Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

PSBB Berakhir jika Status Pandemi Dicabut

Che/Dhk/Ins/Put/X-10
04/6/2020 05:04
PSBB Berakhir jika Status Pandemi Dicabut
Petugas dengan memakai masker dan berpelindung wajah membersihkan lantai di Mal Central Park, Jakarta, kemarin.(ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

PEMERINTAH tidak akan mencabut aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sampai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakhiri status pandemi covid-19.

“Kita tidak akan mencabut status PSBB sampai WHO mencabut status pandemi covid-19. Jadi, disesuaikan dengan WHO,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartanto dalam pertemuan virtual dengan pimpinan media, tadi malam.

Airlangga juga mengatakan kehidupan new normal tetap bisa dijalankan tanpa mencabut PSBB karena kenormalan baru itu merupakan adaptasi dari PSBB dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

“Itu namanya adaptasi. Tidak ada cabut-mencabut,” tegasnya.

Airlangga menjelaskan new normal akan diterapkan secara bertahap disesuaikan dengan kesiapan sektor. “Sektor-sektor industri semisal Jababeka itu tidak ada masalah. Yang masalah cuma di Sampoerna Jawa Timur,” kata Airlangga.

Dia mengatakan sektor perkebunan dan pertambangan menjadi sektor yang pertama memasuki new normal. “Sektor perkebunan pasti siap menjaga jarak fisik dan sosial. Sektor pertambangan pun jauh dari permukiman warga,” katanya.

Gubernur DKI Anies Baswedan dijadwalkan akan mengumumkan status Jakarta kemarin sore. Namun, ditunda menjadi hari ini saat masa
PSBB tahap ketiga berakhir.

“Untuk kepastiannya, kita tunggu sampai keputusan resminya terbit,” ujar Ketua II Gugus Tugas Covid-19 DKI Jakarta, Catur Laswanto, ketika dihubungi tadi malam.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Syarif mengungkapkan Anies masih akan menerapkan pembatasan dengan pelonggaran bertahap.

‘’Skemanya itu transisi PSBB. Pak Gubernur sedang merumuskan itu secara matang,” katanya ketika dihubungi tadi malam.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menyarankan pemerintah untuk terlebih dulu membuka tempat ibadah saat new normal diberlakukan jika dibandingkan dengan tempat yang lain.

“Suatu negara harus ada rohnya, roh keagamaan kita mesti berdoa, nanti setelah ini baru kantor, mal bisa buka. Setelah masjid (dibuka)
dan hari Minggunya gereja buka silakan,” ujar Kalla seusai meninjau persiapan kenormalan baru di Masjid Agung Al Azhar Jakarta Selatan, kemarin. (Che/Dhk/Ins/Put/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya