Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMUSNAHAN amunisi kadaluwarsa di Pantai Blok Peledakan, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi tragedi dan duka mendalam bagi anak-anak setelah orang tersayang mereka menjadi korban. Detik-detik ledakan pemusnahan amunisi itu pun masih teringat jelas di benak dua orang pemuda merupakan korban selamat atas peristiwa tersebut.
Sebelum pemusnahan amunisi kadaluarsa yang dilakukan di kawasan Desa Sagara warga sekitar terlibat membantu anggota TNI, terutama untuk bekerja memilah bahan peledak dan kebutuhan lainnya. Pekerjaan memilih bahan peledak yang dilakukan memang tidak mudah bagi pekerja baru, karena semua dilakukan oleh orang pengalaman.
Sebuah video beredar luas berdurasi 01.14 detik menunjukkan warga bersama anggota TNI tengah membongkar bahan peledak berada di bawah tenda, ada puluhan amunisi yang hendak dibongkar dengan cara memahat dan membuka peti. Dalam video tersebut terdengar seseorang yang diduga perekam sedang berdialog dengan rekan sesama pekerja.
"Pak Hendar keur ngaeta mobil, (Pak Hendar lagi dekat mobil), Pak Hendar mana? (Pak Hendar kemana), kan tadi aya didinya, (Tadi ada di sana), Batur mah bom teh dijarauhan, (Yang lain bom itu dijauhkan), ku aing mah dicokelan (sama saya mencokel) moal gagal barang mah (tidak gagal barang itu)," ucap perekam.
Salah satu korban selamat, Anjas Tajudin Rahayu, 30, menceritakan sebelum terjadi letakan dahsyat, pekerjaan itu memang pekerjaan rutin yang dilakukannya sesuai instruksi Rustiawan. Rustiawan adalah rekan Anjas yang meninggal dalam tragedi itu. Rustiawan sebelumnya kerap dipercaya anggota TNI untuk melakukan pekerjaan pembongkaran bahan peledak kadaluwarsa.
Anjas mengatakan, proses pembongkaran bahan peledak dikerjakan dari mulai pukul 08.00 WIB, istirahat pukul 12.00 WIB, dan pekerja diperbolehkan pulang pukul 16.00 WIB. Amunisi yang sudah dibongkar satu per satu dipilah dan dimasukkan ke dalam peti dan dibawa ke lokasi.
"Berbagai persiapan pemusnahan amunisi kadaluwarsa dilakukan di Desa Sagara. Setelah semua disiapkan, mulai dari penggalian sumur, jarak yang cukup dari sumur ke sumur hingga amunisi yang sudah dipilah diangkut memakai mobil ke lokasi. Pemusanahan amunisi dengan dimasukkan ke dalam peti dan ditutup drum serta letaknya jauh dari lokasi ledakan," katanya, Selasa (13/5).
Anjas mengatakan, dirinya ikut bekerja di lokasi pemusnahan amunisi bersama 13 korban. Ia sempat diminta oleh Rustiawan untuk mengambil peti dan tutup drum yang letaknya jauh dari lokasi ledakan. Namun sebelum peristiwa itu terjadi, berada di jarak 25 meter tepatnya dari lubang sumur dan secara tiba-tiba ledakan dahsyat terjadi.
"Ledakan dahsyat disertai getaran sangat terasa di lokasi membuat serpihan tubuh, tulang korban beterbangan menghantam punggung dan membuat baju yang dipakai robek terbakar. Kalau saya tidak disuruh ambil peti dan tutup drum sama Rustiawan, saya juga bisa menjadi korban dan setelah kejadian itu terjadi saya panik langsung meninggalkan lokasi menyelamatkan diri memakai sepeda motor," ujarnya.
Menurutnya, para pekerja telah membuat dua lubang ledakan dan dua lubang sudah meledak dua jam sebelumnya. Oleh karena itu, ia tidak memahami terjadinya ledakan sebelum waktu yang diperkirakan yang kemudian menewaskan teman-temannya. Terlebih, lubang peledakan tersebut masih dalam proses persiapan dan masih ada lubang lain yang masih utuh. Anjas mengaku telah bekerja bersama Rustiawan sejak 2017 silam. Ia pun menyebut Rustiawan sebagai saudaranya.
"Pak Rustiawan salah satu senior dipercaya TNI untuk membantu proses peledakan amunisi kadaluwarsa dan memang upahnya dibayar harian kadang Rp100 ribu, Rp150 ribu, dan Rp200 ribu tergantung banyaknya pekerjaan. Kami sangat bersyukur selamat dari peristiwa tersebut, dan memang yang selamat juga Ilmansyah, lantaran sebelum terjadi ledakan sedang membawa air laut," paparnya.
Pekerjaan yang telah dilakukan bersama rekan-rekannya kini telah menjadi duka mendalam bagi keluarga dengan merenggut 13 orang meninggal.
Anjas menegaskan, para korban yang bekerja hanya membantu TNI dalam pemusnahan amunisi kadaluwarsa.
Sementara itu, korban selamat lainnya adalah adik dari Yusrizal, 48, alias Iyus, Ilmansyah, 26, Ia mengatakan dirinya selamat dari kejadian ledakan yang terjadi berkat kakaknya yang menyuruhnya mengambil air ke laut. Saat itu secara tiba-tiba suara ledakan terjadi.
Sbelum kejadian nahas itu, ia sempat melihat kakaknya masih berada di lubang dan setelah peristiwa itu dirinya yang ada di pantai langsung naik ke permukaan hingga semua petugas yang sebelumnya di dekat lubang hilang.
"Kami melihat dari pesisir pantai banyak potongan tubuh terbang ke arah saya dan saya berteriak dengan memanggil A Iyus dimana dan berjalan ke tempat parkir mobil untuk memastikan teman-temannya yang bekerja dengannya itu masih hidup. Akan tetapi, hasilnya semua orang yang dicari sudah tidak ada dan saya takut sekali banyak serpihan kulit hingga menjauh dari lokasi kejadian dan meminta pertolongan warga," katanya, sambil menangis.
Menurutnya, selama membantu TNI dalam pemusnahan amunisi kedaluwarsa hari itu tugasnya hanya mengambil air laut untuk mengisi tandon air. Akan tetapi, ia masih terus teringat dan terbayangkan kejadian itu. Ilyus pun mengaku trauma dan terguncang.
"Kami masih trauma atas kejadian tragis ini yang menimpa keluarga, apalagi kakak sudah menyelamatkan saya ketika menyuruh mengambil air laut dan suara ledakan serta getaran sangat terasa. Kami berlari hingga mencari A Iyus dan langsung ke tempat parkiran mobil malah banyak menemukan serpihan kulit dan tulang berserakan," tuturnya.
Sebelumnya, pemusnahan amunisi kadaluwarsa milik Puspalad TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang diledakan Senin (12/5) sekitar pukul 09.30 WIB di lahan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi tragedi hingga menyebabkan 13 orang meninggal terdiri dari empat anggota TNI dan sembilan warga. (AD/E-4)
Penerapan inovasi menjadi faktor penting bagi perusahaan logistik dalam memenangkan persaingan global
Pemberian penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas kontribusi aktif Rumah Zakat dalam memperluas jangkauan manfaat zakat
Di Bandung, kendaraan ini dipasarkan dengan harga on the road (OTR) Bandung, BAIC X55-II Lite dibanderol Rp384 juta, sedangkan BAIC X55-II Prime seharga Rp433 juta.
Sampah di sini sudah cukup lama tidak tertangani dengan baik dan volumenya besar,
Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.
Pada 2024, Kasus DBD di Kabupaten Purwakarta sebanyak 1,088 dengan 14 kematian.
Peringatan dirayakan dengan menggelar aksi donor darah, kegiatan borong dan berbagi produk UMKM binaan, pemeriksaan kesehatan gratis bagi amil, serta doa bersama untuk Palestina
BSU 2025 merupakan salah satu bentuk keberlanjutan bantuan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga daya beli pekerja sektor formal berpenghasilan di bawah Rp3,5 juta
Pernyataan KDM yang secara terang-terangan mengajak masyarakat untuk tidak bekerja sama dengan media telah menyulut amarah dan kekecewaan di kalangan jurnalis.
Pembahasan RTRW ini sangat penting karena berdampak terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat
Penegakan hukum dugaan tindak pidana korupsi dilakukan setelah sebelumnya dilakukan upaya preventif maupun sosialisasi.
Dia sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan keuangan dana desa tahun anggaran 2025.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Tahun ini, Pegadaian Kanwil X Jawa Barat bekerja sama dengan Divisi Unit Usaha Syariah menyelenggarakan khitan massal gratis dengan total 320 anak dari kalangan nasabah dan masyarakat umum.
ITB yang pada 2025 ini berusia 105 tahun menjadi perguruan teknik tertua di Indonesia, yang diawali dengan pendirian Technische Hoogeschool te Bandoeng pada 3 Juli 1920.
Keputusan tersebut dianggap akan membunuh sekolah-sekolah swasta yang saat ini saja tengah sekarat karena kekurangan murid.
KONDISI darurat tengah dialami Jawa Barat dalam hal pendidikan. Angka putus sekolah di provinsi ini sangat tinggi.
Jumlah bantuan yang diserahkan mencapai Rp150 juta. Selanjutnya bantuan akan didistribusikan melalui cabang PPPOS yang ada di daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved