Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengungsi: Turki Indah tetapi Suriah adalah Rumah

Irvan Sihombing
09/12/2024 21:14
Pengungsi: Turki Indah tetapi Suriah adalah Rumah
Warga Suriah(Al Jazeera)

WARGA Suriah yang menyelamatkan diri ke Turki selama perang saudara di negara mereka, mulai kembali ke Suriah setelah jatuhnya rezim Baath yang berusia 61 tahun. Mereka menganggap Turki sebagai tempat yang indah namun Suriah adalah rumah.

Ibrahim Muta, yang telah menunggu bersama enam anggota keluarganya untuk kembali ke Hama, mengatakan mereka telah tinggal di Turki selama 11 tahun. "Terima kasih Tuhan, perang telah berakhir. Turki memang indah, tapi rumah kami di Suriah," katanya.

Sementara itu Hana Hasiko, yang mengantre bersama anak dan cucunya mengatakan bahwa Turki dan Suriah seperti saudara dan mengatakan, "Kami berterima kasih atas segalanya, sekarang kami akan pulang."

Mereka berada di gerbang perbatasan Cilvegozu di Hatay, provinsi tenggara Turki, dan mengantre di gerbang perbatasan Reyhanli pada Senin pagi (9/12) untuk menyelesaikan prosedur bea cukai.

Untuk mencegah kepadatan, tim gendarmerie mendirikan pos pemeriksaan terpisah sekitar 5 kilometer dari perbatasan. Setelah melewati pemeriksaan di pos ini, warga Suriah yang memenuhi syarat untuk menyeberang diarahkan ke gerbang Perbatasan Cilvegozu.

Tim gendarmerie adalah unit keamanan yang bertugas mengatur dan mengawasi prosedur di pos pemeriksaan perbatasan untuk memastikan kelancaran proses tanpa adanya kerumunan atau kekacauan.

Adem Muhammed Zin, seorang warga Suriah, mengatakan kepada Anadolu bahwa ia sedang dalam perjalanan menuju Damaskus, kampung halamannya. Ia mengungkapkan kebahagiaannya atas pembebasan negaranya setelah bertahun-tahun konflik.

"Terimakasih Tuhan, jalan kami telah terbuka, Assad telah pergi, dan perang telah berakhir. Saya berada di Istanbul selama 10 tahun. Semoga Allah memberkahi Turki, mereka banyak membantu kami." katanya.

Selain Adem, Ali Hasiko yang telah menunggu selama 12 tahun untuk dapat kembali ke kampung halamannya Hama, juga menyampaikan terima kasihnya untuk Turki, "Saya berterima kasih kepada Turki karena membuka pintunya untuk kami." (Anadolu/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya