Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diminta agar tidak hanya melabeli satu jenis kemasan plastik saja, tapi harus dilakukan terhadap semua kemasan.
Terkait kandungan BPA pada kemasan pangan sebenarnya lebih mengkhawatirkan pada kemasan makanan dalam kaleng. BPA juga ada pada lapisan kaleng ataupun karton kemasan makanan.
Penelitian berfokus pada analisis kadar BPA dalam produk makanan kaleng dan mengukur paparan senyawa itu pada sekelompok manusia.
"Pengujian tidak hanya terhadap kemasan galon guna ulang yang berbahan polikarbonat tetapi juga kemasan kaleng,"
Arist Merdeka Sirait dan puluha ibu menyatakan bahwa Bisphenol A dapat menimbulkan berbagai macam penyakit apalagi bagi bayi, balita dan janin.
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait kembali berkirim surat kepada Presiden Jokowi tentang bahaya Bisphenol A (BPA) dalam kemasan makanan dan minuman olahan.
Sikap Indonesia justru sangat lunak, tapi market leader industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang dikuasai investasi asing terus menolak pelabelan.
Bahan pangan yang tercemar zat BPA berlebih dan dikomsumsi akan menyebabkan terganggunya sistem kardiovaskular dan sistem reproduksi dan bahkan bisa mengganggu perkembangan otak.
Dulunya, plastik yang mengandung BPA sering digunakan sebagai wadah untuk makanan atau minuman.
Kemasan yang diberi label BPA Free juga perlu diteliti lagi mengandung bahan kimia lain yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan atau tidak.
"Hindari penggunaan plastik polikarbonat yang mengandung BPA. Gantilah dengan produk dari stainless steel atau kaca yang lebih aman."
Kemasan plastik mengandung BPA juga ditengarai bisa mengganggu pertumbuhan embrio, janin, terjadinya feminisasi pada laki-laki, atau masa kanak-kanak yang kurang sehat.
BPOM pasti tidak bekerja sendiri. Berdasarkan informasi peneliti dari universitas - universitas negeri Indonesia mendukung pelabelan tersebut.
Di akhir-akhir hidupnya Arist Merdeka Sirait tengah gigih mengkampanyekan bahaya Bisphenol A (BPA) kepada masyarakat.
Menurut Rostimaline Munthe, Arist Merdeka Sirait berjuang dengan tulus demi melindungi anak- anak dari kekerasan. Termasuk paparan zat Bisphenol A yang terdapat pada kemasan galon guna ulang.
BPA dan zat lain yang tidak diperlukan tubuh seperti zat pewarna, perisa, pengawet, jika dalam jumlah berlebihan akan dibuang melalui sistem ekskresi melalui ginjal dan air keringat.
Bila BPA sampai terkonsumsi dalam jumlah yang melampaui ambang batas aman, efeknya bisa berupa gangguan kesehatan yang serius.
Menurut data terbaru, setiap 36 kelahiran terdapat satu anak yang lahir autis. Dan BPA itu sangat berperan besar sebagai penyebabnya.
TERNYATA terdapat senyawa lain di air minum dalam kemasan (AMDK) bernama bromat yang disebut jauh lebih berbahaya dari BPA.
Aturan anyar BPOM tersebut sejalan dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang bertujuan melindungi hak-hak konsumen, termasuk hak untuk mendapatkan informasi yang benar.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved