Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BELAKANGAN ini, BPA atau Bisphenol A menjadi sorotan. BPA merupakan salah satu zat kimia yang berbahaya.
BPA tidak hanya dilarang di Indonesia namun telah dilarang di beberapa negara lain, seperti Amerika Serikat (AS), Prancis, Australia, Denmark, Swedia, sampai Malaysia.
Berikut penjelasan apa itu BPA dan bahayanya untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui.
Bisfenol A (BPA, bisphenol A) adalah senyawa sintetis organik dengan rumus kimia (CH3)2C(C6H4OH)2 yang termasuk dalam kelompok turunan difenilmetana dan bisfenol, dengan dua gugus hidroksifenil.
Baca juga: Guru Besar Unhas: BPA Berbahaya Buat Manusia dan Lingkungan
Ini adalah padatan tidak berwarna yang larut dalam pelarut organik, tetapi tidak larut dalam air (0,344% berat pada 83 °C).
Bahan kimia ini bukan barang baru dalam industri kemasan dan barang-barang rumah tangga, tapi telah digunakan sejak 1950 silam. Dulunya, plastik yang mengandung BPA sering digunakan sebagai wadah untuk makanan atau minuman.
Plastik berbasis BPA jelas dan tangguh, dan dibuat menjadi berbagai barang konsumsi umum, seperti botol plastik termasuk botol air, wadah penyimpanan makanan, botol bayi, peralatan olahraga, CD, dan DVD.
Resin epoksi yang berasal dari BPA digunakan untuk melapisi pipa air, sebagai pelapis di bagian dalam banyak kaleng makanan dan minuman dan dalam pembuatan kertas termal seperti yang digunakan dalam tanda terima penjualan.
Tidak hanya itu, resin BPA juga kerap jadi bahan pelapis permukaan kaleng makanan, tutup botol, hingga komposit gigi.
Berrikut ini adalah dampak dari pengunaan BPA bagi kesehatan manusia.
1. Gangguan reproduksi
Penelitian mengenai BPA dan gangguan reproduksi dimuat pada Jurnal Human Reproduction pada 2009. Pada penelitian itu ditemukan bahwa paparan BPA pada pria akan memberikan dampak buruk pada kesuburan.
Paparan BPA yang terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi dan masalah yang berkaitan pada nafsu seksual serta ejakulasi.
Sedangkan, menurut penelitian yang diterbitkan pada International Journal of Environmental Research and Public Health pada 2015, ditemukan bahwa BPA bisa memberi dampak buruk pada fungsi endokrin yang melibatkan hipotalamus dan kelenjar pituitari.
Kondisi ini dijelaskan bisa memengaruhi pubertas dan ovulasi sehingga mengakibatkan kemandulan. Tidak hanya itu saja, terdapat efek jangka panjang yang juga disebutkan di dalam penelitian ini.
2. Penyakit jantung
Paparan BPA pada manusia, meskipun hanya dalam jumlah sedikit, akan menyebabkan penyakit kardiovaskular.
Kaitan antara keduanya sudah diteliti dan terbit pada International Journal of Environmental Research and Public Health pada 2014.
Pada penelitian itu ditemukan ada beberapa penyakit kardiovaskular yang mungkin dialami, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, angina, hipertensi, serta penyakit arteri perifer.
Tidak hanya itu saja, hasil penelitian yang dilakukan pada hewan juga menunjukkan adanya perubahan tekanan darah, aritmia, dan aterosklerosis yang disebabkan oleh paparan BPA.
3. Diabetes tipe 2 dan obesitas
Melansir Medical News Today, beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan BPA juga akan menyebabkan diabetes tipe 2, peningkatan berat badan, dan sindrom metabolik.
Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan adanya dampak buruk dari paparan BPA, seperti:
4. Perkembangan otak janin
Paparan BPA ketika dalam masa kehamilan akan mempengaruhi perkembangan otak janin.
Menurut penelitian yang terbit di Jurnal Hormones and Behavior pada 2013, ditemukan bahwa paparan BPA akan mengganggu regulasi estrogen dan modifikasi DNA. Kondisi ini akan memengaruhi perilaku sosial dan kecemasan setelah kelahiran.
5. Kanker payudara dan prostat
Melansir Healthline, paparan BPA dalam intensitas rendah juga dikaitkan dengan risiko munculnya kanker, termasuk kanker ovarium, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker usus besar.
Tidak hanya itu saja, penelitian di dalam Jurnal Current Molecular Pharmacology pada 2019 juga mencari tahu kaitan keduanya. Pada penelitian ini ditemukan bahwa paparan BPA akan membuat obat kemoterapi kurang efektif. (OL-1)
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Near InfraRed spectroscopy (NIR) mampu memberikan informasi komposisi kimia secara cepat dan akurat tanpa merusak sampel.
Dikatakan Komite Nobel, keduanya dianugerahi untuk pengembangan alat baru yang tepat untuk konstruksi molekul: organokatalisis
PRESIDEN AS Joe Biden menuduh Rusias sedang mempertimbangkan penggunaan senjata kimia dan biologi di Ukraina.
PADA 1946, ahli kimia Earl Tupper menciptakan wadah plastik yang ringan dan tidak mudah pecah yang terinspirasi oleh desain kaleng cat yang rapat.
Setiap penggunaan senjata kimia mengancam membalikkan kemajuan yang telah diperoleh umat manusia dengan susah payah.
Mendeleev menyerahkan Tabel Periodik Elemen pertama kepada Badan Kimia Rusia. Namun orang pertama yang mengenali periodisitas atom adalah orang Jerman yaitu, Johann Wolfgang Dobereiner.
Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia.
Komnas Perlindungan Anak sangat konsern terhadap perlindungan anak-anak dari bahaya penggunaan bahan kimia BPA bagi kesehatan anak-anak.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mendorong adanya kemasan pangan berbahan baku plastik yang makin ramah terhadap lingkungan.
Dokter spesialis anak, dr Irfan Dzakir Nugroho,Sp.A, mengatakan studi membuktikan bahwa bahaya BPA terkait dengan gangguan hormonal, kanker, penyakit saraf, dan obesitas.
Edukasi masyarakat secara massif mengenai bahaya Bisphenol A (BPA) terus menerus disosialisasikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved