Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas menanggapi penangkapan beberapa terduga teroris di DI Yogyakarta dalam dua hari terakhir. Menurut dia, teroris memang harus ditangkap.
"Kalau radikal, teroris ditangkap bagus dong," kata dia di sela-sela Deklarasi Kerukunan Pemuda Lintas Agama di Bantul, Kamis (10/2).
Menurut dia, teroris tidak boleh dibiarkan.
"Kalau dibiarkan, mereka seperti covid omikron. Kalau dibiarkan (paham teroris) akan menular kemana-mana," imbuhnya.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris Jaringan JAD di Bantul
Dalam kesempatan itu, Menag mengapresiasi deklarasi tersebut karena menunjukkan komitmen kepada Indonesia. Namun, ia mengingatkan, yang paling penting adalah tindakan dalam keseharian, tidak sekadar deklarasi.
"Sebanyak apapun deklarasi tidak ada guna kalau tidak dilaksanakan," tuturnya.
Deklarasi tersebut, nilai dia, merupakan upaya menguatkan dan mengingatkan bahwa keragaman di Indonesia merupakan niscaya yang tidak bisa ditolak.
"Kalau ada petualang yang merusak kebersamaan dan keberagaman (di Indonesia) berarti bukan hanya merusak, melainkan juga membunuh dan mematikan Indonesia," pungkasnya.(OL-5)
Usai memeriksa mantan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, KPK mengisyaratkan bahwa penyelidikan kasus tersebut hampir rampung dan akan segera naik ke tahap penyidikan.
Yaqut Cholil Qoumas dimintai keterangan oleh penyidik KPK terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi kuota haji khusus tahun 2024.
Yaqut beriktikad baik memenuhi panggilan KPK untuk membantu menyelesaikan penyelidikan dugaan korupsi terkait kuota haji di Kementerian Agama (Kemenag).
Anna mengatakan, Yaqut bisa memberikan keterangan detil soal dasar hukum pembagian kuota haji. Penjelasan akan dipaparkan kepada penyelidik KPK.
Yaqut mengaku cuma membawa berkas terkait keputusan pengangkatan dirinya sebagai menteri. Dia belum tau pertanyaan yang akan dicecarkan penyelidik kepadanya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tengah menyelidiki pembagian kuota tambahan haji tahun 2024 yang diduga tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
BNPT bersama FKPT Provinsi Bali menyelenggarakan Lomba Gelar Budaya bertajuk Suara Damai Nusantara (SUDARA) guna memperkuat ketahanan siswa-siswi tingkat SMP dan SMA/sederajat
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
BNPT menyebut seorang perempuan yang sejatinya memiliki nilai keibuan, justru secara sengaja atau tidak sengaja menjadi aktor penting di dalam berbagai peristiwa atau aktivitas terorisme.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
GURU Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Mirra Noor Milla menyatakan Indonesia berhasil menekan aksi terorisme dengan mencatatkan nol serangan dalam dua tahun terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved