Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Industri Makanan Binaan Bank Indonesia Jawa Barat Ekspor ke Arab Saudi

Bayu Anggoro
06/2/2025 21:51
Industri Makanan Binaan Bank Indonesia Jawa Barat Ekspor ke Arab Saudi
Pelepasan ekspor perdana CV Kahla Global Persada, UMKM binaan Bank Indonesia Jawa Barat yang memproduksi keripik tempe.(MI/BAYU ANGGORO)

PEGIAT usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat berhasil melakukan ekspor perdana ke Arab Saudi. Sebanyak 28.728 bungkus keripik tempe senilai Rp269 juta yang diproduksi CV Kahla Global Persada dikirim ke Arab Saudi, Kamis (6/2).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar, mengatakan, sebelum berhasil mengekspor produknya, UMKM asal Sukabumi ini mendapatkan sejumlah pendampingan dari BI. Beberapa pelatihan diberikan seperti pengetahuan pengelolaan toko dalam jaringan (online), pencatatan keuangan sistematis berbasis aplikasi, akses permodalan, dan eksposur lebih luas terhadap investor maupun mitra bisnis di dalam maupun luar negeri.

"Kami juga memberikan pemahaman lebih jauh tentang regulasi ekspor, sertifikat yang dibutuhkan, hingga pengenalan karakteristik negara tujuan ekspor," kata dia.

Menurutnya, CV Kahla Global Persada ini tergabung bersama 32 UMKM lainnya sesama binaan BI Jawa Barat selama 2024. Dari jumlah UMKM binaannya tersebut, berbagai produk dihasilkan seperti busana, kriya, kopi, dan industri makanan lainnya.

"Semoga ini berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di masyarakat sekitar," katanya.

Pegiat keripik tempe, Vivi Hervianty, mengatakan, pihaknya merasa terbantu dengan adanya pendampingan tersebut. "Tentunya ini sangat membantu, karena membuka wawasan dan pola pikir kami dalam menjalankan usaha keripik tempe ini," katanya.

Bahkan, pihaknya menjadi lebih tertantang untuk mengangkat citra tempe yang selama ini dianggap sebagai makanan biasa. "Kami jadi tertarik untuk mengangkat citra tempe menjadi makanan berkelas, sehat, tidak hanya di dalam negeri,  tapi juga di luar negeri," ujarnya.

Dalam memproduksi keripik tempe untuk ekspor ini, dia mempekerjakan 15 orang yang semuanya merupakan warga sekitar. Aktivitas ini sangat membantu perekonomian para pekerjanya itu terutama di tengah-tengah kondisi yang belum membaik seperti saat ini.

"Dalam sebulan kami bisa memproduksi 31 ribu bungkus keripik tempe," ucapnya.

Dia berharap eskpornya ini bisa terus berlanjut bahkan bisa menjangkau ke negara lainnya.

"Mudah-mudahan bisa berlanjut, bahkan ke negara-negara yang lain," katanya.

Selain ekspor,  saat ini keripik tempe buatannya sudah tersebar ke berbagai daerah terutama seperti Jakarta dan Bandung. "Kami juga menjual secara online. Alhamdulillah sudah terjual juga ke daerah-daerah lainnya."

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner