Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui panduannya, Jumat (5/6), yang merekomendasikan pemerintah agar meminta semua orang untuk memakai masker di tempat-tempat umum yang ada risiko penularan covid-19 untuk membantu mengurangi penyebaran penyakit pandemi.
Dalam panduannya yang baru, didorong oleh bukti dari penelitian yang dilakukan dalam beberapa minggu terakhir, WHO menekankan masker hanya salah satu dari serangkaian alat yang dapat mengurangi risiko penularan virus, dan seharusnya tidak memberikan rasa perlindungan yang palsu.
"Masker sendiri tidak akan melindungi Anda dari covid-19," kata direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan dalam sebuah briefing.
Pakar teknis utama WHO pada COVID-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan dalam wawancara dengan Reuters, "Kami menyarankan pemerintah untuk mendorong agar masyarakat umum memakai masker. Dan kami menentukan masker kain--yaitu masker nonmedis.
"Kami memiliki temuan penelitian baru," tambahnya. "Kami memiliki bukti sekarang jika ini dilakukan dengan benar dapat memberikan penghalang ... untuk droplet yang berpotensi menular."
Baca juga: Sukses Atasi Korona, Thailand Mulai Promosi Wisata
Sementara beberapa negara dan negara bagian AS telah merekomendasikan atau mengamanatkan pemakaian masker di depan umum, WHO sebelumnya mengatakan tidak ada cukup bukti untuk menganjurkan atau menentang penggunaan masker bagi orang sehat di masyarakat luas.
Badan kesehatan dunia selalu merekomendasikan masker medis dipakai oleh orang yang sakit dan oleh mereka yang merawatnya.
Inggris mengatakan masker akan menjadi wajib bagi penumpang di bus, kereta api, pesawat terbang dan feri di Inggris mulai 15 Juni.
Saran lembaga PBB semua petugas kesehatan yang menangani pasien covid-19, atau yang memiliki kasus penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus korona baru, harus memakai masker medis, kata Van Kerkhove.
Tetapi saran tersebut telah diperluas dengan merekomendasikan staf yang melakukan kontak dengan pasien atau penghuni di klinik, rumah sakit, rumah perawatan dan fasilitas perumahan jangka panjang juga harus mengenakan masker setiap saat, katanya. (Ahramonline/A-2)
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Kanker hati kini jadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker secara global. Tepatnya peringkat 6 berdasarkan data WHO.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
HARI Donor Darah Internasional atau World Blood Donor Day jatuh pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya. Peringatan tersebut diresmikan sejak tahun 2004 oleh WHO.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved