Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Sahroni Minta PPATK Reaktif Terhadap Fenomena Judi Online

Yakub Pratama Wijayaatmaja
06/11/2024 13:56
Sahroni Minta PPATK Reaktif Terhadap Fenomena Judi Online
PPATK dan Mabes Polri harus berkoordinasi supaya tahun depan judi online terus menurun.(MI)

WAKIL Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) agar bekerja lebih reaktif khususnya dalam mengalisis fenomena judi online di Tanah Air. 

“Concern-nya pertama adalah bagaimana PPATK dalam hal ini melakukan agak kerjaannya agak harus reaktif terhadap analisis dugaan terkait judi online,” papar Sahroni, dalam rapat kerja Komisi III dengan PPATK, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11). 

“Yang pertama kenapa mesti reaktif? Karena kalau dugaan, transaksi didiamkan dan terjadinya itu berlaku judi online, kita berharap dia melakukan koordinasi dengan penegakan hukum yang sekarang Mabes Polri sedang serius-seriusnya,” tegasnya. 

Sahroni mendesak PPATK janhan sampai hanya kencang di awal dan berakhir dengan hasil yang kurang baik. Sahroni juga berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkolaborasi dengan PPATK untuk untuk menyikapi dugaan-dugaan judi online di Tanah Air. 

“Bayangin dari 2016, tadi cuma kiraan cuma Rp3 triliun, sampai sekarang itu hampir ratusan triliun. Nah, jadi saya minta tadi, ada dugaan terkait transaksi, PPATK ini agak reaktif dengan penegakan hukum untuk menyikapi hal terkait, untuk bisa diblockir segera mungkin,” tuturnya. 

“Jadi, kalau sudah kelihatan dugaan transaksi itu judi online, langsung aja blokir. Bagaimana caranya? Silahkan berkoordinasi dengan penegakan hukum,” ujarnya. 

Dia meminta PPATK dan Mabes Polri berkoordinasi supaya tahun depan judi online terus menurun. 

“Kita berharap dia turun, tidak lagi empat ratusan triliun, mungkin puluhan triliun. Tapi kalau hilang sebegitu cepat, itu impossible. Tapi kita berharap tahun depan transaksinya turun dan terus menurun, kita berharap kembali ke 2016, paling cuma 2-3 triliun gitu,” tandas Sahroni. (Ykb/I-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik