Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Bupati Manalip Bantah Terlibat Korupsi

M Ilham Ramadhan
18/5/2019 09:35
Bupati Manalip Bantah Terlibat Korupsi
Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip(MI/Susanto)

TERSANGKA kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa yang merupakan Bupati nonaktif Talaud, Sri Wahyuni Marina Manalip, menyebut penangkapan atas dirinya tidak berdasar. Pasalnya, dirinya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi tanpa barang bukti kejahatan.

“Saya dibawa dari Talaud tanpa barang bukti di tangan. Saya tidak pernah menerima barang-barang itu,” ujarnya seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

Manalip mengungkapkan pemberian barang-barang mewah yang akan ­ditujukan kepadanya oleh Bernard Hanafi Kalalo atas dasar rasa senang. ­

“Tidak ada kaitannya dengan jabatan saya, kan tinggal dua bulan, apa yang bisa saya lakukan kalau kewenangan saya tinggal dua bulan. Dia (Bernard) memberikan barang itu (karena) dia senang dengan saya, senang bukan suka, jadi bedakan antara senang dan suka,” imbuhnya.

Menurutnya, penangkapan serta penetapan dirinya sebagai tersangka korupsi sebagai pembunuhan karakter. “Saya merasa (ini) sebagai bentuk pembunuh­an karakter bagi saya karena saya tidak pernah pegang, barang bukti pun saya tidak ada dibawa ke sini,” tandas Manalip bergegas masuk mobil tahanan.

Pada hari yang sama, KPK juga memeriksa dua tersangka lainnya, yakni Bernard dan Benhur Lalenah. “Yang bersangkutan merupakan tersangka. Namun, kali ini diperiksa sebagai saksi untuk tersangka lainnya,” kata juru bicara KPK Febri Diansyah.

Sebelumnya KPK menjaring enam orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK sejak Senin (29/4) hingga Selasa (30/4). Dari 6 orang itu, 3 di antaranya menjadi tersangka, yakni Manalip, Benhur Lalenah, dan Bernard Hanafi Kalalo.

Manalip diduga meminta orang kepercayaannya, Benhur, untuk mencarikan kontraktor guna mengerjakan proyek revitalisasi Pasar Lirung dan Pasar Beo. Benhur lantas menawarkan proyek itu kepada Bernard dengan persyaratan bersedia memberikan fee 10% kepada Manalip.

Sebagai bagian dari fee 10% itu, Benhur meminta Bernard membelikan barang mewah untuk Manalip sebagai hadiah ulang tahun. Benhur dan Bernard tertangkap di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.

Manalip seolah terobsesi dengan barang-barang mewah, terlebih Ia juga menginginkan barang kepunyaannya menjadi suatu hal yang eksklusif. Hal itu terungkap melalui keterangan Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan dalam konferensi pers sebelumnya.

“Sempat dibicarakan permintaan tas bermerek Hermes dan Bupati tidak mau tas yang dibeli sama dengan tas yang sudah dimiliki pejabat perempuan lainnya di sana,” tutur Basaria. (Mir/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya