Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Memaksa anak-anak perempuan untuk tidak bersekolah adalah sebuah keputusan yang tidak berpihak pada perempuan dan pendidikan.
Perubahan sikap itu terjadi setelah ribuan pelajar putri kembali ke sekolah untuk pertama kalinya sejak Agustus.
Para guru dan murid di tiga sekolah menengah di ibu kota Kabul mengatakan murid-murid perempuan merasa gembira bisa kembali ke sekolah pada Rabu pagi, tapi kemudian diminta pulang.
Meski mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut, pihak Taliban masih enggan menjelaskan alasan penutupan sekolah untuk perempuan.
Larangan terbaru itu jelas membuat khawatir puluhan ribu warga Afghanistan, yang telah dijanjikan suaka di luar negeri, setelah bekerja sama dengan pasukan asing pimpinan AS.
Pemerintah Afghanistan di bawah Taliban menyebutkan aksi penjarahan marak terjadi saat tentara AS masih berada di Afghanistan.
Dalam enam bulan sejak mengambil kembali kendali atas Afghanistan, Taliban telah menghapus semua tanda yang terlihat dari bekas pemerintah dari ibu kota.
Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman mewanti-wanti akan masuknya paham radikalisme dari Timur Tengah seiring dengan kemenangan Taliban di Afganistan.
PBB mengatakan lebih dari setengah dari 39 juta orang di negara itu menderita kelaparan ekstrem dan ekonomi, pendidikan, serta layanan sosial menghadapi kehancuran
Sejak kelompok Taliban kembali berkuasa, banyak fasilitas pendidikan di Afghanistan tutup. Bahkan, muncul kekhawatiran perempuan tidak boleh mendapat akses pendidikan.
Taliban dan sekutunya diduga membunuh lebih dari 100 mantan anggota pemerintah Afghanistan, personel keamanan dan orang-orang yang bekerja dengan pasukan internasional.
"Taliban harus segera membebaskan Mark sebelum dapat mengharapkan pertimbangan aspirasinya untuk legitimasi. Ini tidak bisa dinegosiasikan,"
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan memuji komitmen Uni Eropa untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.
Afghanistan berada dalam cengkeraman bencana kemanusiaan setelah pengambilalihan kekuasaan oleh kelompok Taliban pada Agustus 2021.
Guterres juga meminta Taliban untuk melindungi hak-hak perempuan dan anak perempuan.
PBB mengatakan 22 juta orang di Afghanistan dan 5,7 juta warga Afghanistan yang terlantar di lima negara tetangga membutuhkan bantuan vital tahun ini.
Garuda mengangkut 65 ton bantuan kemanusian yang terdiri dari bantuan kebutuhan pokok
Dalam wawancara dengan program Radio 4 BBC, Ghani mengaku tidak tahu bahwa tanggal 15 Agustus 2021 akan menjadi hari terakhirnya di Afghanistan.
Taliban dituduh oleh PBB, Amnesty International dan Human Rights Watch atas puluhan pembunuhan di luar proses hukum terhadap anggota mantan pasukan keamanan dan pemerintahan.
Pada Minggu (26/12), Taliban mengatakan perempuan tidak akan diizinkan melakukan perjalanan jarak jauh tanpa ada pendamping laki-laki.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved