Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGAMAT sepak bola nasional Sigit Nugroho mendukung langkah Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjalankan hasil rekomendasi bersama PSSI dan stakeholder sepak bola Indonesia, baik itu pemilik klub Liga 1 dan Liga 2 maupun para suporter, dalam forum Sarasehan, yang digelar beberapa waktu lalu.
Menurut Sigit, upaya Erick Thohir melakukan perubahan besar tidak mudah, selalu ada kritik dalam perjalanannya dan hal itu biasa karena baru dimulai. Maka, ia mendorong mantan bos Inter Milan itu agar fokus bekerja demi kemajuan sepak bola Indonesia.
“Karena itu barang baru, tentu wajar pula banyak pro kontra. Di kalangan luar, mayoritas menolak. Tapi kembali ke PSSI selaku otoritas. Apapun yang mereka tetapkan, bisa dijalankan. Soal didukung atau dibanjiri kritik, itu perkara lain,” kata Sigit Nugroho saat dihubungi, Rabu (8/3).
Baca juga: Erick Thohir Ambil Langkah Demi Kemajuan Sepak Bola Nasional
Dikatakan Sigit, dalam era demokrasi dewasa ini, selalu ada pro dan kontra, seperti kebijakan soal adanya pembatasan pemain naturalisasi yang belakangan menuai polemik. Padahal, hal itu merupakan niat baik Erick Thohir yang secara prinsip ingin menemukan keseimbangan dalam membangun sepak bola Indonesia.
Tidak hanya itu, Sigit juga menyatakan adanya kesepakatan yang telah disetujui bersama dalam Sarasehan itu pasti mendapat kritik dari pihak luar.
Baca juga: Penghentian Liga 2 Harus Kesepakatan Bersama Pemilik Klub
Tapi, PSSI, selaku operator utama sepak bola Indonesia, dan Erick Thohir, sebagai ketua umum PSSI, harus tegas menjalankan apa-apa yang menjadi keputusan bersama.
“Tema (Sarasehan) soal peningkatan kualitas liga, dengan inisiator PSSI, melibatkan stakeholder sepak bola. Tentu saja itu niat baik. Memang ada pula wacana memecah liga dengan pembagian wilayah, lalu ada play off bagi tim-tim yang berada di urutan tertentu (terlempar dari grup elit) tetapi itu baik menurut mereka,” ujarnya
Sigit Nugroho mendukung terobosan baru PSSI untuk memisahkan operator Liga 1 dan Liga 2 musim depan. Pasalnya, perlu ada penyegaran dan suasana dalam kompetisi yang mendukung klub (liga 2) berkembang, baik dari sisi bisnisnya maupun manajemen dalam siaran pertandingan.
Baca juga: Sarasehan PSSI Disambut Positif Persebaya dan Persiba
“Semoga liga ke depan bisa memenuhi ekspektasi publik bola. Terkait pemisahan operator Liga 1 dan 2, ini mutlak, jelas PT LIB menganaktirikan Liga 2, sebab mereka fokus ke Liga 1. Apalagi dana yang dialokasikan untuk mengelola Liga 2 memang bersumber dari penghasilan PT LIB di pentas Liga 1, alhasil, Liga 2 sungguh tidak sehat,” jelasnya.
Keinginan dipisahkan operator Liga 1 dan Liga 2 ini sudah sejak lama disuarakan oleh pemilik klub Liga 2. Namun, pengurus PSSI sebelumnya tidak mau, hingga Liga 2 tetap mengekor di Liga.
“Klub ingin operator baru, tapi kala itu PSSI setuju dengan tetap memegang “ekor” klub-klub Liga 2,” bebernya.
Baca juga: Erick Thohir Dengarkan Aspirasi Bonek tentang Kejelasan Kompetisi
Terkait dengan nama liga yang baru, Sigit tidak begitu permasalahkan asalkan nama dan sistem pengelolaan sepak bola Indonesia dapat diperbaharui demi kemajuan sepak bola Indonesia ke depan.
“Soal nama, mengutip William Shakespeare, apalah arti sebuah nama. Namanya keren tapi pengelolaan liga amatiran ya percuma,” ungkapnya
Terkait dengan keinginan stakeholder agar wasit berkualitas dan penggunaan teknologi VAR di Liga Indonesia membutuhkan waktu dan tahapan yang tidak sebentar. Meskipun liga-liga di Asia Tenggara sudah menerapkannya, buat Sigit, niat menuju ke sana tetap ada dari pada tidak diperbaiki sama sekali.
Baca juga: Erick Thohir Bantah Shin Tae Yong akan Diganti
“Setidaknya bila dibandingkan Thailand atau Singapura, yang liganya hanya diikuti segelintir klub dan jumlah penontonnya juga terbatas. Tapi memang lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,” ujarnya.
“Penggunaan VAR pun saya sempat dengar komentar Pak Erick Thohir, bisa bukan di liga terdekat, perlu waktu, mungkin ongkosnya yang mahal ini menyangkut skala prioritas,” pungkasnya. (RO/Z-1)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada para pelaku UMKM di kawasan Stasiun Lambuang, Bukittinggi.
Jika akuisi itu benar terjadi, Erick akan mendapatkan dana sebesar 150 juta euro atau setara Rp2,4 triliun.
Inter Milan gagal merekrut Dybala. Pemain asal Argentina memilih berlabuh di Juventus pada musim 2015/16.
Erick Thohir kini menjadi salah satu pemilik baru Persis Solo.
Erick Thohir mempunyai pengalaman internasional dalam hal mengurus klub sepakbola. Klub raksasa Serie A, Inter Milan adalah buktinya."
Video percakapan Erick dengan sopir pikap di Pertashop, Kendal, diunggah lewat akun Instagram miliknya. Erick pun tak ragu merayu sang sopir agar mendukung Persis Solo.
Tim Persib Bandung melakukan pawai dari Balai Kota Bandung ke Gedung Sate yang diikuti ribuan warga.
Pada leg pertama di Bandung, Persib mengandaskan perlawanan Madura United dengan kemenangan telak 3-0.
Pelatih Persib Bojan Hodak menyatakan timnya dalam kondisi baik dan termotivasi meraih hasil maksimal di laga perdana.
MESKI hanya mampu bermain imbang, 1-1 melawan Barito Putera, euforia atas pencapaian Persib juara Liga 1 membuat ribuan bobotoh memadati berbagai titik di Kota Bandung, Jumat (9/5) malam.
SETIDAKNYA 3 ribu personel aparat gabungan diterjunkan oleh Polrestabes Bandung untuk mengamankan laga pamungkas antara Persib Vs Persis Solo.
INDONESIA memiliki sejarah panjang kompetisi liga sepak bola, bahkan sejak sebelum merdeka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved