Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
Menurut Firli, Dewan Pengawas (Dewas) yang berhak memutuskan perkara ini tidak atau melanggar etik.
Firli menegaskan perjalannya dengan helikopter bukan sikap hedonisme. Ia menegaskan perjalanannya menggunakan helikopter dari Palembang ke Baturaja bukan gratifikasi
Firli Bahuri mengaku siap untuk menjelaskan seluruh seluk beluk perjalanannya menggunakan helikopter dari Palembang ke Baturaja. Firli akan jujur di depan Dewas.
Firli Bahuri sebelumnya diadukan Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) terkait dugaan pelanggaran etik lantaran menggunakan helikopter mewah saat perjalanan pribadi dari Palembang
Ia menjelaskan Firli akan hadir dalam sidang yang digelar di Gedung Anti Corruption Learning Center (ACLC) KPK, Jalan HR Rasuna Said Kavling C1, Setiabudi, Jakarta
Rangkaian sidang etik ini dilakukan sejak Dewan Pengawas KPK dilantik pada 20 Desember 2019.
Penggunaan helikopter mewah milik perusahaan swasta itu sebenarnya bisa berujung pada proses hukum jadi bukan hanya etik.
Firli Bahuri akan menjalani sidang etik pada Selasa (25/8). Firli disidang atas dugaan menggunakan helikopter saat perjalanan pribadi dari Palembang ke Baturaja.
Sidang etik ini merupakan kali pertama sejak Dewas dibentuk pada 20 Desember 2019.
Sidang etik digelar pada 25 Agustus 2020 dengan terperiksa FB (Firli bahuri) atas dugaan menggunakan helikopter pada saat perjalanan pribadi dari Palembang ke Baturaja.
Firli dilaporkan MAKI ke Dewas KPK terkait penggunaan helikopter mewah untuk perjalanan dari Palembang ke Baturaja, Sumatra Selatan, pada 20 Juni lalu.
KPK tidak akan mengetahui perilaku koruptif pejabat negara tanpa bantuan mata masyarakat.
Korupsi merupakan penghambat kemajuan, pembangunan, dan keadilan di Indonesia.
Alasan pembantaran penahanan Rachmat hanya karena ingin menikahkan anaknya tidak masuk akal. Pembantaran penahanan hanya bisa dilakukan jika tersangka sakit.
"Dewas bekerja profesional. Kita tidak mau gegabah dan tergesa-gesa. Penetapan seseorang melanggar etik atau tidak harus melalui persidangan, jadi bersabarlah," kata Syamsuddin
Dewas KPK tetap bekerja profesional dan tidak mau gegabah dalam memutus seseorang telah melanggar etik atau tidak.
Dewan Pengawas akan mulai menggelar sidang etik dalam Agustus ini.
Evaluasi dilakukan berdasarkan 2 metode yakni menindaklanjuti laporan masyarakat yang masuk ke Dewas dan evaluasi kinerja berdasarkan rencana strategi yang sudah ditetapkan di awal periode
Dewas juga sudah mengumpulkan dan melakukan analisa dari keterangan berbagai pihak.
hasil evaluasi yang dilakukan Dewas akan menjadi patokan perbaikan kinerja KPK ke depan
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved