mempelajari langkah-langkah seperti penerbitan "paspor imunitas" bagi mereka yang telah pulih dari covid-19.
Ini ialah kolaborasi penting untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan distribusi vaksin, diagnostik, dan terapi yang adil untuk covid-19
"Hari ini, WHO dengan bangga mempersatukan banyak mitra untuk meluncurkan Access to Covid-19 Tools Accelerator, atau ACT Accelerator," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Solidarity Trial merupakan program dari WHO yang melibatkan lebih dari 100 negara guna melakukan pengujian klinis terhadap 4 kandidat utama antivirus sebagai obat covid-19.
Setelah satu bulan uji coba, 13,9% pasien yang menggunakan remdesivir meninggal dunia dibandingkan dengan 12,8% pada kelompok kontrol. Perbedaannya tidak signifikan secara statistik.
"Banyak peneliti telah dapat menelaah fitur genom SARS-CoV-2 dan telah menemukan bukti tidak mendukung SARS-CoV-2 adalah hasil ciptaan laboratorium," kata pengawas kesehatan global.
AS yang merupakan penyumbang dana terbesar WHO itu menuduh organisasi itu pekan lalu salah mengelola krisis covid-19.
Vietnam adalah salah satu negara pertama yang melarang penerbangan ke dan dari Tiongkok.
"Sebagian besar negara masih dalam tahap awal wabah mereka. Dan beberapa yang terkena dampak awal pandemi sekarang mulai melihat kenaikan dalam beberapa kasus."
Desain sticker tersebut berisi pesan dukungan bagi diri sendiri untuk melakukan physical distancing demi melewati pandemi covid-19 hingga dukungan bagi para tenaga medis.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tidak ada rahasia di badan PBB itu setelah dikecam oleh Amerika Serikat karena dituduh meremehkan wabah covid-19.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan organisasi bekerja untuk mempercepat pengembangan vaksin untuk mengalahkan virus korona baru.
Trump memutuskan membekukan pendanaan untuk WHO dengan menuding organisasi itu menutup-nutupi penyebaran virus itu.
Pihak berwenang Wuhan sekarang telah meninjau kembali basis data mereka dan memeriksa ulang perbedaannya.
WHO mengatakan virus itu tampaknya menyebar jauh dari ibu kota Afrika. WHO juga menyoroti bahwa benua itu tidak memiliki cukup ventilator untuk menangani pandemi.
Angka baru mencapai 2.101.164 dengan 140.773 kematian pada pukul 02:30. waktu setempat, kata CSSE.
"Vaksin yang aman dan efektif mungkin merupakan satu-satunya alat yang dapat mengembalikan dunia ke rasa ‘normal’, menyelamatkan jutaan nyawa dan triliunan dolar."
“Keputusan Donald Trump menunda pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia sama berbahayanya dengan kedengarannya.”
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved