Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
EPIDEMIOLOG Dicky Budiman mengatakan langkah Badan POM untuk mewajibkan pencantuman potensi bahaya BPA pada label air minum dalam kemasan polikarbonat merupakan langkah tepat dan penting dalam melindungi kesehatan masyarakat. Pasalnya, BPA merupakan senyawa kimia yang digunakan dalam produksi plastik berperan sebagai disruptor endokrin sehingga bisa mengganggu fungsi hormonal dalam tubuh manusia.
Pemerhati kebijakan kesehatan itu menyampaikan bahwa langkah BPOM untuk mewajibkan pencantuman label bebas BPA merupakan perkembangan signifikan dalam regulasi bahan kimia berbahaya di Indonesia untuk meningkatkan perlindungan konsumen. "Label bebas BPA akan memberikan informasi penting kepada konsumen yang ingin menghindari potensi risiko kesehatan dari paparan BPA," jelasnya.
Kebijakan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memberikan proteksi kesehatan kepada publik dan konsumen agar bisa menentukan pilihan produk yang lebih aman. Selain itu, hal tersebut akan mendorong transparansi dalam proses produksi makanan dan minuman dalam kemasan.
Untuk itulah, kebijakan yang telah diambil pemerintah untuk melindungi publik dari risiko kesehatan tersebut perlu didukung semua pihak. Ini memberikan literasi yang benar kepada publik, sehingga lebih sadar terhadap risiko BPA dan memilih produk yang lebih aman, bukan justru mengaburkan potensi-potensi bahaya BPA.
"Pemerintah punya tanggung jawab untuk melindungi kesehatan masyarakat termasuk literasinya. Artinya memberikan label bebas BPA ialah salah satu cara untuk masyarakat dan pemerintah mengurangi paparan bahan kimia yang berpotensi berbahaya," tegasnya. (Z-2)
Menurut Dokter Tirta, kemunculan isu BPA di Indonesia sangat aneh karena baru muncul beberapa tahun belakangan dengan informasi yang kurang akurat.
Penelitian tidak mendapati adanya migrasi BPA dari kemasan galon guna ulang tersebut ke dalam air minum baik yang terpapar ataupun tidak terpapar sinar matahari.
KOMUNITAS Konsumen Indonesia (KKI) mengungkap temuan mengejutkan terkait distribusi air minum dalam kemasan galon guna ulang oleh market leader.
PARA pelaku industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang berada di daerah menyesalkan kampanye negatif terkait isu Bisfenol A (BPA) yang dilancarkan pihak-pihak tertentu.
Penyebab seseorang terkena obesitas yang diketahui sejauh ini berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat dan aktivitas fisik yang minim. Air putih pun terbukti tidak mengandung kalori.
"Ternyata rute terbesar kedua tubuh kita tercemar BPA itu melalui kontak kulit (melalui) struk ATM, struk belanja, bon pembelian, nota . Itu ada yang pake kertas termal by the way,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved