Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Terima Kasih Mario

Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group
10/3/2023 05:00
Terima Kasih Mario
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

KATA kunci 300 T tiba-tiba masuk lima besar trending topic Twitter hingga Rabu (8/3) malam. Ia menjadi topik yang sedang ngetren setelah Menko Polhukam Mahfud MD menyebut adanya temuan transaksi mencurigakan senilai Rp300 triliun di Kementerian Keuangan.

"Saya sudah dapat laporan yang pagi tadi, terbaru malah ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai," begitu kata Mahfud di UGM.

Transaksi tambun tersebut terjadi sejak 2009 hingga tahun ini dengan 160 lebih laporan. Jumlah pegawai yang terlibat disebutnya sebanyak 460 orang. Yang bikin Mahfud heran, temuan itu sudah lama dilaporkan, tetapi tidak ada kemajuan dalam tindak lanjut dan penanganannya.

Uang Rp300 triliun jumlah yang luar biasa banyak. Jumlah itu pun di luar perkara Rafael Alun Trisambodo. Dalam kasus ini, PPATK memblokir 40 rekening bekas Kabag Umum Ditjen Pajak Kanwil Jakarta Selatan II itu dan keluarganya dengan transaksi Rp500 miliar lebih. Itu uang asli semua, bukan uang monopoli, tidak pakai daun.

Uang Rp300 triliun, kalau kita komparasikan dengan APBD DKI Jakarta sebagai provinsi terkaya sebesar Rp80 triliun lebih, berarti 3,75 kali lipatnya. Uang Rp300 triliun, kalau kita bandingkan dengan Gorontalo sebagai provinsi dengan pendapatan terendah di Indonesia yang tak sampai Rp2 triliun, berarti 150 kali lipatnya.

Transaksi mencurigakan Rp300 triliun yang dibeberkan Mahfud ialah bagian dari kotak pandora Kementerian Keuangan. Kotak yang mulai terbuka karena laku lajak Mario Dandy Satriyo. Mario adalah anak Rafael. Dia secara sadis menganiaya David, putra pengurus GP Ansor.

Dari situlah dugaan kebobrokan, indikasi kebusukan, di Kemenkeu silih berganti terungkap. Lewat Mario yang gemar pamer harta, kekayaan melimpah sang bapak kini dalam penyelidikan. Berawal dari arogansi Mario, beberapa pejabat Bea Cukai ikut menjadi sorotan karena punya harta di luar nalar. Ada Eko Darmanto yang akhirnya dicopot dari jabatan Kepala Bea dan Cukai DIY. Ada juga Andhi Pramono, Kepala Bea Cukai Makassar.

Bermula dari kesongongan Mario, pegawai Ditjen Pajak diketahui punya klub moge, motor besar, yang pasti mahal-mahal. Harta gendut para pejabat Kemenkeu pun terpampang lebar-lebar.

Persoalan lalu merembet ke transaksi gila-gilaan Rafael dan pegawai Kemenkeu lainnya. Belum cukup, ada temuan 134 pegawai Ditjen Pajak punya saham di 280 perusahaan tertutup yang mayoritas atas nama istri mereka. Semua itu sedang diusut, tengah diselidiki.

Tak ada busuk yang tak berbau, begitu ujaran pepatah. Tidak ada kejahatan atau keburukan yang bisa disembunyikan selamanya. Ia pasti akan terungkap suatu saat dengan cara yang mungkin tak diduga-duga. Tak ada yang menduga, karena Mario, Kemenkeu kini diudal-udal.

"Dengan ini saya berterima kasih banyak kepada Mario yang secara tidak langsung membongkar kebusukan pejabat Indonesia," cicit salah satu netizen. "Terima kasih David dan Agnes," kicau warganet lain.

Agnes adalah pacar Mario yang juga telah dijadikan tersangka. Dia diduga menjadi pemicu terjadinya penganiayaan oleh Mario. Perannya serupa Putri Candrawathi yang menjadi pemantik kejahatan suaminya, Ferdy Sambo.

Berterima kasih kepada Mario tentu sekadar satire, cuma sindiran. Ia semacam tamparan kepada para pihak yang bertanggung jawab terhadap terselenggaranya good governance di Kemenkeu, tapi selama ini entah ke mana, tak jelas melakukan apa.

Kepada KPK, kepada PPATK, kepada Pak Mahfud, jika masih ada kejanggalan atau kebusukan yang lain, ungkapkan saja semua, lalu usut, tindak tegas. Jangan ada yang ditutup-tutupi karena seperti kata Tan Malaka, “Berapa pun cepatnya kebohongan itu, kebenaran akan mengejarnya juga.” Kasus Mario adalah contohnya.

Kita tidak ingin Kemenkeu, tentu juga kementerian dan lembaga lainnya, kinclong di penampakan, tapi kotor menjijikkan di dalam. Kita tak mau institusi negara bau harum dari luar, tapi busuk menyengat setelah dibedah isi jeroannya. Buat apa pucuk pimpinannya berulang kali dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia, tapi lembaga yang dipimpin sarat persoalan?

Ada yang bilang, kisah anyir di Kemenkeu akhir-akhir ini ibarat nila setitik rusak susu sebelanga. Namun, bagi saya, jangan-jangan nilanya tak cuma setitik, melainkan sesendok, segelas, segayung, atau bahkan seember.



Berita Lainnya
  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.