Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
LEDAKAN bom besar pada Jumat (2/9) di salah satu masjid terbesar di Afghanistan barat menewaskan sedikitnya 18 orang. Korban tewas termasuk seorang imam dan ulama berpengaruh yang awal tahun ini menyerukan agar mereka yang melakukan tindakan terkecil melawan terhadap pemerintah dipenggal.
Gambar yang diposting di Twitter menunjukkan mayat berlumuran darah yang tersebar di sekitar kompleks Masjid Gazargah di kota Herat. Kekerasan sebagian besar telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa tahun lalu, tetapi beberapa ledakan bom--beberapa menargetkan komunitas minoritas--mengguncang negara itu dalam beberapa bulan terakhir, banyak yang diklaim oleh kelompok ISIS.
Sedikitnya 18 orang tewas dan 23 luka-luka dalam ledakan Jumat, kata Hameedullah Motawakel, juru bicara gubernur provinsi Herat, dalam pesan teks kepada media. Juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid mengonfirmasi Mujib ur Rahman Ansari, imam masjid, termasuk di antara yang tewas. "Seorang ulama yang kuat dan berani dari negara ini menjadi martir dalam serangan brutal," katanya di Twitter.
Ansari ialah seorang ulama berpengaruh yang dikenal karena pidato-pidatonya yang berapi-api. Pada Juli, selama pertemuan keagamaan di Kabul, dia sangat membela penguasa baru Taliban Afghanistan. "Siapa pun yang melakukan tindakan terkecil terhadap pemerintah Islam kita, harus dipenggal," katanya. "Bendera (Taliban) ini tidak mudah dikibarkan dan tidak akan diturunkan dengan mudah."
Sebelum Taliban kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, Ansari dikenal karena kritikannya terhadap pemerintah yang didukung AS sebelumnya. Ansari ialah ulama pro-Taliban kedua yang tewas dalam ledakan pada waktu kurang dari sebulan, setelah serangan bunuh diri sebelumnya menargetkan Rahimullah Haqqani di madrasahnya di Kabul.
Baca juga: Korban Tewas Akibat Ledakan di Masjid Kabul Bertambah
Haqqani dikenal karena pidato kemarahannya terhadap ISIS yang kemudian mengaku bertanggung jawab atas kematiannya.
Dia juga berbicara mendukung anak perempuan diizinkan bersekolah di sekolah menengah, meskipun pemerintah melarang mereka menghadiri kelas di sebagian besar provinsi.
Beberapa masjid di seluruh negeri menjadi sasaran tahun ini, beberapa dalam serangan yang diklaim oleh ISIS. Sedikitnya 21 orang tewas dan puluhan lain terluka pada 17 Agustus ketika ledakan melanda suatu masjid yang dipenuhi jemaah di Kabul.
ISIS terutama menargetkan komunitas minoritas seperti Syiah, Sufi, dan Sikh. ISIS ialah kelompok Islam Suni seperti Taliban. Keduanya merupakan saingan sengit dan sangat berbeda dalam alasan ideologis.
Pejabat pemerintah mengeklaim bahwa ISIS telah dikalahkan. Namun para ahli mengatakan kelompok itu adalah tantangan keamanan utama bagi penguasa Islamis negara itu saat ini. (AFP/OL-14)
Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengutip ancaman teroris akut dari cabang regional kelompok jihadis ISIS.
Dalam gambar lain terlihat seorang anak laki-laki mencengkeram lengan seorang pria yang pakaiannya berlumuran darah.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah diberi tahu tentang serangan berdarah terhadap bandara Kabul, Gedung Putih mengatakan, Kamis.
Ledakan bom itu terjadi hanya beberapa jam setelah pejabat barat mengatakan mereka memiliki intelijen bahwa bom bunuh diri direncanakan di bandara.
Taliban meminta kelompok ISIS di Afghanistan untuk menghentikan operasi dan jika mereka menolak akan diperangi.
Kantor-kantor berita yang mengutip saksi dan sumber keamanan mengatakan korban jiwa terjadi selama setidaknya empat ledakan di ibu kota Provinsi Nangarhar, Jalalabad, pada Sabtu (18/9)
Setidaknya 15 ambulans bergegas ke dan dari tempat kejadian. Akun Facebook masjid itu membuat seruan untuk donor darah.
Serangan itu terjadi hanya seminggu setelah serangan bunuh diri terhadap jemaah Syiah di masjid dalam kota utara Kunduz yang diklaim oleh kelompok ISIS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved