Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DIREKTUR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi menyatakan cuaca panas/terik dan hujan yang tak menentu dalam sebulan hari terakhir berpotensi meningkatkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di masyarakat. Oleh sebab itu pemberantasan sarang nyamuk harus terus dilakukan dan tidak perlu menunggu adanya kerja bakti.
“Kondisi cuaca tersebut dapat meningkatkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk Aedes Aegypti, penyebar virus DBD. Dari perspektif epidemiologi, hujan yang konsisten setiap hari lebih diinginkan karena menggantikan air yang lama dengan yang baru,” jelasnya kepada Media Indonesia pada Minggu (24/3).
Dalam kesempatan tersebut Imran menyoroti peningkatan jumlah kasus DBD di Indonesia pada tahun 2024. Pada tanggal 18 Maret 2024, jumlah kasus mencapai 35.556, dengan enam provinsi menyumbang kasus terbanyak yang berada di wilayah Sumatera dan Jawa.
Baca juga : Peningkatan Kasus DBD Disebabkan Belum Terkendalinya Vektor, Salah Satunya Nyamuk
"Total kematian akibat DBD hingga minggu ke-11 tahun 2024 telah mencapai 290 jiwa. Jika dibandingkan dengan sebaran kasus DBD di Indonesia kumulatif Tahun 2023, terdapat 114.720 kasus DBD dengan sebaran kematian sebanyak 894 jiwa,” jelasnya.
Imran menjelaskan bahwa Kemenkes RI telah menerapkan beberapa langkah strategis dalam upaya pemberantasan penyakit DBD salah satunya dengan mewujudkan surveilans dengue secara data seketika melalui pengembangan SIARVI (Sistem Informasi Arbovirosis), membentuk Tim Gerak Cepat dalam penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB), dan sistem kewaspadaan dini KLB.
Sementara itu, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan sangat perlu dibenahi secara maksimal terkait bentuk sosialisasi teknologi nyamuk wolbachia kepada masyarakat agar penolakan dan resistensi masyarakat dapat dikendalikan dengan baik sehingga dapat mencegah kasus DBD ke depan.
Baca juga : Sekelompok Warga Bandung Demo Tolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia
“Ini sangat penting dan merupakan suatu hal utama dalam kesuksesan program, kalau memang ingin dijalankan. Selain itu, sejak sekarang perlu diantisipasi tentang aspek logistik yaitu pengadaan nyamuk ber-Wolbachia ini dalam jumlah yang besar. Tanpa persiapan logistik, maka hasil tidak akan tercapai optimal,” ujarnya
Lebih lanjut Prof Tjandra menjelaskan langkah-langkah upaya untuk mengendalikan kasus DBD meliputi tiga hal yakni mulai dari lingkungan, vektor (nyakuk) dan ketahan tubuh manusia.
“Secara rutin masyarakat harus menjaga lingkungan dari genangan air sebab air tergenang bisa berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk. Hal itu harus terus digencarkan melalui gerakan 3M yakni membuang, mengubur dan mendaur ulang,” ujarnya.
Baca juga : Pemkot Bandung Lepas 308 Ember Telur Nyamuk Wolbachia
“Selain itu pemerintah harus terus mengendalikan vektor dengan menggunakan teknologi nyamuk wolbachia dan tentunya meningkatkan vaksinasi bagi masyarakat untuk memperkuat daya tahan tubuh,” lanjutnya.
Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan penyediaan fasilitas kesehatan untuk menangani kasus DBD yang angkanya mulai signifikan meningkat. Dikatakan bahwa berbagai obat-obatan dan fasilitas pendukung rumah sakit harus segera dipenuhi guna mencegah adanya peningkatan pasien DBD.
“Berbagai dinas kesehatan dan direktorat rumah sakit agar menyediakan obat-obatan, ruang dan cadangan cairan infus untuk kasus DBD. Lalu pastikan masyarakat dapat menjaga lingkungan rumah, sekolah dan bekerja agar jangan ada genangan air yang berpotensi menjadi tempat perkembangan nyamuk,” ungkapnya. (Dev/Z-7)
Mulai tahun depan atau 2026, puncak haji diprediksi tidak akan sepanas sekarang.
Agar tetap segar dan percaya diri beraktivitas di cuaca yang panas, Anda bisa menggunakan wewangian dengan notes fruity hingga aquatic
Cuaca ekstrem tersebut akibat gejala alam akan terjadinya peralihan musim dari kemarau ke hujan.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat menginformasikan penyebab tingginya suhu di Bogor selama Oktober 2024.
Heat stroke membuat suhu tubuh di atas 40 derajat celcius.
Para peneliti menemukan, reseptor panas menjadi aktif ketika suhu naik di atas 77 derajat Fahrenheit atau 25 derajat celcius yang nyaman.
Kemenkes menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mempercepat penanggulangan DBD yang setiap tahun masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
Untuk antisipasi dan pencegahan penyakit tersebut, Dinas Kesehatan Klaten mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan.
Dokter spesialis penyakit dalam mengatakan orang dewasa yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta punya risiko keparahan yang lebih tinggi saat terkena demam berdarah dengue atau DBD
Pemerintah Kota Malang bersama Dinas Kesehatan, TP PKK Jawa Timur, dan Enesis Group meluncurkan program Gerakan Berantas Nyamuk Bersama 3M+ Mengoles: Keluarga Sehat dan Bebas DBD.
Jambu biji kaya vitamin C, quercetin, dan trombinol yang membantu meningkatkan trombosit dan mempercepat pemulihan pasien demam berdarah (DBD).
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved