Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

La France Lautan Api

Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group
04/7/2023 05:00
La France Lautan Api
Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

PAGI itu, Selasa (27/6), tak disangka menjadi hari terakhir Nahel Merzouk mengembuskan napas. Remaja keturunan Aljazair berusia 17 tahun itu merupakan anak tunggal yang dibesarkan oleh ibunya tanpa seorang ayah. Dia anak baik, sangat mencintai ibunya, Mounia. Sebelum berangkat kerja sebagai sopir pengiriman makanan, dia selalu mencium tangan ibunya. Remaja yang bermain di liga rugbi ini tak memiliki catatan kriminalitas di kepolisian.

Namun, nasib nahas menimpa Nahel. Dalam sebuah perjalanan di pinggiran Kota Paris, Nanterre, mobil yang dikendarainya melanggar aturan lalu lintas. Dua polisi memberhentikan laju kendaraannya. Salah satu polisi menodongkan senjata melalui jendela mobil Mercedes yang dikendarai Nahel. Sejurus kemudian, polisi itu menembaknya. Mobil Nahel terlihat bergerak beberapa puluh meter sebelum menabrak. Nyawa remaja itu pun tak tertolong lagi.

Ibunda Nahel kaget bukan kepalang. Bak petir menyambar di siang bolong, sang ibu mendengar kabar putra tercintanya mati ditembus timah panas petugas kepolisian yang bertindak sewenang-wenang.

Kontan, peristiwa penembakan itu menyeruak ke antero negeri. Publik pun marah. Penembakan itu memicu kerusuhan yang meluas. Penjarahan merebak di banyak tempat. Massa yang marah membakar ratusan kendaraan dan bangunan. Paris menjadi lautan api. Hingga Minggu (2/7), sebanyak 4.500 personel kepolisian belum bisa mengendalikan situasi. Kementerian Dalam Negeri Prancis melaporkan telah dilakukan 994 penangkapan secara nasional. Data sementara tercatat 1.350 kendaraan dan 234 bangunan dibakar. Selain itu, 2.560 peristiwa kebakaran terjadi di ruang publik.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris menyampaikan beberapa imbauan kepada WNI di tengah kondisi kerusuhan yang terjadi di Paris. Kedubes RI di sana mengimbau WNI yang berada di Prancis tetap waspada. "Kerusuhan di Paris terus berlanjut. Aksi perusakan, penjarahan, dan penembakan terus terjadi di puluhan kota dan kota madya di seluruh Prancis. 'Paris dan sekitarnya, Lyon, Strasbourg, Metz, Marseille dll', tulis @indonesiainparis, Minggu (2/7).

Amuk massa di Paris boleh jadi tak hanya ekspresi kemarahan terhadap kasus penembakan Nahel oleh aparat kepolisian. Kondisi perekonomian Paris sendiri yang tidak kondusif juga menjadi pemicu. Rakyat menanggung beban ekonomi yang muram akibat kondisi resesi ekonomi global, dampak perang Rusia-Ukraina, dan krisis iklim. Pertumbuhan ekonomi Prancis pada kuartal I 2023 hanya 0,2%. Bila dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi Prancis pada kuartal IV 2022, memang terjadi kenaikan. Pada periode tersebut pertumbuhan ekonomi jalan di tempat alias 0%.

Lebih dahulu terjadi, unjuk rasa berjilid-jilid yang menolak penaikan batas usia pensiun menjadi 64 tahun dari sebelumnya 62 tahun ikut memukul perekonomian Prancis. Rakyat menggelar gelombang protes terbesar dalam satu dekade terakhir. Selain Prancis, raksasa ekonomi Eropa lain yang limbung dihantam badai ialah Jerman. Perekonomian negara itu mengalami stagnasi (0%) pada kuartal I 2022.

Prancis telah menjadi salah satu kekuatan terbesar dunia sejak pertengahan abad ke-17. Tak hanya itu, republik berjuluk Heksagon ini merupakan salah satu negara pendiri Uni Eropa yang memiliki wilayah terbesar dari semua anggota.

Kemajuan ilmu pengetahuan, sastra, dan filsafat di negeri ini memulai babak baru Abad Pencerahan (Age of Enlightenment) di Eropa dan berbagai belahan dunia setelah kematian Raja Louis XIV. Tak mengherankan jika banyak ilmuwan, sastrawan, dan filsuf lahir dari bumi Prancis. Voltaire, yang lahir dengan nama François-Marie Arouet, salah satunya. Ia adalah sastrawan dan filsuf dari Abad Pencerahan yang paling masyhur di Prancis. Pemikirannya, antara lain tentang kebebasan manusia, kebebasan beragama, dan keadilan, membuatnya sering keluar-masuk penjara Bastille lantaran mengkritisi kebijakan gubernur. Salah satu karya pria kelahiran 21 November 1694 ini yang paling berpengaruh ialah Lettres Philosophiques (1734), yang menjelaskan bahwa kekuasaan yang besar yang berada di satu tangan sangat membahayakan. Tak hanya berpotensi korup, tapi juga bisa semau gue alias sewenang-wenang.

Pemikir politik Prancis yang hidup pada Abad Pencerahan, Montesquieu, menggulirkan trias politika, yakni pemisahan kekuasaan di lembaga pemerintahan, yaitu eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Teori trias politika sampai saat ini masih menjadi referensi utama kajian atau studi ilmu politik dan hukum. Montesquieu juga dikenal dengan mahakaryanya, L’Esprit des Lois (1748).

Prancis adalah negara besar. Republik semipresidensial ini yang mempromosikan nilai liberty (kebebasan), equality, (kesetaraan), dan fraternity (persaudaraan) ke seluruh Eropa. Kasus penembakan Nahel yang memicu krisis di Prancis hendaknya menjadi pelajaran untuk negeri Emmanuel Macron. Kesewenang-wenangan negara atau alat negara kepada rakyatnya bukan perkara enteng. Kemarahan rakyat yang melampaui rasionalitasnya bisa membakar, menggulung, dan melumat siapa pun. Terlebih bila kesewenang-wenangan itu terjadi dalam kondisi sosial-ekonomi yang mencemaskan kehidupan hari ini dan hari esok.

Setiap penyalahgunaan, kata Voltaire, harus direformasi. "Kecuali jika reformasi lebih berbahaya daripada penyalahgunaan itu sendiri," ujarnya. Tabik!



Berita Lainnya
  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka?