AMERIKA Serikat (AS) akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah Taliban Afghanistan untuk membalikkan beberapa keputusan baru-baru ini yang membatasi hak-hak perempuan dan anak perempuan jika kelompok tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda untuk membatalkan tindakan tersebut.
"Kami telah membahasnya secara langsung dengan Taliban," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam briefing pada Senin (9/5).
"Kami memiliki sejumlah alat yang, jika kami merasa ini tidak akan dibalik, ini tidak akan dibatalkan, bahwa kami siap untuk bergerak maju," terangnya.
Namun, dia tidak merinci langkah-langkah yang mungkin atau bagaimana kelompok itu bisa berubah pikiran.
Baca juga: Raih Suara Terbanyak. Ferdinand Marcos Jr Tetap Tunggu Selesai Perhitungan
Pada Sabtu (7/5), Pemerintah Afghanistan di bawah kendarli Taliban memerintahkan perempuan untuk menutupi wajah mereka atau burqa di depan umum. Pemberlakukan wajib penggunaan burqa pernah dilakukan sebellumnya.
Kewajiban penggunaan burqa pun memicu kemarahan dan protes baik di dalam maupun luar negeri.
Komunitas internasional telah menjadikan pendidikan anak perempuan sebagai tuntutan utama untuk pengakuan masa depan pemerintahan Taliban.
Kelompok tersebut telah mengambil alih Afghanistan pada Agustus lalu ketika pasukan asing menarik diri.
Taliban pun membatasi anak perempuan dan perempuan untuk bekerja dan membatasi perjalanan mereka kecuali ditemani oleh kerabat dekat laki-laki.
Sebagian besar anak perempuan juga dilarang pergi ke sekolah setelah kelas tujuh.
"Kami telah berkonsultasi dengan sekutu dan mitra kami," kata Price. "Ada langkah-langkah yang akan terus kami ambil untuk meningkatkan tekanan pada Taliban agar membatalkan beberapa keputusan ini, untuk memenuhi janji yang telah mereka buat," ucapnya. (Straits Times/Nur/OL-09)