Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

TPST Cikole Dibangun untuk Kurangi Sampah di Kawasan Wisata Lembang

Depi Gunawan
09/1/2025 21:13
TPST Cikole Dibangun untuk Kurangi Sampah di Kawasan Wisata Lembang
Seorang pekerja tengah melakukan pengolahan sampah di TPST Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.(MI/DEPI GUNAWAN)

TEMPAT Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dibangun di dalam kawasan hutan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dalam sehari, TPST ini mengolah 1,5 ton sampah yang dimanfaatkan menjadi kompos, paving block hingga papan dan balok kusen.

Setiap produksi sampah yang dikirim ke TPST yang terletak tidak jauh dari arena panjat tebing Cikole itu langsung dibawa ke ruang mesin pemilahan untuk memisahkan sampah yang memiliki nilai ekonomi, seperti plastik.

Dari mesin tersebut akan keluar sampah organik dan sampah non organik. Untuk sampah anorganik diolah menjadi paving block, balok dan papan berbahan plastik yang dicetak dengan alat khusus.

"Kapasitas mesin 1.500 kilogram per jam. Untuk mesin pengolahan menjadi papan itu satu jam bisa jadi 2 papan, untuk satu papan diolah dari sekitar 25 kilogram sampah," kata konsultan program, Arya Hindrarprayoya, Kamis (9/1).

Karena baru dioperasikan, mpah yang dikirim ke TPST Cikole Jayagiri ini baru memanfaatkan dari 22 tempat wisata di area Perhutani. Ia menyatakan, setiap sampah yang masuk bakal langsung diolah dan dibersihkan pada hari itu juga untuk mencegah polusi.

"Tadinya pengambilan sampah seminggu 2 kali. Nantinya akan dimaksimalkan setiap hari. Sirkularnya dimanfaatkan oleh mitra kami, untuk tempat wisata butuh kursi misalnya, bisa dari kami, pupuk organik palet dan segala macamnya. Nantinya tidak ada lagi furniture kayu tapi memanfaatkan dari pengolahan sampah," bebernya.

Asisten Deputi Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Faturohman menjelaskan, pihaknya berkolaborasi dengan 21 BUMN yang tergabung dalam program penggunaan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mengumpulkan dana sekitar Rp1,8 miliar untuk pembangunan TPST.

Menurut dia, pengolahan sampah di TPST Cikole tidak hanya berfokus pada pembuangan, tetapi juga pada pemanfaatan sampah menjadi produk bernilai ekonomi yang merupakan bagian dari konsep ekonomi sirkular.

"Kami melihat bagaimana sampah dapat diolah menjadi berbagai barang yang bermanfaat. Ini sejalan dengan komitmen BUMN untuk mendukung pelestarian lingkungan serta mendukung visi Presiden dan Wakil Presiden tentang pembentukan ekonomi sirkular yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat," jelasnya.

Faturohman mengapresiasi pencapaian ini sebagai tempat pengolahan sampah plastik pertama di kawasan hutan. Diharapkan kolaborasi ini dapat terus berkembang dan diterapkan di tempat lainnya.

"Waktu saya berkunjung ke tempat wisata di Cikole, saya melihat ada beberapa area yang sampahnya berserakan. Saya kira di tempat wisata kebersihan itu menjadi suatu faktor sukses bagaimana kita bisa menarik wisatawan datang ke sini," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Lembang Bersih Edwin Juliana menyebutkan, pengolahan sampah dimulai dengan sampah yang dikirimkan dari destinasi wisata. Untuk setiap pengangkutan sampah akan dikenakan sistem buang bayar.

"Tidak ada iuran bulanan untuk tempat wisata yang jadi pelanggan. Lebih baik dengan sistem buang langsung bayar," ungkap Edwin.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner