Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harganas ke-31, Sejumlah Kepala Daerah Mendapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

Akhmad Safuan
29/6/2024 13:40
Harganas ke-31, Sejumlah Kepala Daerah Mendapat Penghargaan dari Presiden Jokowi
Peringatan Harganas ke-31, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 29 Juni 2024.(Dok. MI)

SEJUMLAH kepala daerah menerima penghargaan pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Semarang. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy Sabtu (29/6).

Puncak Harganas ke-31 di Lapangan Simpang Lima Semarang Sabtu (29/6) berlangsung meriah. Kegiatan itu tidak hanya dihadiri oleh ribuan tamu undangan secara luring, tetapi juga 10 ribu penonton secara daring di seluruh tanah air.

Menko PMK Muhadjir Effendy yang hadir mewakili Presiden Jokowi didampingi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Pejabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam Harganas ke-31 ini, selain meninjau Booth Program Pembangunan juga menyerahkan penghargaan.

Baca juga : Harganas Ke-30, Tanoto Foundation Raih Penghargaan BKKBN

Atas nama Presiden melalui Keputusan Presiden RI Nomor 50/TK/Tahun 2024 lima orang sebagian besar merupakan kepala daerah menerima penghargaan Satya Lencana Wira Karya yakni Nanang Ermanto (Bupati Lampung Selatan), Winarni (Ketua TP PKK Kabupaten Lampung Selatan), H. W. Musyafirin (Bupati Sumbawa Barat), Mohammad Ramdhan Pomanto (Walikota Makassar) dan Mukodi (Ketua STKIP PGRI Pacitan).

Penghargaan lainnya pada Harganas ke-31 ini, juga diberikan kepada Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yakni Penghargaan Berinovasi Program Pembangunan Keluarga

Selain itu juga Menko PMK Muhadjir Effendy juga menyerahkan bantuan stimulan rumah swadaya kepada lima penerima warga dari Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yakni Karyono Karep, Jumirah, Sriyanah, Thamrin dan Suwarji.

Baca juga : Ketua TP PKK Kota Cilegon Hany Seviatry Raih Penghargaan Tertinggi dari BKKBN

Sebelumnya Kepala BKKBN Hasto Wardoyo juga memberikan penghargaan kepada Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Shinta Nana Sudjana, Panglima Kodam IV Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi, Sandi Deddy Suryadi, Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi sebagai Ayah dan Bunda Asuh Anak Stunting.

Pejabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Shinta Nana Sudjana dalam malam gala dinner yang berlangsung di PRPP Jawa Tengah Jumat (28/6) malam juga dikukuhkan sebagai Ayah dan Bunda Genre Jawa Tengah, juga pada malam itu juga diserahkan penghargaan kepada puluhan kepada daerah di Indonesia.

Penanganan Tengkes

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan Harganas ke-31 ini mempunyai makna penting bagi bangsa ini, Karena kembali diingatkan peran vital Keluarga dalam membangun bangsa dan tema "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas" merupakan komitmen dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia.

Baca juga : BKKBN: Pendataan Bayi Stunting sudah Selesai Dilakukan

Salah satu tantangan utama dihadapi Indonesia, menurut Hasto Wardoyo, adalah masakan stunting (tengkes, yang telah mengalami penurunan selama satu dekade sebesar 15,7% atau rata-rata 1,57% per tahun.

"Angka tersebut masih jauh dari target 14% di tahun 2024, sehingga perlu strategi dalam menurunkan stunting tersebut," tambahnya.

Selain itu untuk meningkatkan derajat hidup, lanjut Hasto Wardoyo, peran keluarga sebagai unit terkecil pembangunan keluarga sehat berkualitas dapat dimulai dari calon pengantin, ibu hamil, bayi dan balita, akses air minum dan sanitasi layak.

Baca juga : Wisuda Sekolah Lansia Pancasila: Semangat Belajar di Usia Senja

Bonus demografi yang dimiliki harus dimaksimalkan, ungkap Hasto, yakni dengan meningkatkan kualitas pendidikan, membangun infrastruktur dasar, kebijakan tenaga kerja yang mendukung fleksibilitas dan keamanan kerja serta promosi keselarasan gender berikut akses kesehatan, pendidikan dan peluang kerja.

Menyinggung tentang strategi paling tepat dalam penanganan tangkes, Hasto Wardoyo mengungkapkan mengikuti strategi nasional yakni intervensi faktor sensitif dan mengintervensi faktor spesifik. "Harus dengan diagnosis yang tepat," imbuhnya.

Sementara itu Menko PMK Muhadjir Effendy usai acara puncak Harganas ke-31 di Simpang Lima Semarang Sabtu (29/6) mengatakan target stunting 14% pada tahun 2024 ini merupakan target ambisius, namun ini akan dilihat pada akhir tahun mendatang.

Saat ini, demikian Muhadjir Effendy, sedang dilakukan pengukuran dan intervensi stunting di seluruh Indonesia, pengukuran balita sudah mencapai 92,29%hingga diharapkan dapat tercapai 100% hingga akhir Juni ini.saat ini.

"Hasil pengukuran terhadap balita ini, akan menjadi patokan dan titik tolak penanganan stunting tersebut," ujar Muhadjir Effendy.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya