Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Tenang untuk Menang 2025 Mulai di Bandung, MSD Indonesia Gelar Edukasi Cegah Kanker Leher Rahim

Sugeng Sumariyadi
14/8/2025 16:02
Tenang untuk Menang 2025 Mulai di Bandung, MSD Indonesia Gelar Edukasi Cegah Kanker Leher Rahim
kampanye edukasi 'Tenang untuk Menang' digelar di SMPN 2 Kota Bandung untuk meningkatkan kesadaran perempuan atas bahaya penyakit kanker leher rahim.(MI/SUMARIYADI)

KANKER leher rahim atau kanker serviks masih menjadi pembunuh nomor satu perempuan di Indonesia. Karena itu, MSD Indonesia bersama Kementerian Kesehatan menggelar kampanye sebagai edukasi pentingnya pencegahan kanker leher rahim.

Tahun ini, kampanye edukasi 'Tenang untuk Menang' mulai digelar Kamis (14/8). Bandung menjadi kota yang dipilih untuk menjadi yang pertama.

Kampanye tahun ini menjadi rangkaian kegiatan tahun kedua yang akan digelar di berbagai wilayah Indonesia untuk mendorong kesadaran publik akan pentingnya pencegahan kanker leher rahim.

"Kampanye ini hadir dengan pendekatan yang lebih interaktif, partisipatif, dan dekat dengan komunitas," papar George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia.

Di Bandung, kegiatan edukasi diikuti oleh ratusan siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 kelas IX, guru, tenaga kesehatan, serta ibu-ibu PKK dari sejumlah wilayah di Jawa Barat.

Kanker leher rahim masih menjadi salah satu ancaman kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data Globocan 2022, terdapat lebih dari 36.000 kasus baru kanker leher rahim di Indonesia, dengan lebih dari 20.000 kematian akibat penyakit ini.

Kanker ini sebenarnya dapat dicegah. Salah satunya dengan imunisasi HPV.

Tanpa upaya pencegahan yang sistematis dan berkelanjutan, Indonesia diperkirakan akan kehilangan 1,7 juta perempuan pada 2070.


Komitmen pemerintah


Pada kesempatan itu, Direktur Penyakit Tidak Menular (PTM) Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah Indonesia berkomitmen kuat mewujudkan masa depan yang lebih sehat bagi perempuan melalui implementasi Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023–2030. Ini bukan sekadar kebijakan, melainkan bentuk nyata perlindungan negara terhadap perempuan Indonesia.

"Perjalanan menuju eliminasi ini adalah langkah panjang, namun sangat mungkin untuk dicapai dengan kerja sama dan komitmen lintas sektor. Tahun ini, kami terus memperluas cakupan imunisasi HPV termasuk untuk remaja perempuan usia 12 dan 15 tahun melalui imunisasi kejar," ungkapnya.

Pemerintah mengapresiasi kontribusi mitra seperti MSD yang terus aktif mendukung edukasi masyarakat. "Bersama, mari kita pastikan  tidak ada perempuan Indonesia yang tertinggal dalam upaya pencegahan kanker leher rahim," ujar Nadia.

Indonesia menargetkan cakupan vaksinasi HPV 90% pada anak usia sekolah dasar kelas 5 dan 6 atau setara 11 dan 12 tahun hingga 2030.

Tahun 2025 menjadi momentum krusial untuk memperluas upaya eliminasi kanker leher rahim, seiring diperluasnya cakupan program imunisasi HPV yang kini menjangkau remaja perempuan usia 15 tahun melalui imunisasi kejar.


Hak perempuan


Lebih jauh George Stylianou menyatakan setiap perempuan berhak untuk tahu, dilindungi, dan tumbuh menjadi perempuan hebat yang sehat dan kuat. ‘Tenang untuk Menang’ hadir bukan hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi juga membangun kesadaran dan mendorong tindakan nyata terkait pencegahan dari kanker leher rahim.

Langkah kolaboratif ini, lanjutnya, menjadi salah satu upaya agar semakin banyak perempuan terlindungi sejak dini, dimulai dari edukasi.

Di sisi lain, sebagai organisasi pemberdayaan masyarakat khususnya keluarga, TP PKK Provinsi Jawa Barat memegang peran strategis dalam menyampaikan edukasi imunisasi HPV secara langsung di tingkat keluarga dan komunitas.

Pokja IV TP PKK Provinsi Jawa Barat, Winni Nurwini mengatakan pendekatan ibu ke ibu terbukti ampuh membangun kepercayaan dan kesadaran.

"Dengan jejaring yang luas, kami ingin memastikan edukasi terkait kanker leher rahim ini sampai ke rumah-rumah, menjadi gerakan yang menyentuh dan berdampak," tandasnya.

Sementara itu, pada sesi edukasi kesehatan, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rodman Tarigan menyatakan vaksin HPV direkomendasikan sebagai imunisasi rutin pada anak usia 11 atau 12 tahun, sebelum terpapar oleh virus HPV.

"Jika terlewat, dua dosis vaksin HPV direkomendasikan untuk sebagian besar orang yang memulai rangkaian vaksin sebelum menginjak usia 15 tahun. Penting bagi setiap pihak memahami urgensi ini," tuturnya.

Apalagi, lanjut dia, berbagai bukti ilmiah telah menunjukkan bahwa vaksin HPV efektif dalam membantu mencegah infeksi HPV yang berisiko berkembang menjadi kanker leher rahim di kemudian hari.

Melanjutkan inisiatif yang dimulai pada 2024, Kampanye “Tenang untuk Menang 2025” akan dilaksanakan secara bertahap di berbagai provinsi dari Agustus hingga November 2025. Dengan mengusung tema ‘Ibu Tenang, Anak Terlindungi, Indonesia Menang Lawan Kanker Leher Rahim.’ Kampanye ini diharapkan menjadi gerakan edukatif yang membangun percakapan, memperkuat peran komunitas, dan mendorong kolaborasi nyata dalam upaya eliminasi kanker leher rahim di Indonesia.

“Saatnya kita bergerak bersama, membekali diri dengan pengetahuan yang tepat, dan memberikan perlindungan terbaik bagi generasi perempuan Indonesia,” tandas George.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner