Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

New York Buka Akses Saat WHO Nyatakan Virus Memburuk di Dunia

Nur Aivanni
09/6/2020 08:14
New York Buka Akses Saat WHO Nyatakan Virus Memburuk di Dunia
Pengunjung memasuki toko barang antik yang telah dibuka kembali usai diberlakukannya lockdown di Carroll Gardens, NYC(AFP/Stephanie Keith)

NEW York City, episentrum wabah virus korona baru di Amerika, mulai membuka kembali sebagian ekonominya yang hancur setelah hampir tiga bulan diberlakukan lockdown akibat pandemi covid-19, Senin (8/6). Sementara di sisi lain Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan jika wabah covid-19 semakin meningkat di seluruh dunia.

Sekitar 400.000 warga New York diizinkan kembali bekerja. Konstruksi dan manufaktur telah diizinkan kembali beroperasi.

"Senang bisa kembali," kata Michael Ostergren, manajer toko buku Shakespeare and Co di Upper West Side, Manhattan, ketika sejumlah pelanggan datang tak lama setelah pintu dibuka.

Salah satu toko yang buka di Midtown Manhattan adalah The Container Store, K.B Barton, 61, pergi dengan tiga kantong barang yang dia pesan pertama kali secara daring.

"Hari ini lebih hidup di Manhattan. Saya melihat lebih banyak orang di jalanan. Saya lebih bahagia tetapi tidak semua orang memakai masker," ungkap Barton.

Baca juga: Angka Kematian Harian Covid-19 di New York Kini di Bawah 100

Ketika New York memasuki tahap pertama untuk membuka kembali ekonominya dan beberapa negara yang paling terpukul di Eropa pun kembali ke normal baru, WHO melaporkan catatan jumlah kasus baru secara global.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan 136.000 kasus telah dilaporkan dalam 24 jam terakhir. Itu merupakan angka paling banyak dalam satu hari, dengan sebagian besar di Amerika dan Asia Selatan.

"Meskipun situasi di Eropa membaik, secara global keadaannya memburuk," katanya kepada wartawan.

Kematian akibat covid-19 telah melampaui 404.000 di seluruh dunia, dengan lebih dari tujuh juta terinfeksi sejak penyakit itu muncul di Tiongkok akhir tahun lalu sebelum menyebar ke negara lain.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya