Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jaga Jarak Masih Sulit Dilakukan

Ferdian Ananda Majni
21/6/2020 08:00
Jaga Jarak Masih Sulit Dilakukan
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo.(ANTARA FOTO/Holik Mandailing)

MENJAGA jarak atau physical distancing sebagai bagian dari protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran covid-19 penting dilakukan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatur jarak aman yang dianjurkan dalam physical distancing, yaitu satu hingga dua meter.

Akan tetapi, di dalam praktik keseharian prinsip jaga jarak tersebut masih sulit dilakukan kendati sudah berulang kali disampaikan melalui media massa.

“Jaga jarak mudah diucapkan, tetapi masih sulit untuk dilakukan. Saya sudah katakan berulang kali bahwa tiga kunci utama dalam memutus penyebaran covid-19 adalah disiplin, disiplin, dan disiplin,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, kemarin.

Tim Pakar Gugus Tugas Nasional hingga hari ini belum dapat mengukur dan memastikan kapan pandemi covid-19 berakhir. Kini, seluruh negara di dunia sedang berlomba membuat dan mendapatkan vaksin.

“Bisa jadi manusia akan hidup lama dengan covid-19. Vaksin bisa ditemukan atau tidak ditemukan, seperti HIV. Berdampingan (dengan covid- 19) bukan berarti menyerah. Namun, kita harus beradaptasi. Bagaimana kita tetap melakukan aktivitas, tetapi tidak terpapar,” lanjut Doni.

Di sisi lain, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan virus korona itu dulunya memang bersirkulasi di hewan, tetapi kemudian bisa menular ke manusia karena adanya persentuhan manusia dengan hewan liar.

“Ya, karena mungkin banyak orang memelihara hewan liar sebagai piaraan eksotis atau banyak juga manusia mengonsumsi hewan liar sebagai hobi,” ujar Amin dalam webinar bertema Narkoba dan pandemi covid-19: Mengkaji penyalahgunaan narkoba dari aspek komorbiditas dan watak virus covid-19 untuk kesehatan secara holistik, kemarin.

Dia menyatakan cerita keseluruhan tentang virus korona yang berawal dari pasar ikan yang dipersalahkan seluruh dunia disebut menjadi sumber SARS-CoV-2

“Bukan hanya ikan, melainkan juga hewan liar seperti yang ada di Pasar Tomohon, kemudian sebagian besar virus korona memang dikaitkan dengan kelelawar,” tandas Amin. (Fer/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya