Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kota Hama Dikuasai Pemberontak Jadi Pukulan Telak bagi Al-Assad

Dhika Kusuma Winata
06/12/2024 13:12
Kota Hama Dikuasai Pemberontak Jadi Pukulan Telak bagi Al-Assad
Pemberontak Suriah.(Al Jazeera)

PASUKAN pemberontak Suriah menguasai Kota Hama. Hal itu menjadi pukulan telak bagi Presiden Bashar al-Assad. Hama yang berada di tangan pemerintah sejak perang yang meletus pada 2011 lalu kini direbut oposisi.

Pengamat Timur Tengah dari Universitas Durham, Robert Geist Pinfold, mengatakan direbutnya Hama memiliki makna simbolis dan strategis. Perebutan Hama akan potensial membuka jalan menuju Homs.

Homs merupakan kota pusat utama dan berfungsi sebagai persimpangan yang menghubungkan wilayah-wilayah terpadat di Suriah. Jika Homs direbut, itu akan membuka jalan menuju ibu kota yaitu Damaskus.

"Hama adalah tempat lahirnya perlawanan Sunni, bersenjata, dan Islamis terhadap partai Baath, Bashar al-Assad dan ayahnya," kata Pinfold kepada Al Jazeera.

Hama juga berperan penting untuk mengendalikan dua kota besar dengan komunitas agama minoritas yang cukup besar yaitu Muhradah dan Salamiyah. Muhradah merupakan daerah dengan populasi Kristen sedangkan Salamiyah penduduknya muslim Ismailiyah.

Provinsi Hama juga berbatasan dengan wilayah pesisir Latakia yang menjadi basis utama dukungan rakyat untuk Al-Assad.

Peneliti di Royal United Services Institute, Samuel Ramani, mengatakan Damaskus kemungkinan akan mengerahkan kembali pasukannya untuk sementara waktu guna menghindari jatuhnya korban jiwa dalam pertempuran di kota.

Pasukan pemerintah diperkirakan akan berkumpul kembali dengan bantuan militer yang dibutuhkan dan mencoba merebut kembali Hama.

"Namun, saya pikir akan sangat sulit bagi Rusia dan Suriah untuk dapat segera mendapatkan kembali momentumnya, karena sekarang setelah oposisi menguasai Hama, mereka akan melancarkan serangan besar-besaran ke Homs," kata Ramani kepada Al Jazeera.

"Jika Homs direbut, Damaskus berada dalam ancaman serius," ujarnya.

Sementara itu, Rusia memantau dan menilai situasi di Suriah terkait pergerakan pasukan oposisi. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia terus berkomunikasi dengan otoritas Suriah.

Kremlin memantau perkembangan di Suriah dengan saksama dan menjaga dialog dengan sekutu-sekutu Suriah. Rusia menyebut bantuan bakal disiapkan.

"Kami terus mencermati apa yang terjadi di Suriah. Kami terus berdialog dengan sekutu-sekutu Suriah kami, dengan Damaskus," kata Peskov kepada wartawan.

"Tergantung pada penilaian situasi, akan memungkinkan untuk membahas tingkat bantuan yang dibutuhkan otoritas Suriah untuk melawan kelompok militan dan menghilangkan ancaman ini," imbuhnya.

Al-Assad sangat bergantung pada dukungan Rusia dan Iran selama lebih dari 13 tahun.

Pasukan sekutu turut membantu Suriah merebut kembali sebagian besar wilayah dan kota-kota besar sejak perang meletus 2011 lalu. Namun, Rusia beberapa tahun terakhir menaruh fokus pada perang di Ukraina. (Dhk/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya