Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEDIKITNYA 16 orang tewas akibat ledakan bom di dua kota Afghanistan, Kamis (21/4). Korban tewas ini termasuk 12 orang di masjid Syiah dalam Mazar-i-Sharif yang diklaim oleh kelompok ISIS.
Jumlah pengeboman di Afghanistan berkurang sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus. Namun kelompok jihadis dan ISIS mengeklaim beberapa serangan sejak itu, sering kali terhadap kaum Syiah.
Gambar-gambar mengerikan dari para korban yang dibawa ke rumah sakit dari masjid Seh Dokan di Mazar-i-Sharif diposting di media sosial. "Darah dan ketakutan ada di mana-mana," Ahmad Zia Zindani, juru bicara departemen kesehatan masyarakat provinsi Balkh, mengatakan kepada AFP. Ia menambahkan orang-orang berteriak saat mencari berita tentang kerabat mereka di rumah sakit.
Dia mengatakan 12 orang tewas dalam ledakan itu dan 58 terluka, termasuk 32 dalam kondisi serius. "Kerabat korban berdatangan ke rumah sakit kota mencari orang terdekat dan tersayangnya. Banyak warga juga datang untuk mendonorkan darahnya," kata Zindani.
Di Kunduz, sedikitnya empat orang tewas dan 18 luka-luka akibat ledakan, kata juru bicara polisi Obaidullah Abedi kepada AFP. Ini disebabkan oleh bom sepeda yang menargetkan kendaraan pembawa mekanik yang bekerja untuk Taliban.
Baca juga: Enam Tewas dalam Ledakan di Sekolah Syiah Afghanistan
Komunitas Hazara Syiah Afghanistan, yang berjumlah antara 10%-20% dari 38 juta penduduk negara itu, telah lama menjadi sasaran ISIS, yang menganggap mereka sesat. "Tentara kekhalifahan berhasil menaruh bom di masjid, meledakkannya dari jauh setelah masjid penuh dengan jemaah," kata ISIS dalam suatu pernyataan.
Pada Selasa, dua ledakan di luar sekolah dalam lingkungan Syiah di Kabul menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 25 lain. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. (OL-14)
Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengutip ancaman teroris akut dari cabang regional kelompok jihadis ISIS.
Dalam gambar lain terlihat seorang anak laki-laki mencengkeram lengan seorang pria yang pakaiannya berlumuran darah.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah diberi tahu tentang serangan berdarah terhadap bandara Kabul, Gedung Putih mengatakan, Kamis.
Ledakan bom itu terjadi hanya beberapa jam setelah pejabat barat mengatakan mereka memiliki intelijen bahwa bom bunuh diri direncanakan di bandara.
Taliban meminta kelompok ISIS di Afghanistan untuk menghentikan operasi dan jika mereka menolak akan diperangi.
Kantor-kantor berita yang mengutip saksi dan sumber keamanan mengatakan korban jiwa terjadi selama setidaknya empat ledakan di ibu kota Provinsi Nangarhar, Jalalabad, pada Sabtu (18/9)
Setidaknya 15 ambulans bergegas ke dan dari tempat kejadian. Akun Facebook masjid itu membuat seruan untuk donor darah.
Serangan itu terjadi hanya seminggu setelah serangan bunuh diri terhadap jemaah Syiah di masjid dalam kota utara Kunduz yang diklaim oleh kelompok ISIS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved