Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Banyak Diselundupkan ke Luar Pulau, Solar Subsidi di Nagekeo Langka

Ignas Kunda
30/3/2024 16:11
Banyak Diselundupkan ke Luar Pulau, Solar Subsidi di Nagekeo Langka
Penangkapan tersangka penyelundupan solar subsidi di Nagekeo.(MI/Ignas Kunda)

YOHANNES sudah hampir dua jam duduk melamun di kabin mobilnya. Sesekali kepalanya melongok ke depan memperhatikan antrean ratusan truk yang mengular sepanjang jalan. Sopir dump truck ini berada di urutan paling belakang saat mengantre pengisian solar di SPBU Pelangi 04, Mbay, Ibu kota Kabupaten Nagekeo, NTT, Rabu (27/03/2024) sore.  

"Sudah hampir dua jam Om di sini. Saya sudah dua hari ini antre terus," ungkapnya kepada jurnalis sembari menggelengkan kepala.

Meski menunggu ialah pekerjaan paling membosankan, ia tidak punya pilihan selain mengantre menunggu giliran. Soalnya, indikator jarum BBM di spidometernya sudah menunjukkan angka merah. 

Baca juga : Indikasi Pelanggaran Masif Terjadi Di Desa Ngera Nagekeo

"Mau bagaimana lagi? Terpaksa menunggu daripada habis di jalan," katanya. 

Dalam beberapa hari terakhir ini, stok bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi mengalami kelangkaan. Terpantau ratusan kendaraan roda empat yang hendak mengisi solar berjejer mengantre di sepanjang jalan. 

Andreas, sopir lain, mengaku bingung dengan kondisi kelangkaan solar di Mbay yang terjadi secara berulang kali. Ia mengaku tidak mengetahui penyebab solar sangat susah dicari belakangan ini. 

Baca juga : Kasusnya Marak, Perda Soal Kekerasan Anak di Nagekeo NTT Belum Berjalan

Kondisi tersebut tentu dikeluhkan oleh para sopir lantaran membuat para sopir kesusahan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. "Kalau begini kan repot. Bagaimana pekerjaan mau lancar kalau macet di BBM," ujarnya.

Kelangkaan BBM jenis solar ternyata tak hanya membuat pusing para sopir truk, tetapi juga membuat para petani di irigasi Mbay kelimpungan. Bagaimana tidak? Para petani terpaksa menunda untuk mengolah sawahnya karena kelangkaan solar. Maklum, mereka mengolah sawah dengan traktor.

Itu seperti yang dirasakan Servas, salah seorang petani di irigasi Mbay kanan. Sudah dua hari hand tracktor merek Kubota miliknya terparkir di tengah sawah. Traktornya kehabisan solar saat hendak melanjutkan pekerjaan. 

Baca juga : Gelombang Pasang Putuskan Jalan Antarkecamatan di Nagekeo

Ayah tiga anak ini sudah berusaha mencari ke pengecer tetapi stok kosong. "Solar habis kemarin waktu saya lanjut cincang. Biar sudah tunggu nanti habis Paskah," ungkapnya. 

Meskipun solar subsidi sulit didapat, pemilik SPBU Pelangi 04 Mbay Lorens Tara mengaku stok banyak. Antrean yang terjadi selama dua hari ini karena mesinnya rusak. 

Penjualan solar dalam sebulan terakhir justru menurun. Saat ini stok yang tersedia di SPBU Mbay untuk solar jenis subsidi berjumlah 25 ton sedangkan nonsubsidi 18 ton. "Stok banyak, karena volume penjualan menurun, mungkin karena musim hujan" ujar Lorens Tara. 

Baca juga : Antisipasi Tahun Politik, Kuota Solar Subsidi Ditambah hingga 2 Juta KL

Menurut Lorens Tara, kuota yang diberikan oleh Pertamina untuk SPBU Mbay dalam sebulan mencapai 264 ton sementara solar jenis industri tidak memiliki batasan kuota. Kemudian pelayanan yang diberikan baik untuk kendaraan maupun para petani dan nelayan menggunakan barcode.

"Kita pelayanannya pakai barcode semua. Untuk mobil roda enam ke atas aturannya 200 liter dan mobil pribadi roda empat 40 sampai 60 liter per hari. Dia tidak bisa dobel karena terbaca di sistem," katanya.

Ribuan liter BBM diselundupkan 

Cuaca cerah bertaburan bintang menghiasi langit pesisir Maropokot malam itu Sabtu (23/3/2024). Danposal Mbay, Letda Sudiyoko, baru pulang tarawih sekitar pukul 10.00 Wita, tetapi batinnya tidak tenang. 

Baca juga : Kisah Janda Miskin Penganyam Tas Pandan Jokowi, Ikhlas Tak Dibayar

Dia terus kepikiran akan begitu banyak pengaduan masyarakat selama ini terhadap maraknya aksi penyelundupan BBM melalui jalur laut. Proses transaksinya tidak jauh dari Pos Angkatan Laut. "Saya langsung perintahkan anggota ayo pakai pakayan dinas. Saya duluan mereka nyusul," ungkapnya.

Tanpa basa-basi, perwira angkatan laut berpangkat balok satu ini memacu sepeda motor KLX dengan kencang membelah kesunyian malam menunju lokasi sasaran. Anak buahnya menyusul. Sesampainya di lokasi ternyata dugaannya tak meleset. 

Di balik keremangan, tampak ada gerak-gerik beberapa orang sedang melakukan aktivitas bongkar muat BBM menggunakan jeriken isi 30 liter dari mobil pikap ke atas perahu motor. Tak ingin buruannya kabur, Letda Sudiyoko bersama anggota kemudian melakukan penyergapan seketika itu juga. 

Baca juga : Ratusan Liter BBM yang akan Diselundupkan ke Timor Leste Digagalkan Aparat TNI di Perbatasan

Penangkapan yang dilakukan secara tiba-tiba itu tentu saja mengagetkan pelaku. Dua pelaku berhasil kabur melarikan diri dengan cara lompat dari perahu kemudian berenang menjauh lalu menghilang. 

"Pelakunya ada tiga orang. Satu berhasil kita amankan, dua kabur. Kita tangkap pada saat akan mengantar BBM jenis solar ke kapal yang sudah menunggu di tengah laut (di sekitar di perairan Laut Nagekeo)," jelasnya. 

Tidak tanggung-tanggung dalam penangkapan itu TNI Angkatan Laut berhasil mengamankan 1.460 liter solar bersama satu pelaku berikut barang bukti. Pelaku yang berhasil diamankan ialah SA, 21, warga Desa Nangadhero, Kecamatan Aesesa. Sementara dua rekannya yakni M dan A berhasil kabur. 

Baca juga : BNN dan UNODC Cegah Penyelundupan Narkoba di Wilayah Perbatasan

Dari tangan pelaku, Danposal bersama anggota berhasil mengamankan sejumlah barang bukti seperti perahu motor 2GT 1 unit, solar 1.460 liter, dan 40 jeriken isi 30 liter.  

Berdasarkan keterangan yang didalami Danposal, pelaku mengaku hanya bertindak sebagai kurir yang disewa perahu motornya. Solar tersebut milik agen berinisial S warga Desa Tonggorambang.

"Waktu kita tangkap ada bensin juga. Pengakuannya, solar punya S yang di Tonggorambang. Ketika ditanya bilangnya ini yang kedua kali," papar Letda Sudiyoko. 

Baca juga : Ekspedisi Kayak Laut Flores Singgah di Nagekeo, Tercengang dengan Keindahan Utara Flores

Setelah mengamankan pelaku, Danposal kemudian melimpahkan kasus ini ke Polres Nagekeo untuk ditindak lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku. Barang bukti berupa perahu motor saat ini masih berada di Pos Angkatan Laut sementara barang buktinya semua sudah diserahkan ke Polres Nagekeo.

"Semua sudah kita limpahkan ke Polres. Kalau mau tahu perkembangan lebih lanjut nanti tanya ke Pak Polisi saja," sarannya. 

Perahu motor bantuan pemda dipakai selundupkan BBM

Sehari setelah Danposal bersama anggota menangkap pelaku dan mengamankan perahu motor, datanglah La Umi, 48, warga Desa Nangadhero ke Pos Angkatan Laut untuk mengambil kembali perahu. Rupanya, La Umi belum tahu perahu motornya itu semalam digunakan untuk melansir BBM selundupan ke tengah laut. 

Baca juga : Pesan Cinta Lingkungan dalam Parade Budaya SMAN 1 Aesesa

"Pagi-pagi saya pergi cari, saya juga kaget. Saya pikir terdampar (perahu motor). Saya langsung pergi. Sampai di sana Danposal bilang ini kapal selundupkan minyak tadi malam," ungkap La Umi saat ditemui di kediamannya, Kamis (28/4/2024) sore.

La Umi bilang dia tidak pernah tahu bahwa perahu motornya diambil kemudian disewa untuk menyelundupkan BBM ilegal itu. Perahunya tersebut awalnya berlabuh di pantai Nangadhero. Oleh para pelaku diambil secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan dia. 

"Kapal itu, saya punya ABK sendiri. ABK lemparan itu. Namun, mereka ambil tidak tahu saya. Mereka ambil malam-malam. Jangan sampai pikir saya yang suruh," jelas La Umi

Baca juga : Waktu Tunggu Pasien di Indonesia Lebih Cepat daripada Australia

Usut punya usut, perahu motor tersebut ternyata bukanlah milik pribadi La Umi. Rupanya itu perahu motor milik kelompok nelayan setempat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). 

Nama kelompoknya Cahaya Mawar. La Umi ialah ketua Kelompok bersama 9 orang anggota. Akan tetapi, La Umi tidak begitu mengingat waktu pengadaan kapal tersebut dan pagu anggarannya. Bantuan yang didapat kelompok nelayan Cahaya Mawar berupa perahu dan mesin. 

"Iya betul ini kapal bantuan. Tadi ada orang dari Dinas Perikanan datang tanya-tanya," ujarnya. 

Baca juga : Bawaslu Nagekeo Gandeng Jurnalis MI Beri Pelatihan Menulis

Menurut La Umi, bapaknya SA, pelaku yang ditangkap, merupakan salah satu anggota kelompok Cahaya Mawar. "Bapaknya anggota kelompok, juragan saya. Saya, seandainya saya tahu (selundupkan minyak) saya tidak mau. Untuk apa saya?" katanya. 

Pelaku tidak ditahan tapi wajib lapor

Berdasarkan informasi La Umi, ternyata setelah dibawa ke kantor polisi, SA sempat kembali ke rumah. Berbekal arahan La Umi, awak media kemudian mendatangi rumah SA yang letaknya tidak jauh dari rumah La Umi. Rupanya SA sedang berada di rumah. 

Disambangi awak media, SA tengah bersiap-siap ke lapangan bola. Kostum bola dan sepatu lengkap. "Mau main bola," ujarnya sembari mengikat tali sepatu. 

Baca juga : Penerapan QR Code untuk Pembelian Solar Mendapat Sambutan Positif Warga

Ketika ditanya peristiwa penangkapan itu, SA membenarkan bahwa dia bersama dua rekannya melakukan penyelundupan BBM jenis solar sebanyak 40 jeriken milik S. Meski begitu, SA mengaku hanyalah bertindak sebagai kurir dan menyewakan perahu. 

SA bilang dia hanya diajak oleh M dan A yang tidak lain tetangganya sendiri untuk melancarkan aksi penyelundupan itu. "Bukan saya, saya tidak, tetangga (M dan A) yang ambil," beber SA. 

SA menceritakan bahwa perahu disewa oleh S, pemilik solar, dengan bayaran Rp400 ribu sekali pakai.  Disinyalir, bukan kali pertama perahu tersebut disewa pakai untuk menyelundupkan BBM ilegal. "Biasanya dikasih uang rokok, Rp400 ribu bagi tiga. Itu kemarin dia pemilik solar (S) kasih Rp400 ribu," jelas SA yang didampingi ayahnya.

Setelah ditangkap Danposal bersama jajaran dan kemudian dibawa ke polisi, SA mengaku ditahan selama dua hari di sel. Akan tetapi belakangan dilepas lagi dengan catatan wajib lapor. 

"Hanya wajib lapor. Tadi saya dengar lagi informasinya bilang habis Paskah mau panggil lagi," ungkap ayahnya menimpali. (Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya