Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
PANDEMI covid-19 beberapa waktu lalu berdampak cukup signifikan terhadap peningkatan angka kemiskinan di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Namun, pascapandemi kondisi perkembangan angka kemiskinan secara bertahap terus membaik.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Asep Supriadi, mengatakan saat ini angka kemiskinan di wilayah itu berkisar 7,2%. Angkanya turun dibanding tahun sebelumnya di kisaran Rp7,5%.
"Selama pandemi covid-19, memang terjadi peningkatan angka kemiskinan di Kota Sukabumi. Ini terjadi secara global. Artinya tak hanya terjadi di Kota Sukabumi. Sekarang angka kemiskinan terus membaik. Data pada 2023, angkanya 7,2% dari sebelumnya 7,5%," kata Asep, Rabu (2/10).
Baca juga : BPJS Kesehatan Akui Ada Pembayaran Rumah Sakit Selama Pandemi yang belum Diselesaikan
Peningkatan angka kemiskinan saat pandemi covid-19 tak terlepas dampak kondisi perekonomian yang cenderung mandek. Namun pascapandemi, kondisi perekonomian berangsur pulih.
"Selama pandemi covid-19 memang terjadi ketidakmampuan masyarakat memenuhi kebutuhan dasar. Salah satunya banyak yang di-PHK akibat perusahaan banyak yang bangkrut. Perputaran perekonomian pun tak bergerak signifikan," tutur dia.
Penurunan angka kemiskinan sekaligus menjawab ramainya pemberitaan dikaitkannya kondisi itu dengan nilai produk domestik regional bruto (PDRB). Asep menyebutkan, PDRB Kota Sukabumi memang berada pada posisi tiga terbawah di Jawa Barat.
Baca juga : Kota Sukabumi Tingkatkan Cakupan Dosis Booster
Namun dia memastikan, indikator kemiskinan tidak bisa dikorelasikan dengan PDRB. Artinya, PDRB bukan indikator langsung yang memengaruhi angka kemiskinan.
Asep menyebut, PDRB dipengaruhi beberapa faktor di antaranya jumlah penduduk, luas wilayah, dan aktivitas ekonomi, termasuk sektor tambang dan industri. Karena itu, PDRB tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan untuk menilai kesejahteraan masyarakat.
"PDRB per kapita merupakan nilai PDRB dibagi jumlah penduduk. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kesejahteraan ekonomi masyarakat di Kota Sukabumi," terangnya.
Baca juga : Tiga Warga Kota Sukabumi Terkonfirmasi Positif Covid-19
Berkaitan laju pertumbuhan ekonomi (LPE), pada 2023 angkanya di Kota Sukabumi sebesar 5,12. Nilainya lebih tinggi dibandingkan rata-rata provinsi dan nasional.
"Ini merupakan indikator baik terhadap kemajuan ekonomi daerah. LPE per kapita Kota Sukabumi berada di urutan ke-11 tertinggi di Jawa Barat. Kondisi ini menunjukkan adanya dinamika positif dalam perkembangan ekonomi. Tapi tantangan masih tetap ada," terangnya.
Bappeda terus memantaun kondisi tren penuruman angka kemiskinan terus berlanjut. Dengan penurunan angka kemiskinan yang konsisten dan pertumbuhan ekonomi yang positif, Asep optimistis perekonomian Kota Sukabumi bisa terus berprogres positif.
"Sehingga pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat juga meningkat," pungkasnya. (BB)
Bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, masyarakat di wilayah itu diberikan sumbangan perahu berikut alat keselamatannya.
Polres Garut berpartisipasi dalam program ini melalui Yayasan Kemala Bhayangkari. Di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), mereka menyediakan 3.500 porsi.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
Masyarakat tak perlu khawatir dengan ketersediaan beras. Stoknya relatif aman untuk beberapa waktu ke depan.
Bio Farma Group mendorong percepatan pendirian Apotek Desa Merah Putih sebagai bagian dari kontribusi nyata dalam pemerataan akses obat-obatan
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengatakan, seluruh korban pesta rakyat yang sebelumnya mendapat perawatan di RSUD dr Slamet Kabupaten Garut kembali ke rumah masing-masing.
DEMO para pelaku pariwisata di Gedung Sate agar larangan study tour dicabut ditanggapi dingin oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Neni mengaku mendapat intimidasi dari media sosial setelah kontennya dikomentari Dedi Mulyadi
Kebutuhan obat yang cukup mendesak untuk scabies serta flu dan batuk,
Dalam kasus ini, penyidikan telah diambil alih Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat.
Petunjuk presiden, yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan logistik, obat-obatan, apotik, gas elpiji dan sebagainya
Anggaran tersebut tidak sejalan dengan semangat efisiensi yang telah ditegaskan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025
Indramayu memiliki lahan pertanian terluas di Indonesia dan menyumbang besar terhadap kebutuhan pangan nasional
Hingga Juli 2025, Telkomsel telah mengoperasikan 172 BTS 5G aktif yang mencakup Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang
Mereka memadukan elemen kontemporer yang kaya warna dan emosi. Ketiga personelnya memiliki latar belakang vokal dan instrumen yang kuat.
Study tour pelajar telah menyumbang 40%-50% kegiatan usaha jasa wisata di Jawa Barat.
PESTA rakyat pernikahan anak Dedi Mulyadi (KDM) yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Maulana Akbar dengan Putri Karlina, di Garut yang ricuh dan berujung jatuhnya korban jiwa harus diusut
SOSIOLOG UI Rissalwan Habdy Lubis, mengatakan bahwa tragedi kematian yang terjadi di acara pernikahan anak Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, terjadi karena antusiasme masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved