Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Lembaga Pengawas Global Pantau Kewajiban Senjata Kimia Suriah

Ferdian Ananda Majni
10/12/2024 15:05
Lembaga Pengawas Global Pantau Kewajiban Senjata Kimia Suriah
Ilustrasi(Al Jazeera)

ORGANISASI Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) menyatakan kekhawatiran serius mengenai status program senjata kimia Suriah dan kepatuhannya terhadap Konvensi Senjata Kimia (CWC).

Sekretariat Teknis menekankan komitmennya untuk terus memantau secara ketat perkembangan di Suriah karena terdapat kesenjangan dan ketidaksesuaian dalam deklarasi senjata kimia Suriah yang belum terselesaikan selama lebih dari satu dekade setelah negara tersebut bergabung dengan CWC.

"OPCW mencatat bahwa bahan kimia beracun telah digunakan sebagai senjata di Suriah pada beberapa kesempatan, dengan investigasi yang dilakukan oleh Sekretariat Teknis dan badan internasional independen lainnya," kata organisasi itu melansir Anadolu, Selasa (10/12).

Sekretariat telah menyatakan keprihatinannya tentang keamanan dan integritas fasilitas senjata kimia yang dinyatakan Suriah, yang meliputi lokasi penelitian, pengembangan, produksi, penyimpanan, dan pengujian.

Upaya pemantauan juga difokuskan pada setiap pergerakan atau insiden potensial yang melibatkan bahan senjata kimia atau dokumentasi terkait, serta tindakan yang telah dilaksanakan Suriah untuk mematuhi kewajiban CWC-nya.

Dalam sebuah pernyataan, OPCW menggarisbawahi pentingnya memastikan keselamatan dan keamanan semua bahan dan fasilitas terkait senjata kimia di seluruh Suriah.

Pihaknya telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Suriah untuk menegaskan kembali prioritas ini dan menekankan kesediaannya untuk terlibat lebih lanjut dengan otoritas Suriah dan mitra internasional guna mengatasi masalah ini.

Pada 27 November, pasukan oposisi Suriah melancarkan serangan kilat selama 10 hari, merebut kota-kota penting dan kemudian pada 8 Desember merebut ibu kota Damaskus.

Keberhasilan yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot, menyebabkan runtuhnya rezim Assad setelah 13 tahun perang saudara.

Adapun Assad dan keluarganya melarikan diri ke Moskow setelah mendapatkan suaka politik.

Sebelumnya, Israel mengatakan telah melakukan serangan ke lokasi pembuatan senjata kimia dan penyimpanan rudal di Suriah.

Pasukan Pertahanan Israel menargetkan sistem senjata, termasuk senjata kimia, agar tidak jatuh ke tangan ekstremis. (Fer/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya