Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Penyebaran nyamuk dengan wolbachia bertujuan menghambat kasus demam berdarah. Penggunaan nyamuk itu sudah teruji.
Penolakan warga di Ujungberung ditindaklanjuti dengan sosialisasi kembali oleh pihak puskesmas
Pada pengujung acara tersebut dilakukan deklarasi menolak penyebaran nyamuk Wolbachia di Kota Bandung dan Jawa Barat.
Memang awalnya DBD berkurang, namun setelah empat tahun, kasus DBD malah naik hingga 200%.
Kami sudah 10 tahun hidup berdampingan dan alhamdulillah sampai saat ini kasus DBD menurun
Dinkes DKI Jakarta akan menyebarkan nyamuk wolbachia untuk menangani penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta.
Bakteri ini menghambat infeksi virus dengue sehingga dapat menurunkan risiko penularan penyakit tersebut di masyarakat.
Dinkes Akan menyebar sebanyak 800 ember berisikan jentik nyamuk ke rumah-rumah warga maupun fasilitas umum dan sosial dengan berjarak 50 meter antar bangunan.
Di Jakarta Barat ada peningkatan kasus DBD pada bulan Ferburari 2024 dan puncaknya pada Apri 2024 dengan kasus sebanyak 799 kasus
Wolbachia adalah bakteri yang sangat umum dan terdapat secara alami pada 50% spesies serangga, termasuk beberapa nyamuk, lalat buah, ngengat, capung, dan kupu-kupu.
Nyamuk Wolbachia sendiri merupakan nyamuk Aedes aegypti yang sudah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia, bakteri yang umum ditemukan pada serangga, kupu-kupu, lebah, serta kumbang.
Cuaca panas/terik dan hujan yang tak menentu dalam sebulan hari terakhir berpotensi meningkatkan kasus demam berdarah dengue (DBD). Pemberantasan sarang nyamuk harus terus dilakukan
Penyebaran penyakit demam bedarah saat ini banyak terjadi karena musim penghujan belum mereda. Banyak korban berjatuhan dan yang paling perlu diwaspadai ialah anak-anak.
Kemenkes menegaskan tak ada hubungan antara penyebaran nyamuk wolbachia dengan tingkat keganasan nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD).
Pemprov DKI Jakarta akan menyebar nyamuk berbakteri wolbachia di Kembangan, Jakarta Barat. Tujuan menggunakan nyamuk ber-wolbachia disebar untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Peneliti Riris Andono Ahmad mengatakan pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia dapat menurunkan bahkan peluang peningkatan bahaya demam berdarah dengue (DBD) dalam 30 tahun mendatang.
NYAMUK Wolbachia merupakan teknologi yang aman dan efektif untuk mengurangi penularan virus demam berdarah dengue (DBD).
Tantangan kedokteran tropis di Indonesia kian meningkat, terutama pasca pandemi covid-19 yang mempercepat penyebaran penyakit menular
Kisah sukses pemanfaatan teknologi tersebut telah dilaporkan dari Yogyakarta. Hasilnya dapat menurunkan 77% kasus demam dengue dan menurunkan potensi rawat inap hingga 86% pada 2022
PENJABAT Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya secara tegas menolak pilot projects penyebaran 200 juta telur nyamuk Wolbachia yang rencananya akan disebar di Kota Denpasar dan Singaraja B
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved