Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan lebih dari 550.000 pengungsi Suriah di Turki telah kembali ke daerah-daerah yang telah dibersihkan dari terorisme.
"Kami telah memulangkan 553.000 imigran ke daerah-daerah yang telah kami bersihkan dari terorisme,” kata Cavusoglu dalam sebuah wawancara yang disiarkan secara langsung di saluran NTV.
Cavusoglu menyebut adapun 240.000 rumah akan dibangun di Suriah utara, di mana 1 juta pengungsi akan ditempatkan.
Baca juga: Oposisi Turki Pikat Suara IRT Pemilih Setia Erdogan
"Kami ingin mengirim warga Suriah tidak hanya ke tempat-tempat yang aman, tapi juga ke tempat-tempat yang dikuasai rezim (Assad),” sebutnya.
Dia menekankan pentingnya pertemuan empat pihak mengenai Suriah. Begitu juga penghapusan terorisme di Suriah penting untuk keamanan dan stabilitasnya.
"Kami sepakat mengenai persiapan infrastruktur untuk kembalinya warga Suriah dengan aman ke daerah-daerah yang dikuasai rezim. Kami sepakat pada pertemuan menteri luar negeri terakhir di Moskow. Kami telah memutuskan untuk membentuk sebuah komisi di tingkat wakil menteri, di mana lembaga-lembaga terkait juga akan berpartisipasi,” ujarnya.
Baca juga: PBB: Lebih dari Satu Juta Orang di Somalia Mengungsi
"Dengan kata lain, kami sudah bertekad untuk memulangkan warga Suriah. Kedua, kami tidak melakukan ini dengan wacana rasis, kami tidak lupa bahwa mereka juga manusia," tambahnya.
Cavusoglu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad bertemu pada tanggal 10 Mei di Moskow.
Mereka bertukar pandangan tentang normalisasi hubungan antara Turki dan Suriah, dan untuk mendiskusikan kontra terorisme, proses politik dan masalah kemanusiaan termasuk kembalinya warga Suriah secara sukarela, aman dan bermartabat.
Lebih dari 3,7 juta warga Suriah saat ini tinggal di Turki, menjadikannya negara penampung pengungsi terbesar di dunia.
Setelah dimulainya perang saudara di Suriah pada tahun 2011, Turki mengadopsi kebijakan pintu terbuka bagi warga Suriah yang melarikan diri dari penganiayaan dan kebrutalan.
Suriah telah terlibat dalam perang saudara yang kejam sejak awal 2011 ketika rezim Bashar al-Assad menindak protes pro-demokrasi dengan kekejaman yang tak terduga.
Ratusan ribu orang telah terbunuh dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi.
(Anadolu Agency/Z-9)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Korea Selatan akan mencatat penampilan ke-10 berturut-turut di putaran final Piala Dunia
Gol Garuda Muda dibukukan oleh penyerang PSS Sleman Hokky Caraka pada menit ke-34.
TANTANGAN besar dihadapi tim U-20 Indonesia melakoni laga penentuan Grup A Piala Asia U-20 menghadapi tuan rumah Uzbekistan, Selasa (7/3) malam.
Menang atas India 1-0, Suriah sementara ini memimpin klasemen tim-tim peringkat ketiga.
Mengapa para imigran lebih memilih untuk pergi menuju Eropa daripada ke negara-negara di semenanjung Arab yang letaknya jauh lebih dekat.
Kebanyakan korban tewas sempat mengalami penyiksaan di penjara rezim Suriah. Belum lagi, terjadi aksi penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah.
Sejak Juni, pasukan pemerintah telah meningkatkan penyerangan terhadap kelompok pemberontak yang mendominasi wilayah Idlib.
Serangan itu menargetkan kendaraan di jalan yang mengarah dari kota Idlib ke Binnish.
Dua bom yang dipasang di satu bus tentara di pusat Damaskus diledakkan pada pagi hari.
Untuk mendapatkan dokumen baru dia harus kembali ke Suriah yang dilanda perang. Malangnya, dia tidak bisa keluar dari Gaza dengan cara yang sama saat dia tiba.
Militer Israel membela serangan itu sebagai tindakan yang diperlukan untuk mencegah musuh bebuyutannya Iran mendapatkan pijakan di depan pintunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved